Perubahan Iklim dan Adaptasi Infrastruktur Transportasi
Perubahan iklim telah terjadi pada bumi semenjak zaman dahulu menurut mulai pendinginan (zaman es) hingga periode pemanasan dunia ketika ini. Bagaimanapun, poly bukti penelitian yg menengarai bahwa aktifitas manusia seperti emisi gas tempat tinggal kaca berkontribusi terhadap perubahan iklim. Perubahan iklim sebagia proses alamiah diperparah oleh aktifitas manusia yg menyebabkan bertambahnya resiko serta ketidakpastian. Beberapa resiko paling besar berdasarkan perubahan iklim merupakan:
- Naiknya muka air laut. Kondisi ini sanggup diakibatkan sang peningkatan suhu rata-homogen air bahari serta meningkatnya massa air bahari karena es mencair. Hal ini kentara menimbulkan resiko buat daerah pesisir terutama infrastruktur transportasi pesisir.
- Naiknya suhu Arktik. Lantaran lapisan es semakin menyusut, maka dampaknya merupakan dapat menaruh peluang buat memperpendek jarak pelayaran maritim dan aksesibilitas eksplorasi asal daya di Arktik.
- Meningkatnya curah hujan. Hal ini dapat menyebabkan terganggunya perjalanan udara dan kerusakan transportasi karena banjir.
- Gelombang panas. Selain menimbulkan impak fisik pada manusia, fenomena ini bisa berdampak dalam kerusakan konstruksi jalan.
Transportasi memberikan hubungan krusial dalam rantai dunia dan komunikasi. Sistem transportasi sangat ditentukan oleh perubhan iklim. Misalnya transportasi udara adalah wahana transportasi jarak jauh. Perubahan iklim yang semakin tinggi menciptakan transportasi udara lebih berbahaya dan penggunaan bahan bakar menjadi boros. Hal ini terutama terjadi pada wilayah Atlantik Utara.
Wilayah pesisir juga rentan, karena 38% menurut populasi dunia hidup dalam jeda 100 km menurut pantai. Bahkan aglomerasi perkotaan di dunia terletak pada wilayah pesisir menggunakan fasilitas transportasi yg sangat mapan.
Secara umum, infrastruktur transportasi ketika ini masih sangat rentan terhadap perubahan iklim. Mengingat setiap daerah mempunyai karakteristik yg berbeda satu sama lain jelas adaptasi lokal diharapkan serta kerjasama antar sektoral dan transparan absolut dilakukan. Penelitian lebih lanjut diperlukan dalam rangka mencegah bala terjadi dalam sistem transportasi akibat perubahan iklim tadi.
Gambar: disini