Peraturan dalam pertarungan UFC MMA Sejarah UFC

UFC- ultimate fighting championship merupakan olahraga jenis Mixed martial arts, atau MMA, atau olahraga campuran. Ini termasuk kedalam olahraga ekstrim yg umumnya peminatnya merupakan laki lakik. Para petarung dalam UFC merupakan olahraga full contact terkini yg memperbolehkan petarung menggunakan teknik pukulan, tendangan, bantingan, dan kuncian dalam bertarung. MMA merupakan gabungan menurut teknik menyerang boxing, muay thai, karate, taekwondo, dan poly lagi. Sedangkan teknik bantingan, kuncian, dan takedown banyak dari menurut judo, jujitsu, dan gulat.
Berawal menurut MMA, akhirnya muncul Ultimate Fighting Championship (UFC), hasil ide menurut Art Davie, Rorion Gracie, dan John Millius. Mereka mencanangkan sebuah turnamen dengan 8 peserta yg minim peraturan (kecuali menggigit dan mencolok mata) serta batas saat, buat menunjukan teknik bertarung apa yang paling efektif di dunia. Selain itu, keliru satu penggagas UFC yaitu Rorion Gracie, jua memiliki misi keluarga Gracie buat membuatkan teknik Gracie Jujitsu, atau Brazilian Jujitsu ke semua dunia. Dan dia menduga cara ini adalah cara terbaik buat menandakan keampuhan jurus Gracie Jujitsu.
Lyoto machida (kiri) serta anderson silva. Adalah 2 petarung ufc yang dikenal menggunakan gaya bertarung unik dan menarik. Lyoto menggunakan gaya karate, sedangkan silva menggunakan gaya campuran yang nyentrik

Lihat (Daftar peringkat petarung UFC terbaik)

Sejarah Awal MMA


Sejarah MMA sebagai olahraga terkini tidak lepas menggunakan sejarah kemunculan UFC.
UFC perdana dibentuk pada tahun 1993 di Nevada, Colorado AS. Pada awalnya, UFC 1 minim peraturan kecuali embargo menggigit dan mencolok mata, dan batas ketika. Peserta diperbolehkan memakai seragam disiplin bela diri yang dianutnya, bahkan memperbolehkan petinju memakai satu sarung tinju saja. Pertandingan dihentikan bila seorang petarung menyerah atau anggota kamp petarung melempar handuk buat menghentikan permasalahan. Seorang wasit hadir dalam perseteruan namun andilnya sangat minim dan keselamatan petarung nir begitu terjamin. Tanpa adanya peraturan, UFC awal dipercaya menjadi ajang brutal yg dilarang poly negara bagian Alaihi Salam.

Evolusi Peraturan MMA


Seiringnya ketika, dan asa besar para pendiri awal UFC buat menjadikan MMA sebagai ajang olahraga yg diakui, peraturan demi peraturan mulai melapisi tiap ajang UFC.
Sejak dibelinya merk UFC oleh Zuffa (pendirinya terdiri dari Frank serta Lorenzo Fertitta, bekas pemilik kasino di Las Vegas), serta digerakkan sang Dana White (sahabat Fertitta bersaudara semenjak kecil), UFC mendekatkan diri dalam komisi atletik dan mulai terbentuk peraturan-peraturan serta divisi berat yang hingga sekarang dipakai UFC, bahkan lebih banyak didominasi organisasi MMA pada seluruh dunia menggunakan peraturan yg disetujui oleh komisi atletik Amerika Serikat dan sebagai peraturan MMA de facto global. Peraturan MMA yang dipakai sekarang disebut Unified Rules of Mixed Martial Arts.

Peraturan lengkap pada sebuah permasalahan UFC (MMA)?


Dalam sebuah konflik MMA, peraturan-peraturan secara garis akbar adalah:
1. Diperbolehkan memukul, menyiku, menyerang dengan bahu, serta menendang di bagian ketua kecuali bagian belakang ketua, belakang leher, dan sepanjang tulang punggung (menghindari daerah syaraf pusat).
2. Petarung diperbolehkan memakai kuncian, kecuali kuncian dalam persendian mini misalnya jari tangan dan kaki.
3. Apabila kedua petarung berada di lantai (tangan serta kaki menyentuh lantai), Unified Rules of MMA nir memperbolehkan petarung menyerang kepala versus menggunakan dengkul (dahulu ajang PRIDE memperbolehkan), dan tidak diperbolehkan menyiku secara vertikal menurut atas ke bawah (arah jam 12 ke jam 6).
4. Kecuali PRIDE serta ONE FC kini , petarung tidak boleh menendang ketua lawan (soccer kick) serta menginjak kepala lawan yang sedang berada pada lantai.
5. PRIDE juga melarang penggunaan siku pada bentuk apapun.
7. Foul lainnya bila: menyerang kemaluan, menggigit, mencakar, menarik rambut, pegang cage sehingga versus tidak mampu melakukan takedown kepada lawan, timidity (petarung enggan menyerang versus), menyerang bagian belakang ketua dan sepanjang tulang belakang, menyiku vertikal berdasarkan atas ke bawah ketika versus berada pada lantai, serta tentunya tidak mentaati wasit. Jika galat satu pelanggaran dilakukan, wasit akan memberi peringatan, serta jika petarung tetap melakukan foul, wasit dapat mengurangi nomor , dan apabila petarung permanen pula melanggar maka wasit bisa menghentikan konflik serta berakibat diskualifikasi.
8. Apabila terjadi inactivity atau keadaan pasif antar petarung, wasit memperbolehkan position reset yaitu jika kedua petarung nir melancarkan agresi ketika berada di lantai buat pulang berdiri. Jika inactivity terjadi waktu berada dalam posisi clinch, wasit dapat memisahkan kedua petarung dan pulang bertarung di tengah-tengah cage atau ring. Jika inactivity terjadi saat ke 2 petarung berdiri serta tidak menyerang, wasit bisa menegur ke 2 petarung menggunakan seruan “Fight!”, atau “Let’s work!” tergantung eksklusif wasit.
9. Unified Mixed Martial Arts Rules juga nir memperbolehkan petarung memakai gi, atau seragam yg umum dipakai praktisi judo, jujitsu, karate, dan lain-lain kecuali celana pendek dan mewajibkan penggunaan sarung tangan,  pelindung ekspresi, dan pelindung kemaluan. Organisasi PRIDE dahulu bahkan UFC awal memperbolehkan petarung memakai gi (PRIDE) atau sepatu gulat (UFC).

Cage Atau Ring?


Sebuah konflik MMA bisa dilakukan pada sebuah cage seperti UFC, Bellator, ONE FC, serta lain-lain atau ring misalnya PRIDE, DREAM, M-1 GLOBAL, serta lain-lain. Ring ini mirip seperti kandang bersegi delapan atau yang disebut menggunakan octagon yg dibatasi dengan jaring besi
Peraturan lengkap mixed martial arts dalam bahasa Inggris bisa diakses pada sini:
//www.ufc.com/discover/sport/rules-and-regulations

Durasi Pertarungan MMA


Sebuah perseteruan MMA berlangsung selama tiga ronde sepanjang 5 mnt tiap ronde, dan buat kejuaraan perebutan sabuk selama 5 ronde tiap lima mnt. Format durasi saat ini merupakan yg umum dipakai buat ajang MMA serta disahkan oleh Unified Rules of Mixed Martial Arts. UFC jua sudah mengadakan perseteruan non-kejuaraan (nir merebutkan sabuk namun ajang primer) selama 5 ronde.
Saingan awal organisasi UFC yaitu PRIDE (organisasi MMA taraf internasional asal Jepang 1997-2007) memiliki format saat yg sedikit tidak sama. Ronde pertama berdurasi 10 mnt, sedangkan ronde ke 2 serta ketiga selama 5 mnt. Durasi waktu ini sama saja buat konflik non-kejuaraan ataupun kejuaraan.

Skoring Dalam MMA


Skoring MMA, walaupun poly mendapat kritik menurut para atlit MMA, mirip menggunakan sistem skoring tinju. Dimana satu ronde menggunakan 10 point must-system. Petarung yang mayoritas akan diberi 10 poin dari keefektifan dalam menyerang, takedown, dan kontrol cage. Skoring MMA dilakukan oleh tiga juri pilihan berdasarkan komisi atletik serta bukan menurut organisasi MMA tadi.
henderson_ko_bisping_display_image
(Foto: BleacherReport.com)
And It’s All Over!
Pertarungan dilarang apabila terjadi knockout, versus tampak oleh wasit tidak sanggup melanjutkan pertarungan atau nir merespon wasit, tapout (menyerah lantaran kuncian), pemberhentian oleh kamp petarung dengan melempar handuk putih, serta cedera yang dari dokter nir kondusif untuk melanjutkan konflik.
UFC: Keselamatan Petarung Adalah Nomor Satu
Setiap sebelum dan setelah permasalahan, para petarung menjalani banyak sekali tes kesehatan oleh dokter yang diutus komisi atletik buat menjaga netralitas serta keselamatan para petarung. Dilarang keras memakai obat peningkat performa seperti steroid atau doping pada bentuk lainnya. Apabila petarung menolak menjalankan tes kesehatan, atau ditemukan menurut output tes memakai obat peningkat performa, maka komisi atletik berhak memberi sanksi kepada petarung tadi. Bentuk hukuman mampu berupa denda , larangan bertarung dalam kurun ketika yang ditentukan, bahkan pencabutan izin bertarung.
Bigger, Faster, Stronger – Kasus doping pada UFC
Walau terjadi poly masalah petarung MMA memakai obat-obatan peningkat performa (atau Performance Enhancing Drugs, PED), komisi atletik MMA melarang keras penggunaannya serta secara rutin menggelar uji kesehatan sebelum serta sehabis pertandingan. Bila terbukti positif memakai PED, komisi berhak memberikan sanksi seperti hukuman, atau larangan bertarung dalam jangka waktu tertentu, dan bahkan pencabutan biar bertarung. Jenis PED yg acapkali dipakai adalah testosterone replacement therapy (TRT). Oknum-oknum populer yang tertangkap positif memakai PED adalah: Alistair Overeem, Chael Sonnen, Stephan Bonnar, Cristiana “Cyborg”, Wanderlei Silva, dan akhir-akhir ini bahkan petarung legendaris Anderson Silva tertangkap memakai PED pada rangka kembalinya Silva pada ajang UFC 183 kemudian.
BigJohn-McCarthy
(Foto: CagePotato.com)
Third Man In The Cage
Para wasit, sama misalnya juri dan dokter, dipilih oleh komisi atletik secara independen buat menjaga netralitas serta mencegah kecurangan. Salah satu wasit pertama serta paling terkenal di kalangan MMA dunia bernama “Big John” McCarthy, mantan polisi serta pelatih bela diri taktis pada Los Angeles. Big John juga merupakan anak didik Rorion Gracie.
MMAddict Indonesia
Sumber: UFC.com, Panduan Materi Belajar.org

Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

Contoh Soal PG Pendidikan Agama Islam PAI Kelas XI Semester 1 K13 Beserta Jawaban Part3 Terbaru

INILAH CONTOH ISIAN CATATAN FAKTA PKG 14 KOMPETENSI