Perbedaan Aglomerasi dan Deglomerasi
Dalam geografi ada kata "aglomerasi" dalam galat satu konsep geografi Ikatan Geograf Indonesia. Baca: 10 Konsep Geografi IGI. Apa itu aglomerasi?. Aglomerasi merupakan suatu tanda-tanda terkonsentrasinya kegiatan ekonomi/industri atau kegiatan lainnya dalam satu lokasi. Lawan berdasarkan aglomerasi merupakan deglomerasi yaitu dekonsentrasi atau dispersi kegiatan-aktivitas industri dan aktivitas lainnya pada beberapa lokasi. Konsep aglomerasi dan deglomerasi ini sangat penting buat menganalisa pembangunan daerah. Ada 3 kategori kekuatan yang merupakan manfaat dari aglomerasi yaitu:
1. Penghematan skala (scale economics)
Ada unsur penghematan pada proses produksi secara internal apabila skala produksi ditingkatkan. Biaya tetap yg akbar menjadi akibat dari investasi dalam bentuk sarana (pabrik, gudang dll) yg memungkinkan dilaksanakan pemanfaatan pabrik dan peralatan tersebut pada skala besar dapat membagi-bagi beban porto-biaya tetap dalam aneka macam unit yang terdapat dalam sistem produksi. Konsekuensinya merupakan, unit biaya produksi bisa ditekan serta dapat bersaing menggunakan industri lain. Produksi skala besar sebenarnya dimaksudkan buat menghindari unit porto operatif yang eksesif. Hal ini bisa dipertanggungjawabkan hanya pada lokasi-lokasi yang melayani penduduk dalam jumlah besar atau dengan kata lain mempunyai pangsa pasar yg luas.
2. Penghematan lokalisasi
Dimaksudkan sebagai penghematan yg dinikmati oleh seluruh perusahaan dalam suatu industri yg homogen pada suatu lokasi eksklusif. Hal ini disebabkan bertambahnya jumlah hasil industri tadi. Sebagai ilustrasi lihat gambar di bawah ini.
Terdapat tiga pabrik garmen yg membutuhkan reparasi fasilitasnya. Jika unit reparasi dibangun pada titik Z maka hanya menguntungkan pabrik A serta C yaitu mereka memperoleh biaya reparasi lebih murah dibanding pabrik B. Jadi lokasi paling tepat buat pembangunan unit reparasi adalah pada titik A.
3. Penghematan Urbanisasi
Penghematan urbanisasi diasosiasikan dengan jumlah penambahan (penduduk, hasil industri, pendapatan, kemakmuran) pada suatu lokasi buat semua aktivitas yang dilakukan beserta-sama. Penghematan ini mengaitkan kegiatan industri serta sektor-sektor secara militan, contohnya aktivitas yang sangat tergantung dalam manajemen kreatif tenaga kerja terampil. Dalam hal ini masih ada resiko buat menempatkan kegiatan tersebut di wilayah perkotaan yang kecil serta lebih baik pada kota besar .
Jika aglomerasi lebih bersifat menaikkan pertumbuhan maka deglomerasi bersifat membatasi pembangunan misalnya kongesti kemudian lintas. Kongesti kemudian lintas bisa menyebabkan ketika tempuh bepergian lebih usang, ketidaknyamanan fisik, ketegangan dan ketidakpastian generik. Lihat saja masalah brexit tol ketika lebaran tahun lalu.