Profil Ekosistem Mangrove/Bakau

Pernahkah kalian pulang ke wilayah pesisir atau pantai serta melihat pohon di bawah berikut ini?
Itulah mangrove, salah satu ekosistem spesial wilayah tropis misalnya Indonesia. Hutan mangrove merupakan ekosistem hutanyang toleran terhadap air asin yg masih ada di wilayah pasang surut(intertidal) tropis dan sub tropis. Di semua global ekosistem hutan mangroveterdiri menurut ± 60 spesies pohon dan perdu serta lebih berdasarkan 20 spesies floratambahan yg umumnya tumbuh bersamaan menggunakan hutan mangrove seperti pohonNipah. 
Hutan Mangrove juga adalah habitatlebih dari 2018 spesies ikan yang hidupnya bergantung dalam daerah asal ini,invertebrata serta flora epifit, termasuk juga burung-burung ular dan monyet.di Indonesia masih ada 38 spesies pohon mangrove asli yang adalah keliru satuwilayah hutan mangrove paling beragam pada global. Hutan mangrove memilikikeragaman struktural yg sangat akbar dengan ketinggiannya bervariasi mulaidari beberapa meter sampai 10 meter dan variasi distribusi spesies pada dalamhutan yang jua menghipnotis kerapatan tajuk. 

Distribusi horizontal spesiesmangrove sangat bergantung pada ketersediaan air dan sangat ditentukan olehkondisi banjir pasang, hujan lebat serta evapotranspirasi. Hutan mangrove jugamembutuhkan pasokan hara yg cukup dan substrat yang stabil. Hutan mangrovesangat produktif membuat dedaunan, diperkirakan setiap satu hektar hutanmangrove bisa menghasilkan lebih berdasarkan 23 ton per tahun berupa sampah daun,bunga serta ranting yg rontok diterpa angin. Hal ini adalah asal bahanorganik penting yg menjadi asal energi dan mineral bagi rantai makananakuatik. Di beberapa daerah transmigrasi (seperti pada Sumatera Selatan),drainase menurut hutan rawa, konstruksi kanal buat transportasi, serta migrasispontan ke wilayah nibong serta nipah pada pinggiran hutan mangrove menyebabkanperubahan distribusi spesies hutan mangrove dan perubahan kondisi hidrologis dihutan mangrove itu sendiri (jangan lupa bahwa spesies hutan mangrove memerlukankeseimbangan spesifik antara air asin/tawar serta taraf penggenangan.).
Salah satu masalah potensial pentingsehubungan menggunakan konversi mangrove adalah hilangnya daerah asal buat perkembanganikan dan udang, yang bergantungpada hutan mangrove buat mendapatkan naungandan makanan dalam awal pertumbuhannya. Dari output penelitian memberitahuakn adahubungan positif antara syarat tempat asal mangrove menggunakan stok biomas udang dilepas pantai. Jika tempat asli perkembangbiakannya hilang, maka akan terjadipenurunan populasi spesies yang memiliki nilai ekonomi krusial ini pada perairanlokal juga perairan tanggal pantai. Masalah ini dapat sebagai lebih tidak baik olehtingkat pendayagunaan spesies tersebut secara berlebihan.



Beberapa penelitian menemukan adanyakepunahan spesies hutan mangrove di beberapa bagian pulau Jawa. Terdapatindikasi yang jelas bahwa kepunahan spesies ini terjadi pada beberapa bagiandunia dimana konversi hutan mangrove terjadi secara besar -besaran. Sejalandengan hilangnya spesies hutan mangrove, kemungkinan juga terjadi penurunanspesies binatang yang hidupnya bergantung pada syarat khusus hutan mangrove.salah satu masalahnya adalah lantaran aktivitas komersial berskala besar (misalnya tambak)dimiliki sang tuan-tuan tanah yang hanya tertarik buat memperoleh keuntunganekonomi dengan tinggi-tingginya pada waktu singkat tanpa memikirkan keseimbanganalam yg sensitif pada pada hutan mangrove.

Sumber dan Gambar:
Modul Diklat Teknis Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah.

Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

ADZAN IQOMAH DAN DOA SESUDAH ADZAN TERBARU

Mencari Keliling dan Luas Gabungan Dari Persegi Panjang dan Setengah Lingkaran Terbaru