Penyebaran Pusat Pertumbuhan di Indonesa

Bagaimana perkembangan pusat pertumbuhan di Indonesia ketika ini?. Di era Jokowi ketika ini, pembangunan daerah mulai disebar yang tadinya lebih terpusat di bagian barat sekarang mengarah ke bagian tengah dan timur. Indonesia ketika ini terbagi menjadi 34 Propinsi (Daerah Tingkat I) dan ratusan daerah taraf II. Hal tadi menyadarkan bahwa variasi kondisi daerah pada Indonesia sangat tinggi dengan sebaran penduduk yg tidak merata. Hal tadi telah disadari oleh pemerintah Indonesia terutama sejak era orde baru dimana pembangunan mulai digalakan. Pada tahun 1974, pemerintah Indonesia telah mencoba menerapkan konsep teori pembangunan menggunakan cara membagi daerah Indonesia ke dalam beberapa wilayah pembangunan ekonomi utama yaitu menjadi berikut:
a.wilayah Pembangunan Utama A dengan pusatnya di Medan.
b.wilayah Pembangunan Utama B menggunakan pusatnya di Jakarta.
c.wilayah Pembangunan Utama C dengan pusatnya pada Surabaya.
d.wilayah Pembangunan Utama D dengan pusatnya pada Makasar. Wilayah ini lalu dipecah lagi sebagai dua sebagai akibatnya muncul Wilayah Pembangunan Utama E dengan pusatnya di Ambon.
Baca pula:
Letak strategis Indonesia dan dampaknya
Jenis-jenis lingkungan hidup
Konsep keterkaitan keruangan pada geografi

Wilayah-wilayah pembangunan tersebut dipecah lagi sebagai sub-sub wilayah pembangunan yg lebih kecil agar pertumbuhan wilayah lebih merata. Contoh menurut penerapan konsep tersebut adalah dalam Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang Bekasi). Daerah tadi terbentuk lantaran daerah Jakarta yg sudah nir bisa lagi menampung berbagai macam industri sehingga pembangunan dialihkan ke kota-kota pada pinggiran Jakarta. Dampaknya merupakan kota-kota kecil pinggiran Jakarta yang dulunya lambat berkembang kini menjadi kota besar serta sebagai penyokong daerah ibukota. Namun saat ini yg harus lebih diperhatikan lagi sang pemerintah merupakan rmengenai percepatan pembangunan pada beberapa daerah yg masih lambat berkembang seperti wilayah perbatasan, wilayah pesisir serta wilayah Indonesia bagian timur.
Perkembangan zaman yang cepat berubah serta semakin pesatnya persaingan ekonomi dunia membuat Indonesia semakin dihadapkan akan berbagai macam tantangan khususnya dalam rangka peningkatan pemerataan ekonomi di setiap wilayah. Hal tersebut menciptakan pemerintah mencari konsep baru buat mempercepat pertumbuhan daerah pada Indonesia. Menyadari akan perlunya akselerasi pembangunan ekonomi pada Indonesia maka dalam tahun 2018 pemerintah Indonesia membuat Masterplan Percepatan serta Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) buat menaruh arah pembangunan ekonomi Indonesia pada 2018. Baca pula: Perbedaan geosentris dan heliosentris
Dalam rencana pembangunan tadi pemerintah sedang menyusun kerangkan pembangunan enam koridor perekonomian yang diharapakan akan menopang pertumbuhan ekonomi. Enam koridor tersebut adalah Sumatera Timur, Pantai Utara Jawa, Kalimantan, Sulawesi Barat, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat serta Papua. Keenam koridor tersebut memiliki tema pembangunan masing-masing karena diubahsuaikan menggunakan kondisi potensi sumber daya alam yg terdapat pada setiap wilayah. Berikut adalah tema pembangunan yg terdapat pada setiap koridor:
1.koridor Ekonomi Sumatera memiliki tema pembangunan menjadi ‘Sentra Produksi serta Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional”.
2.koridor Ekonomi Jawa mempunyai tema pembangunan sebagai “Pendorong Industri serta Jasa Nasional”.
3.koridor Ekonomi Kalimantan memiliki tema pembangunan sebagai “Pusat Produksi serta Pengolahan Hasil Tambang serta Lumbung Energi Nasional”.
4.koridor Ekonomi Sulawesi mempunyai tema pembangunan menjadi ‘Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Migas serta Pertambangan Nasional”.
5.koridor Ekonomi Bali-Nusa Tenggara mempunyai tema pembangunan menjadi “Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional”.
6.koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku memiliki tema pembangunan menjadi “Pusat Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi dan Pertambangan Nasional”.

Pengembangan MP3EI nantinya difokuskan dalam delapan acara utama yaitu pertanian, pertambangan, tenaga, industri, kelautan, pariwisata, telematika dan pengembangan tempat strategis. Kedelapan program utama tadi selanjutnya akan dijabarkan kedalam 22 KEU (Kegiatan Ekonomi Utama) yang diadaptasi menggunakan potensi serta nilai strategis masing-masing wilayah pada koridor yang bersangkutan. Masterplan ini adalah terobosan pemerintah yang dinantikan hasilnya oleh segenap masyarakat pada penjuru tanah air. Baca pula: Tekstur serta kesuburan tanah
Lalu-lintas darat, laut serta udara yg handal menjadi keliru satu faktor terwujudnya acara ini. Namun di sisi lain, acara ini tentunya akan mengalami banyak hambatan pada masing-masing daerah misalnya perseteruan huma, tumpang tindih kepemilikan  tanah, nir akuratnya informasi Geospasial serta lainnya. Diperlukan koordinasi yang baik antara pihak-pihak terkait yaitu pemerintah sentra, pemerintah daerah, pelaku usaha, masyarakat dna pihak lainnya supaya segala hambatan yang terjadi dapat segera diatasi serta pelaksanaan MP3EI bisa berjalan dengan baik serta maksimal . Baca pula: Bentuk muka bumi karena vulkanime
Sumber: disini

Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

ADZAN IQOMAH DAN DOA SESUDAH ADZAN TERBARU

Mencari Keliling dan Luas Gabungan Dari Persegi Panjang dan Setengah Lingkaran Terbaru