Perbedaan Geosentris dan Heliosentris

Sejak usang manusia mengusut tentang aliran benda-benda langit di alam semesta ini. Sudah banyak pakar-pakar astronomi mengemukakan pendapatnya tentang hukum-hukum yg berlaku tentang benda-benda langit. Sampai saat ini masih ada 2 pandangan utama yg sebagai sentra perhatian serta masih diperdebatkan tentang konsep peredaran benda langit yaitu pandangan geosentris serta heliosentris.

Baca pula:
Konsep jagat raya mekar
Ciri wilayah suburban perkotaan

Geosentris
Pandangan geosentris memandang bahwa bumi adalah sentra dari alam semesta atau tata matahari. Pandangan ini berkembang pada lebih kurang 600 tahun sebelum masehi. Geosentris diyakini sang beberapa filsuf seperti Amaximandaros, Aristoteles, Hipparchus dan puncaknya yaitu Ptolomeus yang menciptakan peta benda langit dalam buku Almagest. Ia berpandangan bahwa bumi merupakan diam dan benda langit lain berkiprah mengitari bumi dari pengamatan surya yg terbit menurut timur dan tenggelam di barat. Paham tadi disetujui sang beberapa kalangan dalam masa itu.

Heliosentris
Pandangan heliosentris memandang bahwa mentari merupakan sentra sirkulasi benda langit. Teori ini dipopulerkan oleh Nicolas Copernicus, seorang astronom dari Polandia. Heliosentris meyakini bahwa mentari merupakan pusat tata matahari dan benda langit lain berputar mengelilingi mentari . Pengakuan pandangan ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Galileo alilei tentnag mekanika mobilitas planet serta yg terakhir Johannes Kepler menghasilkan tiga hukum kepler yg berkaitan dengan peredaran planet pada rapikan surya.
Hingga waktu ini perdebatan mengenai teori tersebut masih panas. Semua berpedoman dalam pola pikir masing-masing individu. Ada yang mengutarakan bahwa geosentris adalah yg paling sahih karena dari Al Quran bumi merupakan satu-satunya planet yang didiami oleh mahluk hidup termasuk insan sebagai khalifahnya. Jadi sentra seluruh kegiatan adalah bumi. Semua teori memiliki dasar masing-masing serta pembenaran atas hal tersebut dibalikan lagi pada pandangan masing-masing pembaca. Semoga bermanfaat. Baca pula: Contoh soal konsep geografi dan jawabannya

Apakah contoh tatasurya yg digunakan kini merupakan murni gagasan Copernicus? Ternyata bukan, lantaran contoh heliosentris Copernicus mempunyai kekurangan. Kekurangan model Copernicus terjadi dalam dua hal, yakni pertama adanya berita bahwa Bintang-Bintang tidak berputar mengelilingi Matahari, dan kedua lintasan orbit planet-planet bergerak mengelilingi Matahari bukan berupa bulat (sirkular). 


Kesimpulan bahwa lintasan planet-planet bukan bulat diambil karena dari pengamatan ternyata jarak suatu planet ke Matahari selama periode revolusinya tidaklah permanen, melainkan berubah-ubah, kadang- kadang menjauh kadang-kadang mendekat. Hal ini nir akan terjadi apabila lintasan edar planet mengitari matahari berupa lingkaran (Tjasyono, 2018). Lantas apa bentuk lintasan edar planet serta benda-benda langit lainnya waktu mengelilingi Matahari ?.


Baca pula: 

Angin lembah dan angin gunung
Memahami paleoklimatik bumi 

Sumber serta Gambar:

Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

ADZAN IQOMAH DAN DOA SESUDAH ADZAN TERBARU

Mencari Keliling dan Luas Gabungan Dari Persegi Panjang dan Setengah Lingkaran Terbaru