PERATURAN MENDIKBUD DAN MENTERI AGAMA TENTANG PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU TAHUN PELAJARAN 2018/ 2018 TERBARU

PeraturanMendikbud serta Menteri Agama Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru tahun pelajaran2015/2016 sepertinya masih menggunakaan Peraturan Bersama  antara Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama  Nomor 2/VII/PB/2014 Nomor7 Tahun 2018 Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada TamanKanak-Kanak/Raudhatul Athfal/Bustanul Athfal Dan Sekolah/Madrasah
Berikutini isi Peraturan Bersama  antara Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama  Nomor dua/VII/PB/2014 Nomor 7 Tahun 2018 (yang mau download Di Sini)

DenganRahmat Tuhan Yang Maha Esa

MenteriPendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Dan Menteri Agama RepublikIndonesia,
Menimbang  : 
a.   bahwapenerimaan  peserta  didik baru  pada taman kanak-kanak/raudhatul  athfal/bustanul  athfal dan sekolah/madrasah  jenjang  pendidikan dasar  serta pendidikan  menengah, perlu  dilakukan secara objektif, akuntabel,transparan serta tidak diskriminatif;
b.  bahwasupaya  pelaksanaan  penerimaan peserta  didik baru  bisa berjalan  secara  tertib serta  lancar,  perlu penetapan  Peraturan Bersama  antara  Menteri Pendidikan serta Kebudayaan dan MenteriAgama;
c.  bahwa  berdasarkan pertimbangan  sebagaimana dimaksudpada alfabet a dan huruf b, perlu tetapkan Peraturan Bersama antara Menteri  Pendidikan dan Kebudayaan  dan  Menteri Agama tentang  Penerimaan Peserta  Didik Baru  dalam  Taman Kanak-Kanak/Raudhatul Athfal/Bustanul  Athfal  dan Sekolah/Madrasah; 

Mengingat  : 
1.  Undang-UndangNomor 20 Tahun 2018 Tentang Sistem Pendidikan Nasional  (Lembaran  Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 78, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4301); 
2.  Peraturan  Pemerintah Nomor  17  Tahun 2010  mengenai Pengelolaan  serta Penyelenggaraan  Pendidikan (Lembaran  Negara Republik  Indonesia  Tahun 2010 Nomor  23,  Tambahan Lembaran  Negara  Republik Indonesia  Nomor 5105)  sebagaimana  telah diubah dengan Peraturan Pemerintah  Nomor  66 Tahun  2018 (Lembaran  Negara Republik  Indonesia  Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5157);
3.  Peraturan  Presiden Nomor  47  Tahun 2009  mengenai Pembentukan  serta Organisasi  Kementerian  Negara sebagaimana  telah diubah  beberapa  kali terakhir menggunakan  Peraturan  Presiden Nomor 55  Tahun  2018 (Lembaran  Negara Republik  Indonesia  Tahun 2013 Nomor 125);
4.  Peraturan  Presiden Nomor  24  Tahun 2010  tentang Kedudukan,Tugas,  serta  Fungsi Kementerian  Negara dan  Susunan Organisasi,  Tugas  dan Fungsi  Eselon  I Kementerian Negara, sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan  Presiden  Nomor 56 Tahun  2018 (Lembaran Negara  Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 126);
5.  KeputusanPresiden Nomor 84/P Tahun 2018 tentang Pembentukan  Kabinet Indonesia  Bersatu  IIsebagaimana telah  diubah  menggunakan Peraturan  Presiden Nomor 54/P Tahun 2018;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan  :  PeraturanBersama  Antara Menteri  Pendidikan Dan  Kebudayaan Dan  Menteri Agama Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada TamanKanak-Kanak/Raudhatul Athfal/Bustanul  Athfal  Dan Sekolah/Madrasah.

BABI KETENTUAN UMUM
Pasal2
Penerimaanpeserta didik baru pada TK/TKLB/RA/BA dan sekolah/madrasah bertujuan  memberi kesempatan  yang  seluas-luasnya  bagi masyarakat  negara  usia sekolah agar memperoleh layananpendidikan yang sebaik-baiknya.

BABII PERSYARATAN CALON PESERTA DIDIK BARU
Pasal3
Persyaratancalon peserta didik baru dalam Taman Kanak-kanak/TKLB/RA/BA adalah: 
a. Sudah berusia  4  (empat) tahun  sampai  menggunakan lima (lima)  tahun  buat grup A; dan 

b.  sudah  berusia 5 (5)  tahun  hingga menggunakan  6 (enam)  tahun buat
kelompok B. 

Pasal4
 (1)  Persyaratan calon  peserta  didik baru  kelas  1 (satu)  dalam SD/SDLB/MI/sederajatpada lepas 1 Juli tahun berjalan:
a.  sudah berusia 7 (tujuh) tahun sampai dengan12 (dua belas) tahun wajib diterima;
b.  sudah berusia berusia 6 (enam) tahun dapatditerima; 
c.  telah berusia berusia  lima  (5) tahun hingga menggunakan  kurang berdasarkan 6 (enam)  tahun,  dapat dipertimbangkan  atas  rekomendasi tertulis  menurut psikologprofesional; dan
d.  berusia kurang dari 5 (lima) tahun tidakdapat diterima.
(dua)  Dalam haltidak ada psikolog profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)  alfabet  c,  rekomendasi  bisa dilakukan  oleh  dewan pengajar SD/SDLB/MI/sederajat yang bersangkutan  sampai  menggunakan batas  daya tampungnya  terpenuhi sesuai  baku  pelayanan minimal  pendidikan dasar;
(tiga) Persyaratan  calon  peserta didik  baru  kelas 1  (satu)  dalam SDLB  bisa mendapat usia lebihdari 12 (2 belas) tahun.

Pasal5

(1) Persyaratan calon  peserta  didik baru  kelas  7 (tujuh)  SMP/ MTs/sederajat padatanggal 1 Juli tahun berjalan:
a.  telah lulus  dan  mempunyai ijazah/STTB  SD/MI/SDLB/Paket A/PendidikanPesantren Salafiyah Ula/sederajat; 
b.  mempunyai SKHU SD/SDLB/MI/Program Paket A/Pendidikan  Pesantren SalafiyahUla/sederajat; serta
c.  berusia paling  tinggi  18 (delapan  belas)  tahun dalam  awal  tahun pelajaran baru. 
(dua) Persyaratan calon siswa baru kelas 7 (tujuh)SMPLB merupakan peserta didik yg tamat dan memiliki ijazah/STTB SD/MI/SDLB. 

Pasal6

(1) Persyaratan calon  peserta  didik baru  kelas  10 (sepuluh) SMA/MA/sederajat dalam lepas 1 Juli tahun berjalan: 
a.  telah lulus  dan  mempunyai ijazah/STTB  SMP/SMPLB/MTs/Paket B/PendidikanPesantren Salafiyah Wustha/sederajat; 
b.  mempunyai SKHUN SMP/SMPLB/MTs/Paket B/Pendidikan  Pesantren SalafiyahWustha/sederajat; dan
c.  berusia paling  tinggi  21 (2  puluh  satu) tahun  dalam  awal tahun pelajaran baru. 
(2) Persyaratan calon  peserta  didik baru  kelas  10  (sepuluh) SMALB  merupakan anak yg tamat danmemiliki ijazah/STTB Sekolah Menengah pertama/MTs/SMPLB. 
(3) Persyaratan calon  peserta  didik baru  kelas  10 (sepuluh)  Sekolah Menengah Kejuruan/MAK/ sederajat padatanggal 1 Juli tahun berjalan: 
a.  telah lulus SMP/MTs/SMPLB/sederajat dan memilikiijazah; 
b.  mempunyai SKHUN Sekolah Menengah pertama/SMPLB/MTs/Paket  B/Pendidikan Pesantren Salafiyah Wustha/sederajat; serta
c.  berusia paling  tinggi  21 (2  puluh  satu) tahun  dalam  awal tahun pelajaran baru; serta 
d.  memenuhi kondisi  sinkron  menggunakan ketentuan  khusus  bidang studi keahlian/program  studi  keahlian/kompetensi  keahlian pada  Sekolah Menengah Kejuruan/ MAK yg dituju. 
Pasal7
Dalam  upaya peningkatan  akses  pelayanan pendidikan,  jumlah  peserta didik baru yg dapat diterima diatur sebagai berikut: 
a.  jumlah pesertadidik dalam TK/RA/BA dalam satu rombongan belajar/kelas paling banyak 25 (duapuluh 5) orang; 
b.  jumlah  peserta didik  dalam  TKLB dalam satu  rombongan  belajar/kelas paling poly 5 (5) orang;
c.  jumlah  peserta didik  pada  Sekolah Dasar/MI dalam  satu  rombongan belajar/kelas paling poly 32 (3 puluh 2)
d.  jumlah  peserta didik  dalam  SDLB dalam  satu  rombongan belajar/kelas paling banyak lima (lima) orang;
e.  jumlah pesertadidik dalam Sekolah Menengah pertama/MTs dalam satu rombongan belajar/kelas paling poly 36 (tigapuluh enam) orang; 
f.  jumlah  peserta didik  dalam  SMPLB pada  satu  rombongan belajar/kelas paling poly lima (5) orang;
g.  jumlah  peserta didik  dalam  Sekolah Menengah Atas/MA dalam  satu  rombongan belajar/kelas paling poly 40 (empat puluh) orang;
h.  jumlah  peserta didik  pada  SMALB dalam  satu  rombongan belajar/kelas paling banyak lima (lima) orang; serta
i.  jumlah pesertadidik pada SMK/MAK dalam satu rombongan belajar/kelas paling  poly 40  (empat  puluh) orang  buat  bidang studi keahlian/acara  studi  keahlian/kompetensi  keahlian, pekerjaan  sosial, serta  bisnis dan  manajemen,  dan paling  banyak  30 (3  puluh)  orang buat bidang studi keahlian lainnya.

BABIII
SELEKSICALON PESERTA DIDIK BARU
Pasal8
Penerimaan  peserta didik  baru  dilaksanakan sang  TK/TKLB/RA/BA  serta sekolah/madrasah  menggunakan memperhatikan  kalender  pendidikan melalui tahapan pemberitahuan  ke  rakyat, registrasi,  pengumuman  peserta didik baru yang diterima, danpendaftaran ulang.

Pasal9
(1)  Seleksi  calon peserta  didik  baru kelas  1  (satu) Sekolah Dasar/SDLB/MI  dilakukan berdasarkan  usia dan  kriteria  lain yang  dipengaruhi  sang sekolah/ madrasah dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah. 
(2)  Seleksi  sebagaimana dimaksud  dalam  ayat (1)  nir  berupa seleksi akademis dan tidak dipersyaratkan sudah mengikutiTK/TKLB/RA/BA. 
 
Pasal10
(1)  Seleksi  calon peserta  didik  baru kelas  7  (tujuh) SMP/MTs/SMPLB dilakukan menurut:

a.  SKHU Sekolah Dasar/SDLB/MI/Program Paket A/Pendidikan  Pesantren  Salafiyah Ula/sederajat; 

b.  Laporan Hasil Belajar/Laporan  Hasil  Pencapaian Kompetensi  Peserta Didik;

c.  aspek jarak tempat tinggal ke sekolah; 

d.  usia calon siswa baru;

e.  prestasi pada bidang akademik; 

f.  bakat olah raga atau talenta seni; serta

g.  prestasi lain yg diakuisekolah/madrasah. 

(2)  Apabilakriteria sebagaimana  dimaksud pada  ayat (1)  tidak  terpenuhi, sekolah bisa melakukan tes bakatskolastik atau tes potensi akademik. 
(3)  Seleksicalon  peserta  didik baru  kelas  7 (tujuh)  Sekolah Menengah pertama/SMPLB/MTs  yg asal berdasarkan satuan pendidikan asingdilakukan berdasarkan:
a.  surat rekomendasi  Direktur  Jenderal Pendidikan  Dasar  atau Direktur Jenderal Pendidikan Islam, sinkron menggunakan kewenangannya;
b.  aspek jeda tempat tinggal ke sekolah; 
c.  usia calon siswa baru;
d.  prestasi pada bidang akademik;
e.  talenta olah raga atau talenta seni; dan
f.  prestasi lain yg diakui sekolah/madrasah.

Pasal11
(1) Seleksi calon  peserta  didik baru  kelas  10 (sepuluh)  SMA/SMALB/MA dilakukanberdasarkan:
a.  SKHUN Sekolah Menengah pertama/SMPLB/MTs/Paket  B/Pendidikan Pesantren  Salafiyah Wustha/sederajat; 
b.  aspek jeda loka tinggal kesekolah/madrasah;
c.  usia calon siswa baru;
d.  prestasi pada bidang akademik;
e.  talenta olah raga atau talenta seni; dan
f.  prestasi lain yang diakuisekolah/madrasah. 
(2) Apabila kriteria  sebagaimana  dimaksud pada  ayat  (1) tidak  terpenuhi, sekolah dapatmelakukan tes talenta skolastik atau tes potensi akademik.
(3) Seleksi calon siswa baru kelas 10 (sepuluh)SMA/SMALB/MA wajib menerima  paling  sedikit 20%  (dua  puluh persen)  bagi  calon peserta  didik yang dari darikeluarga ekonomi kurang bisa.
(4) Seleksi calon siswa baru kelas 10 (sepuluh)cacat menta dan autis berat dilakukan dari SKHUS.
(5) Seleksi calon peserta  didik  baru kelas  10  (tujuh) Sekolah Menengah Atas/SMALB/MA  yg berasal darisatuan pendidikan asing dilakukan dari: 
a.  surat rekomendasi  Direktur  Jenderal Pendidikan  Menengah  atau Direktur Jenderal Pendidikan Islam,sinkron dengan kewenangannya;
b.  aspek jarak loka tinggal ke sekolah;
c.  usia calon peserta didik baru; 
d.  prestasi pada bidang akademik;
e.  talenta olah raga atau bakat seni; dan 
f.  prestasi lain yg diakui sekolah/madrasah.

Pasal12 
(1)  Seleksi  calon peserta  didik  baru kelas  10  (sepuluh) Sekolah Menengah Kejuruan/SMKLB/MAK dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian kemampuan dan minatpeserta didik  baru  menggunakan bidang  studi  keahlian/acara  studi keahlian/ kompetensi keahlian  yang  dipilihnya dengan  menggunakan  kriteria yang ditetapkan sekolah/madrasah  beserta  komite sekolah/madrasah  dan institusipasangan/asosiasi profesi. 
(dua)  Jika  seleksi sebagaimana  dimaksud  pada ayat  (1)  nir diharapkan, seleksi dilakukan menurut: 
a.  SKHUN Sekolah Menengah pertama/SMPLB/MTs/Paket  B/Pendidikan Pesantren  Salafiyah Wustha/sederajat; 
b.  aspek jeda tempat tinggal kesekolah/madrasah; 
c.  usia calon siswa baru;
d.  prestasi pada bidang akademik;
e.  bakat olah raga atau talenta seni; serta
f.  prestasi lain yang diakui sekolah/madrasah.
(tiga)  Apabila  kriteria sebagaimana  dimaksud dalam  ayat (2)  nir  terpenuhi, sekolah dapat melakukan tes bakatskolastik atau tes potensi akademik.
(4)  Seleksi  calon peserta  didik  baru kelas  10  (sepuluh) Sekolah Menengah Kejuruan/SMKLB/MAK wajib   menerima  paling sedikit  20%  (2 puluh  %)  bagi calon  siswa yang berasaldari keluarga ekonomi kurang mampu.
(lima)  Seleksicalon  peserta  didik baru  kelas  10 (tujuh)  Sekolah Menengah Kejuruan/SMKLB/MAK  yang asal menurut satuan pendidikan asingdilakukan menurut:
a.  surat rekomendasi  Direktur  Jenderal Pendidikan  Menengah  atau Direktur Jenderal Pendidikan Islam, sesuaidengan kewenangannya;
b.  aspek jeda tempat tinggal ke sekolah; 
c.  usia calon peserta didik baru; 
d.  prestasi pada bidang akademik;
e.  talenta olah raga atau bakat seni; dan 
f.  prestasi lain yg diakui sekolah/madrasah.

Pasal13
(1)  Perpindahan  peserta didik  baru  antarsekolah/antarmadrasah  dalam satu kabupaten/kota, antarkabupaten/kota  pada  satu provinsi,  atau antarprovinsi,  dilaksanakan atas  dasar  persetujuan ketua  sekolah/ madrasah  berasal serta  kepala  sekolah/madrasah  yang dituju  serta  dilaporkan kepada  ketua dinas  pendidikan  kabupaten/kota/provinsi/tempat kerja kementerian  agama/tempat kerja wilayah  kementerian  agama sesuai kewenangannya dengan tetap  memakai  Nomor Induk  Siswa  Nasional semula. 
(dua)  Perpindahan  peserta didik  baru  dari sekolah/madrasah  Indonesia pada  luar negeri dilaksanakan atasdasar persetujuan ketua sekolah/madrasah dari serta  ketua sekolah/madrasah  yang  dituju dan  dilaporkan  ketua dinas kabupaten/kota/provinsi/kantor kementerian  agama/tempat kerja  wilayah kementerian agama sesuai dengankewenangannya. 
(tiga) Perpindahan  peserta  didik baru  menurut  satuan pendidikan  asing  ke satuan pendidikan  nasional,  dapat dilakukan  selesainya  menerima persetujuan Direktur Jenderal  Pendidikan  Dasar atau  Direktur  Jenderal Pendidikan Menengah  atau  Direktur Jenderal  Pendidikan  Islam, sesuai  dengan kewenangannya.

Pasal14
(1)  Penerimaan peserta  didik  baru dalam  SD/SDLB/MI  serta Sekolah Menengah pertama/SMPLB/MTs yg diselenggarakan  sang  Pemerintah atau  pemerintah  wilayah tidak boleh memungut biaya pendidikandalam bentuk apapun. 
(dua) Penerimaan  peserta  didik baru  dalam  SD/SDLB/MI serta  SMP/SMPLB/MTs yangdiselenggarakan oleh rakyat dapat memungut porto pendidikan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan. 
(tiga) Penerimaan  peserta  didik baru  dalam  Sekolah Menengah Atas/SMALB/MA dan Sekolah Menengah Kejuruan/SMKLB/MAK dapat memungut  porto  pendidikan sinkron  dengan ketentuan peraturanperundang-undangan. 
(4)  Penerimaan  peserta didik  baru  dalam TK/TKLB/RA/BA  diatur  porto penerimaannya  seringan mungkin  menggunakan  menaruh prioritas  paling sedikit 20%  (dua puluh  %) bagi  peserta didik  yg  dari menurut keluarga  ekonomi  kurang bisa  agar  dipertimbangkan  dibebaskan dari porto penerimaan atau nir dipungut porto.

Pasal15
Dalam  penerimaan peserta  didik  baru, orang  tua  calon peserta  didik  diberi kesempatan buat menaruh sumbangankepada Taman Kanak-kanak/TKLB/RA/BA atau sekolah/madrasah,  sesudah  calon peserta  didik  baru dinyatakan  diterima sebagaipeserta didik.
 
Pasal16

(1)  Dinas  provinsi/tempat kerja  daerah kementerian  agama  serta dinas  pendidikan kabupaten/kota/kantor  kementerian agama  sesuai  dengan wewenang masing-masing, mengkoordinasikan  dan  memantau aplikasi registrasi serta penerimaan peserta didik baru. 
(2)  Dalam  pendaftaran  dan  penerimaan  peserta didik  baru,  sekolah/ madrasah mengikutsertakan komitesekolah/madrasah. 

BABIV KETENTUAN PENUTUP
Pasal17
Denganberlakunya Peraturan Bersama ini, Peraturan Bersama antara Menteri Pendidikan  Nasional serta Menteri  Agama Nomor  04/VI/PB/2011 serta  Nomor MA/111/2011 mengenai  Penerimaan Peserta  Didik  Baru Pada  Taman  Kanak-Kanak/Raudhatul  Athfal/Bustanul  Athfal serta Sekolah/Madrasah  dinyatakan tidak berlaku.

Pasal18
PeraturanBersama ini mulai berlaku pada lepas diundangkan.



Terima Kasih


=====================================


Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

ADZAN IQOMAH DAN DOA SESUDAH ADZAN TERBARU

Mencari Keliling dan Luas Gabungan Dari Persegi Panjang dan Setengah Lingkaran Terbaru