Profil Kelompok Teroris Abu Sayyaf separatis Filipina

Abu sayyaf adalah nama sebuah gerombolan separatis militer berbasis islam yang bermarkas pada lebih kurang kepulauan filipina selatan terutama di wilayah jolo, basilan serta mindanao. Kelompok acapkali disebut pula menjadi grup teroris lantaran konsep usaha mereka yg berideologi islam garis keras atau islam radikal. Kelompok ini memiliki seorang ketua atau pimpinan yang dijuluki menjadi Khadaffi Janjalani.
Beberapa ketika terakhir kelompok ini semakin memperlebar jaringan hingga ke malaysia serta indonesia. Kelompok abu sayyaf diduga beretanggung jawab atas serangkaian aksi penyanderaan serta kekerasan dan penghilangan nyawa serta sederet aksi kriminal terorisme dan tindak pidana lainya. Aksi mereka mempunyai tujuan mendirikan sebuah negara islam atau negara khilafah, khususnya didaerah mindanao serta bercita cita mendirikan negara islam besar di semenanjung melayu yakni indonesia serta malaysia.
khadafi janjalani pimpinan abu sayyaf

Nama abu sayyaf sendiri berasal berdasarkan bahasa arab, yakni Abu yang berarti pemegang, dan sayyaf yang adalah pedang. Jadi abu sayyaf berarti adalah sebuah kelompok pemegang pedang. Anggota gerombolan abu sayyaf rata homogen pernah berlatih militer di kamp pelatihan mujahidin di afganistan.
Nama abu Sayyaf balik mencuat setelah baru baru ini, akhir maret 2018, melakukan penyanderaan terhada 10 orang rakyat negara indonesia yg merupakaan sekelompok pelaut. 10 orang disandera oleh grup abu sayyaf beserta kapal mereka Anand 12. Kapal yg diawaki sang orang indonesia ini bermuatan batubara berdasarkan Sungai Puting, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, menuju Batangas, Filipina Selatan. Kapal ini beserta kapten dan awak ditangkap dan disandera sang kelompok abu sayyaf pada perairan filipina.
Berikut ini nama awak dan kapten kapal yang disandera oleh abu sayyaf.
1. Peter Tonsen Barahama, 30 tahun. (kapten)
2. Julian Philip, 50 tahun
3. Alfian Elvis Repi, 32 tahun
4. Mahmud, 30 tahun
5. Suriansyah, 33 tahun
6. Surianto, 30 tahun
7. Wawan Saputra, 22 tahun
8. Bay Oktavianto, 22 tahun
9. Rinaldi, 24 tahun
10. Wendi Rakhadian, 28 tahun
Sejarah Awal Pertarunga pada Filipina menjadi benih kemunculan Abu Sayyaf
Filipina Selatan merupakan sebuah daerah yang nir henti-hentinya mengalami permasalahan. Daerah ini adalah wilayah dimana secara umum dikuasai penduduknya beragama Islam. Konflik yg terjadi di daerah ini adalah karena adanya persaingan antar agama diluar facktor lain misalnya politik, social serta budaya.
Hal yang paling krusial merupakan yg menyangkut dengan agama. Perseteruan di Filipina dimulai menggunakan kolonisasi yang dilakukan oleh orang arab serta kemudian oleh Kristen, yangmana keberbedaan ke 2 agama tersebut, sampai kini masih berkompetisi untuk memperebutkan perhatian penduduk pribumi. Orang-orang Arab Islam bergeser ke Selatan Filipina waktu orang-orang Kristen menduduki Utara Filipina. Menurut orang-orang Islam akar dari gerakan separatis pada Filipina “didalamnya adanya kultur serta kepercayaan yang jauh tidak sama antara Kristen, Daerah Utara di Jajah, serta Muslim,  beranggapan Selatan bukanlah taklukan berdasarkan Kristen. Ini berarti wilayah Selatan yang dalam awalnya didominasi sang Muslim telah terusik menggunakan kehadiran kepercayaan Kristen hingga ke wilayah ini.
Konflik yg terjadi pada Filipina mulai terjadi semenjak kedatangan orang-orang Kristen Spanyol serta berhasil menduduki wilayah Filipina Utara atau kepulauan Luzon dalam tahun 1565. Sejak saat itu orang-orang Spanyol yang ingin mendirikan Filipina sebagai daerah koloni serta memasukan penduduk ke pada agama Kristen. Sejak ketika itu terjadi perlawanan-perlawana antara orang Spanyol dan penduduk pribumi Islam, dan dimenangkan oleh Spanyol dalam tahun 1673.
Konflik pada Filipina terus berlanjut, selesainya Spanyol berkuasa maka beralih kekuasaan pada Amerika, Jepang dan sampai Filipina memproklamasikan dirinya menjadi Negara yg merdeka dalam lepas 4 Juli 1946. Pada masa pemerintahan Marcus, pertarungan awal terjadi dampak suatu insiden penghilangan nyawa di Corregidor. Para sukarelawan Muslim Filipina, yg dilatih dalam strategi geriliya sang suatu pasukan resmi, dibunuh atas perintah komandan pasukan. Mereka menolak pada kirim ke Sabah guna melakukan inflirtasi Militer. Karena insiden ini terbentuklah Front Pembebasan Muslim Moro (MNLF), MNLF adalh sebuah gerakan yang sangat berpengaruh pada memperjangkan kebebasan Muslim Moro. Dua gerombolan lainnya adalah misalnya Front Pembebasan Islam Moro (MILF) dan yang paling belakangan adalah Abu Sayyaf yang terbentuk pada tahun 1989.[4] Ketiga gerombolan gerakan ini memiliki  tujuan yang sama yakni ingin mendirikan sebuah Negara teokrasi islam pada Mindanao Filipina Selatan serta pembangunan ekonomi di wilayah mereka.
Dalam tulisan ini hanya akan membahas mengenai gerakan Kelompok Abu Sayyaf, dimana gerakan ini sudah menerangkan sebuah keresahan di Filipina Selatan khusunya di Mindanao, kemompok ini anti terhadap agama Kristen, dan aksi-aksi yang telah dilakukan telah menjurus pada tindak terorisme.
Kelompok Abu Sayyaf )
Ideologi Gerakan
Abu Sayyaf merupakan suatu gerakan yg bersifat radikal, dimana gerakan ini selalu mengunakan kekerasan dalam setiap aksinya. Gerakan Abu Sayyaf di Filipina ini sudah sangat meresahkan warga Filipina menggunakan aksi-aksi pengeboman, penculikan dan pengeksekusisn terhadap sandra. Gerakan Abu Sayyaf ini sudah menunjuk ke  tingkat teroroisme.
Mengenai hal Teroroisme, menyangkut kata ideology ini sulit disepakati serta secara objektif bahwa suatu kelompok terorisme yg ditunjukkan melalui aksi kekerasan. Ideologi terorisme mungkin digunakan dalam banyak sekali bentuk contohnya agama atau politik, namun masih memiliki tujuan motif aksi yang sama, yang menyatukan grup, serta jaringan organisasi dalam komunitas yg mempunyai isi pokok adalah pertengkara. Menurut Charles W Kigley Jr serta Eugene R Wirtkopf merupakan suatu penggunaan ancaman kekerasan, suatu metode pertempuran atau taktik untuk meraih tujuan eksklusif, yg ditujukan untuk mengakibatkan keadaan takut pada pihak korban.. Ranstop beropini bahwa fanatisme agama merupakan sebuah motif principal berdasarkan terorisme, serta dinyatakan dengan tegas oleh keberagaman keyakinan, misalnya Islam, Yahudi, Kristen, dan keyakinan lain, acapkali menempuh aksi terorisme. Dia beropini bahwa terorisme kepercayaan merupakan suatu tipe kekerasan politik yg dimotivasi oleh rasa krisis spiritual dan sebuah reaksi terhadap perubahan sosial dan politik.
Menurut Ronald Gottersman, masih ada 2 jenis organisasi teroris yaitu domestik serta internasional. Teroris dari organisasi berjenis domestik melakukan aktifitasnya hanya didalm negeri loka beliau berdomisili. Sedangkan teroris dari organissasi berjenis internasional menyerang musuh mereka dimana saja serta kapan saja. Sedangkan Atif M Mir membedakan lingkup gerakan pada 2 bagian yaitu domestic terorism  serta International Terorism. Domestic Terorism yaitu gerakan terorisme yang dilakukan didalam batas teritorial suatu negara serta dilakukan sang perseorangan atau gerombolan menggunakan tujuan-tujuan spesifik politik, ekonomi atau kepercayaan . Internasional terorism yaitu gerakan terorisme yang dihubungkan dengan penyerangan-penyerangan terhadap susunan-susunan pihak ketiga (Third Party Target) di daerah atau teritorial asing serta dapat juga pada dukung dan disponsori sang suatu negara.[8] Dari beberapa definisi diatas, bisa disimpulkan bahwa Gerakan Abu Sayyaf ini adalah sebuah gerakan terorisme domestik, yangmana gerakan ini hanya beraksi pada daerah-daerah tertentu di Filipina.
Pada awalnya Abu Sayyaf (bapak penyandang pedang) dikenal menggunakan nama al-Harakatul al-Islamiya. Di awal tahun 1980-an sekitar 300 serta 500 fundamentalis Moro tiba pada Peswahan, Pakistan, buat membantu Mujahiddin yg sedang melawan invasi dan pendudukan Soviet ke Afghanistan. Salah seorang berdasarkan mereka, Ustadz Abdurajak Janjalai, muncul menjadi seorang pemimpin.
Kelompok Abu Sayyaf pertama ada dalam tahun 1989 dibawah kepemimpinan Abdurajak Janjalani, anak seseorang ulama di Basilan, dia belajar di sebuah Universitas Islam di Arab Saudi, lulus dalam tahun 1981 sebelumnya belajar  aturan Islam di Ummu l-Qura di Mekkah selama tiga tahun. Dia kembali ke  Basilan serta Zamboanga untuk berkhutbah pada 1984. Pada 1987 beliau mengunjungi Libya serta lalu melanjutkan bersama Mujahiddin dan melawan Soviet selama beberapa tahun di Afghanistan. Abu Sayyaf telah mempunyai hubungan dengan sebuah gerakan fundamentalis Islam, Al-Islamic Tabligh, pada tahun 1980. Kelompok dibawah pimpinan Janjalani sedang menjalankan sebuah pembentukan negara Islamic Theocratic State of Mindanao (MIS), dan memasukan sebuah agama agama yg meneriakan intoleransi menggunakan tujuan buat menyebarkan Islam melalui Jihad[12] dan yang menjadi sasaran sasarannya semua umat Kristen Filipina. Dalam pencarian objeknya, Kelompok Abu Sayyaf telah tetapkan ideologinya menggunakan tegas dan agenda operasional yang sudah mendalam terikat dalam sebuah maksud usaha pengabungan yang memaksa dominasi Islam global melalui perlawanan bersenjata. Kelompok Abu Sayyaf sangatlah kecil serta merupakan gerombolan separatis Islam yg sangat radikal di Filipina Selatan. Mereka memakai pemboman, penghilangan nyawa, penculikan dan pemerasan buat mengupayakan berdirinya sebuah negara Islam yg merdeka di Mindanao bagian Barat dan daerah Sulu, dimana daerah Filipina Selatan adalah populasi tertinggi umat Muslim tinggal..

Kepemimpinan Abu Sayyaf
Typical infrastruktur teroris kontemporer misalnya gaya sentripugal sebuah sistem tata mentari : dimna pemimpin bagaikan mentari , dan anggotanya seperti planet yg mengelilinginya, umumnya cukup memiliki imbas eksklusif yang bertenaga. Zawordy, berpendapat bahwa pada sistem hirarki ini, pemimpin berada diposisi teratas waktu pada sistem sentripugal pamimpin adalah pusatnya. Pemimpin gerakan teroris, dijadikan sentra organisasi. Tidak hanya sebagai katalisator eksklusif berdasarkan setiap aksi, menggunakan planning, tetapi mereka jua berpartisipasi dalam setiap aksi. Disatu sisi, Cragin serta Daily telah pertanda bahwa kepemimpinan sangatlah lebih berarti serta beropini bahwa pemimpin berperan pada mepertahankan kohesiensi grup serta bertangungjawab terhadap organisasi seperti yang dilakukan sang seorang pemimpin yang berkarisma.
Kemunculan Abu Sayyaf di awal tahun 1990-an dipresentasikan sebagai konvoi separatis Muslim yang radikal yang dikepalai oleh Abdurajak Janjalani, yg merupakan seorang veteran perang menurut Afghanistan. Dia berjuang beserta-sama dengan grup mujahidin dibawah pimpinan Abdul rasul Abu Sayyaf. Ketika Soviet menarik diri berdasarkan Afghanistan dalam tahun 1989, Abdurajak pulang ke Basilan dan mendirikan al-Harakut al-Islamiya atau gerakan Islam yang kita kenal dengan Abu Sayyaf bersama kader-kader belia MNLF yg tidak sepaham dengan kebijakan MNLF. Abdurajak Janjalani mendirikan kelompok Abu Sayyaf terpisah dari Moro Nastional Liberation Front (MNLF), yg merupakan suatu kelompok pemberontak nasional yg menggunakan cara-cara perang Geriliya melawan pemerintah Filipina semenjak memahami 1960-an.  Abdurajak dipandang menjadi seorang yang kharismatik, Abdurajak tertarik terhadap pergerakan pemuda-pemuda Muslim yg balik dari belajar di Saudi Arabia, Libya, Pakistan serta Mesir, dan pula militant local. Jika dibandingkan menggunakan Hizbullah, kelompk Abu Saayaf mempunyai anggota yg sangat sedikit, diperkirakan 500 orang lebih kuat ditahun 1990-an. Antara tahun 1991 dan 1998, grup militant ini mulai memperluas dan mengembangkan kemampuannya, dilihat berdasarkan pergerakannya grup ini rapi dalam melancarkanserangkaian serangan mini terhadap warganegara asing. Pada tahun-tahun pertama, gerombolan Abu Sayyaf poly melakukan penculikan penduduk local, serta level kemampuan mereka meningkat ditimbulkan oleh banyaknya angota mereka adalah direkrut berdasarkan kelompok-gerombolan yang tidak sejalan menggunakan perjuangan MNLF ataupun MILF.
abu sayyaf sandera wna dan masyarakat lokal

Perekrutan Anggota teroris Abu Sayyaf
Suatu keompok atau organisasi yang sudah terbentuk, buat berbagi dirinya, maka di perlukanlah anggota, perekrutan anggota adalah suatu persyaratan terpenting unuk sebuah kelangsusngan sebuah organisasi.suatu grup membutuhkan anggota-angoota baru buat menumbuhkan kekuatan serta melengkapi dari kehilangan setiap anggota.
Pada awlnya perekrutan anggota berdasarkan gerkan Abu Sayyaf diambil menurut para pemuda Muslim yang nir sejalan menggunakan kebijakan MNLF. Pada awal pembentukannya, grup ini hanya berkisar 500 orang. Walupun hanya sedikit namun gerakan ini berhasil membuat gundah pemerintah Filipina menggunakan melakukan penculikan, pemboman dan penghilangan nyawa orang-orang Kristen local juga Asing. Menurut data pada tahun 2018 kelompk ini diperkirakan ada kurang lebih 200-300 anggota di bawah kepemimpina Khadafi Janjalani. Menurut Eusoquito P. Manalo, berargumen bahwa, “anggota kemopok Abu Sayyaf sudah direkrut terbatas pada sebuah komunitas tertentuoleh grup etnic linguistic serta keluarga dimana kordinasi internal yang sudah difasilitasi oleh agama.” Hal ini dibentuk pengkelompokan yang sebenarnya mustahil dimasuki sang agen pemerintah.
Daerah Operasional pergerakan Abu Sayyaf
Komando serta control adalah prosedur yang digunakan sang kelompok teroriskordinasi rencana, serta eksekudi penyerangan. Kelompok teroris nir hanya menopang kegiatan komando dan control jaringan merekatetapi jua melindunginya berdasarkan infiltrasi. Ditinjau dari  kondisi geografis daerah Filipina Selatan yg masih poly memiliki hutan. Menurut Eusoquito P. Manalo bahwa satu menurut sembilah hutan yg tersebar di Filipina Selatan merupakan Markas berdasarkan Abu Sayyaf, basis sentral kurang lebih 20 x 40 mil serta tersembunyi menggunakan baik yang apabila ditarik Garis Merah bahwa markas Abu Sayyaf mampu dikatakan sahih-sahih sulit dilalui. Hal ini akhirnya menjadi loka serbuan pasukan, tetapi dalam hari pertama, Abu Sayyaf sudah konfiden terhadap posisinya, serta beberapa menurut mereka telah berhasil mempersulit militer pemerintah.
Hubungan Abu Sayyaf menggunakan Jaringan Lokal serta  Internasional

Hubungan Lokal Abu Sayyaf
Kelompok Abu Sayyaf bisa dikatakan merupakan pecahan dari gerakan perlawanan MNLF, yangmana Abdurajak Janjalani dalam awalnya adalah anggota menurut MNLF. Abdurajak adalah keliru seseorang yg mengkritik keras pimpinan MNLF yang agak moderat. Selanjutnya Abdurajak membangun sebuah gerakan baru yakni Abu Sayyaf.
Kelommpok Abu Sayyaf walupun tidak selaras dengan dua kelompok gerakan lainnya. Seperti MNLF serta MILF, Lantaran berdasarkan ketiga grup ini mempunyai tujuan yg sama yakni mendirikan sebuah negara Islam pada Filipina. Factor pendukung lainnya merupakan lantaran adanya kesatuaan kepercayaan yakni Islam. Huungan lokal antara kelompok Abu Sayyaf terlihat dimana militer Filipina konfiden bahwa ada interaksi antara 2 grup yakni Abu Sayyaf dan MILF, walaupun MILF hanya memberi dukungan secara Pasif. Menurut data menurut pemerintah Filipina bahwa MILF sudah menaruh dukungan berupa senjata kepada kelompok Abu Sayyaf semenjak beroperasi pada Basilan, intelegen pemerintah Filipina sudah menyampaikan bahwa kelompok ASG sudah mengunakan kapal-kapal MILF pada operasinya di Tawi-Tawi.
tugboat brahma 12 galat satu kapan wni yang disandera abu sayyaf serta lalu dilepaskan

Jaringan Internasional Abu Sayyaf
Pada akhir September 2018, militer Filipina mengkonfirmasikan secara spekulatif bahwa al-Qaeda sudah menunjukkan dukungan terhadap material, kepemimpinan, dan pelatihan. Sebagai sebuah organisasi terosris transnasional, al-Qaeda sudah berkembang melalui daerah-daerah Timur Tengah, Eropa Barat, Amerika Utara, dan Asia Selatan. Ditambah, hingga ke Asia Tenggara sebagai basis kunci serta wilayah persiapan. Percabangan perkembangan mereka sebagai sebuah organisasi teroris, telah mengakibatkan timbulnya pertarungan sekterian, Kelompok Abu Sayyaf meperdalam interaksi mereka menggunakan organisasi teroris transnasional. Pada awalnya, Abu Sayyaf pada danai melalui jaringan financial yang didirikan sang Muhammad Jamal Khalifa, saudara Osama bin Laden, yang telah diutus ke Filipina pada 1991, dan mendirikan sebuah jaringan amal Islam. Kahlifa adalah anggota resmi yg eksklusif bersentuhan kedaerah buat basis amal Saudi., the Islamic International Relief Organization (IIRO), dukungan ini tidak hanya untuk Filipina tetpi juga di Indonesia, Thailand dan Taiwan.[19] Selain hubungan menggunakan al-Qaeda yg telah memberi dukungan Finansial dari gerakan ini, Abu Sayyaf pula menjalin hubungan menggunakan JI (Jamaah-Islamiyyah).
Al-Qaeda diduga selain membantu pada hal Finansial, namun pula telah membantu dengan pelatihan-pelatihan militernya pada anggota-anggota menurut Kelompok Abu sayyaf. Pejabat Militer Filipina berkata bahwa Abu sayyaf menerima bantuan materil serta Financial serta juga latihan militer menurut jaringan al-Qaeda pimpinan Osama bin Laden hingga tahun 1995, dan dua gerombolan tadi terus melakukan kontak.
Perkembangan Gerakan Kelompok Abu Sayyaf 
Pada bagian ke 5 ini akan membahas tentang perkembangan dari gerakan Abu Sayyaf, hal ini dilihat dari seberapa besar imbas yang sudah ditimbulkan sang gerakan tersebut pada Filipina.
Gerakan grup Abu Sayyaf berdasarkan awal pendiriannya sudah banyak melakukan terror-teror yang telah meresahkan masyarakat, Abu Sayyaf telah melakukan penculikan, pengeboman serta aksi-aksi kekerasan lainnya dalam setiap aksinya buat mencapai cita-cita mereka mendirikan sebuah negara teokrasi Islam.
Diketahui hingga sekarang bahwa di Filipina Selatan terdapat 3 gerombolan perlawanan yang menonjol yaitu Moro National Liberation Front (MNLF), Moro Islamic Liberation Front dan Abu Sayyaf Group (ASG). Ketiga grup ini memiliki tujuan yg sama yakni mendirikan sebuah Negara teokrasi Islam dan pembangunan ekonomi daerah mereka.
Kelompok Abu Sayyaf yang diperkirakan lahir di Basilan (Juga tempat primer operasinya), beroperasi pada propinsi sulu dan Tawi-Tawi pada kepulauan Sulu dan semenanjung Zamboanga. Pada bulan Maret-April 2018 mereka menjadi perhatian rakyat luas melaui operasi penculikan dan penyanderaan. Pada awal grup ini berdiri, dalam tahun 1991 mendapatkan perhatian menurut rakyat melalui aksi pemboman, penculikan dan peristiwa-insiden lainnya di lebih kurang Zamboanga. Pemimpin Kelompok Abu Sayyaf, Abdurajak Janjalani pernah menjadi anggota MNLF dan pengkritik keras kepemimpinan Nur Misuari di dalam MNLF. Saat masih sebagai anggota MNLF, pernah dikirim ke Libya buat menjalani pembinaan keagamaan. Lima ttahun kemudian setlah balik ke Basilan, dengan dibantu beberapa kaum belia MNLF, beliau sebagai penceramah yang kharismatik dan seseorang pengagas pendirian Negara Islam pada Mindanao, Filipna Selata.
Abdurajak Janjalani bersama kelompoknya merupakan kelompok yang nir menyetuji dilakukannya proses perdamaian antara MNLF yang tidak menyetujui delakukannya proses perdamaian antara MNLF serta Pemerintah Filipina. Abdurajak Janjalani dalam lepas 18 desember 1998 terbunuh dalam suatu pertempuran dengan polisi pada kampong Lamitan Provinsi Basilan namun pendukung Abu Sayyaf tetap melanjutkan perjuangan melalui penculikan, pemboman dan pengumpulan uang secara paksa. Khadafi Janjalani (saudara Abdurajak Abubakar Janjalani) kemudian menjadi pemimpin Abu Sayyaf. Tujuan utamanya masih sama yakni mendirikan sebuah Negara Islam.
Sepeninggalan Abdurajak Janjalani kelompok ini terpecah ke pada faksi-faksi yg tidak selaras, kegiatannnya kemudian lebih diwarnai sang perampokan serta penculikan ketimbang perjuangan politik.  hal ini terbukti pada tahun 2018, gerombolan ini telah menculik 53 orang mencakup rahib, beberapa pengajar dan pelajar. Untuk menebus sandera Abu Sayyaf menuntut uang tebusan dan dua orang Sandra dikabarkan sudah dipenggal ketua.
Saat penyanderaan in berlangsung, dalam bulan April 2018 anggota Abu Sayyaf lanya melakukan operasi penyebrangan dari wilayah Negara Filipina bagian selatan menuju resort pulau wisata pulau Sipadan di daerah Negara Malaysia. Di resort Malayasia mereka menculik 21 orang berkebangsaan Asing terdiri berdasarkan 9 orang Malaysia, 3 orang Jerman, 2 orang Perancis, 2 Orang Afrika Selatan, dua Orang Finlandia, 1 Waniata Libanon, dua orang Filipina, semua korban penculkan ini dibawa ke camp Abu SAayyaf di Taawi-Tawi buat disandera lalu dipindah ke Jolo.
Setelah serangan militer Filipina gagal membebaskan para sandera sejumlah wakil Negara Eropa, Malayasia serta Libya bergabung dengan negosiasi Filipina dalam upaya membeadkan sandera. Pihak Abu Sayyaf menerbitkan sejumlah daftar tuntutan yaitu pendirian Negara Moro yg merdeka, pelepasan beberapa teroris yg diahan di luar negeri, pelarangan bahtera nelayan yang beroperasi pada lautan Sulu, proteksi bagi warga Filipina yg berada pada Sabah Malaysia serta uang tebusan drbsar lebih kurang 1 Juta dollar Amerika Serikat utuk satu orang sandera. Pada masa penyanderaan ke dua puluh tiga orang ini gerombolan Abu Sayyaf jua sempat menyandera seseorang wartawan Jerman serta dilepaskan setelah mendapat uang tebusan. Kemudian berturut-turut menyandera 3 orang wartawan TV Perandis, 2 orang Filipina dan beberapa rahib Filipina yg berusaha mengunjungi sandera. Di akhir bulan agustus 2018, seseorang masyarakat Negara Amerika Serikat turut pada sandera sesudah mengunjungi camp Abu Sayyaf sejumlah uang tebusan sudah dibayarkan buat melepaskan sandera ini. Usaha perundingan dengan grup ini tidak berhasil  untuk membebaskan seluruh sandera. Empat Bulan kemudian, Agustus 2018, para penyandera meminta uang tebusan satu juta dollar Amaerika Serikatsebagai imbalan bila membebaskan 3 rakyat Negara Malaysia.
Sementara itu pada tanggal 10 September 2018 malam, 3 orang rakyat Negara Malaysia dilarikan menurut resort wisat pulau Pandanan pada tanggal Pantai Sabah Malaysia sang gerombolan Abu Sayyaf menggunakan memakai kapal motor berkekuatan tinggi melampaui kecepatan kapal angkatan laut Filipina. Bebrapa pihak menduga mereka memakai uang tebusan sandera sebelumnya untuk membeli alat-alat-alat-alat perlengkapan baru. Pada lepas  21 Mei 20181 kellompok abu Sayyaf pulang manculik tiga warga Negara Amerika Serikat serta tujuh belas warga Negara Filipina berdasarkan resort wisata Palawan pada Filipina.
Hingga akir tahun 2018, gerombolan Abu Sayyaf masih membawa dua orang masyarakat Negara Amerika Serikat serta satu perawat warganegara Filipina pada pulau Basilan output penculikan tujuh bulan kemudian. Hal ini di ketahui ketika grup tadi menawrkan negosiasi pembebasan mereka pada kota Zamboanga bulan April 2018.[25] Pada bulan Juni 2018 satu orang sandera warganegara Amerika Serikat yaitu Martin Burnham sudah meninggal global waktu dilakukan penyerangan oleh pasukan Filipina terhadap basis Abu Sayyaf yang menyandera beliau. Sedangkan istrinya Gracia Burnham bisa diselamatkan. Sementara itu perawat Filipina yaitu Ediborah Yap sudah telah tewas ketika operasi penyelamatan sang militer Filipina ini.
Di bulan Juni 2018, Abu Sayyaf kembali melakukan aksi penculikan terhadap rakyat negara asing, Empat warganegara Indonesia sebagai korban penculikan serta penyanderaan mereka. Keempat orang asing ini merupakan anak Buah Kapal (ABK) Kapal SM-88 yg sedang membawa batu bara menurut Indonesia ke Pulau Cebu di Filipina Tengah. Penyergapan terhadap mereka dilakukan dilepas pantai Pulau Jolo serta keempatnya lalu dibawa kedaratan Pulau Jolo. Dua hari lalu satu ABK Indonesia Ferdinand Joel berhasil diselamatkan. Kemudian bulan Maret 2018 satu orang ABK Indonesia Zulkifli berhasil menyelamatkan diri serta melaporkan bahwa satu AK Indonesia lainnya yaitu Muntu Jacobus Winowatan diperkirakan sudah mangkat global tertembak dalam operasi penyelamatan militer Filipina bulan Februari 2018. Sandera ABK Indonesia terakhir Lerrech berhasil melarikan diri menurut tahanan Abu Sayyaf lepas 11 April 2018.
Tindakan Pemerintah Filipina Terhadap Gerakan Abu Sayyaf
Kelompok Abu Sayyaf bisa dikatakan masih belia, baru berkisar sembilan belas tahun. Kelompok ini sudah berhasil melakukan aksi-aksi teror di Filipina yg menyebabkan pemerintah Filipina wajib melakukan kebijakan-kebijakan atuapun tindakan-tindakan terhadap grup ini. Pemerintah Filipina memang telah disibukkan oleh dua grup gerakan lainnya, seperti MNLF serta MILF sebelumnya.
Dalam menanggulangi gerombolan Abu Sayyaf pemerintah Filipina sudah melakukan penyerangan-penyerangan yg telah diduga menjadi kamp berdasarkan Abu Sayyaf. Kelompok ini sangat sulit dilumpuhkan, disebabkan kelompok ini bertempat pada pedalaman berdasarkan pulau Basilan. Pemerintah Filipina dalam mengagulangi gerakan ini pula meminta donasi pihak asing, yakni Amerika Serikat. Sejak insiden 11 September, Amerika Serikat telah gencar-gencarnya melakukan perang terhadap terorisme, dan yg termasuk target pemusnahannya artinya gerakan Abu Sayyaf yg masih ada di Filipina.
Sejak aksi-aksi kekerasan yang  sudah dilakukan sang gerombolan Abus Sayyaf, pemerintah Filipina berfikir buat melakukan tindakan tegas terhadap gerakan ini. Pemerintah Filipina mulai melakukan penyerangan-penyerangan ke kamp Abu Sayyaf. Baik pihak militer serta kepolisian di Filipina telah berkerjasama buat menagkap anggota menurut Kelompok ini. Pada tanggal 18 Desember 1998 dikabarkan bahwa Abdurajak Janjalani telah terbunuh dalam suatu pertempuran dengan polisi di kampung Lamitan provinsi Basilan.
Pada Bulan 2018 dikabarkan bahwa dua pemimpin kelompok Abu Sayyaf sudah tertangkap sang polisi di provinsi Basilan. Mereka merupakan Hairus Muksan alias Abdul John Muskdan usia 33 tahun serta Binan Andan usia 25 tahun.[28] Sejak Presiden Gloria Macapagal-Arroyo memerintahkan penyerangangan penuh terhadap grup perlawanan pada Filipina Selatan bulan April 2018, Kelompok Abu Sayyaf sampai akhir tahun 2018 sudah kehilangan poly anggotanya di medan pertempuran melawan pasukan pemerintah Filipina. Dan jumlah mereka ketika akhir tahun tersebut diperkirakan lebih kurang 200-an orang pejuang.
Sepanjang tahun 2018, pemerintah Filipina talah berusaha keras menghentikan aktifitas grup Abu Sayyaf. Lima pemimpin tertinggi grup ini telah dinyatakan harus ditangkap. Mereka merupakan Khadafi Abdurajak Janjalani, Jaminal Antel Sali, Aldam Tilao, Isnilon Totoni Hapilton dan Hamsitaji Marusi Sali. Perintah pengakapan dikeluarkan bulan Juli 2018 oleh menteri kehakiman Filipina, Hernando Perez.[29] Aldam Tilao kemudian meninggal pada suatu serangan militer Filipina di dekat pantai kota Sibuco kawasan Zamboanga, Jumat 21 Juni 2018.
Pada Bulan Februaru 2018 Presiden Arroyo pulang melakukan tekanan terhadap grup Abu Sayyaf dengan meminta militer Filipina melakukan perampasan mengingat Abu Sayyaf masih terus melakukan penculikan-penculikan, diantaranya pelaut Indonesia yg telah diculik dan disandera sejak bulan Juni 2018, sampai Juli  2003 Khadafi Abdurajak Janjlani pemimpin Abu Sayyaf masih belum ditangkap. Diduga yg bersangkutan masih beroperasi bersama lebih kurang 70 orang pengikutnya.
Usaha lain yg dilakukan sang pemerintah Filipina yakni meminta donasi terhadap pihak asing. Karena peranan sejarahnya pada mengkolonialisasikan Filipina, Amerika Serikat telah sebagai faktor penting dalam menuntaskan masalah-kasus kemerdekaan kelompk di Filipina. Namun, belakang ini, keterlibatan Amerika terutama dikembangkan dalam aliansi militernya dengan Filipina menurut perjanjian pertahan bersama dan program bantuan asing. Pemerintah Amerika Serikat mempertahankan kepentingannya dalam grup Abu Sayyaf khususnya, serta sudah menjamin kelompok Abu Sayyaf sebagai organisasi teroris.
Pada awal tahun 2018, Amerika serta Filipina terlibat dalam kerjasama latihan Militer yg besar yg telah berlangsung sejak 1995. Bantuan Militer dalam bentuk dukungan dana ekonomi (Economic Support Funds) semakin tinggi menurut nol pada pada anggaran tahun 2018 menjdai sekitrar 4 milyar dollar pada tahun2001, serta 15 milyar dolar dibutuhkan untuk tahun anggaran 2018. Pembiyaan buat belanja senjata meningkat berdasarkan 1,4 juta dolar, kemudian 2 juta dolar, lalu 19 juta dolar pada periode yg sama. Kongres kubu Republik di Amerika, yang dipimpin oleh Dana Rohrabacher dari California, memegang peranan dalam menentukan meningkatnya bantuan Militer selanjutnya untuk Filipina.
Pada akhir Oktober sebuah tim yang terdiri dari para penasehat sipil serta militer akan berangkat ke Filipina buat melatih tentara Filipina menghadapi grup Abu Sayyaf serta memberikan nasehat bagi militer Filipina dalam operasi mereka menghadapi kelompok Abu Sayyaf, para penasehat Amerika sudah melatih “fight reaction company” (semacam pasukan spesifik) –berangotakan sekitar 102 tentara Filipina menyediakan perlengkapan operasi menghadapi teroris pada Basilan.[33]
Dalam penanggulangan grup Abu Sayyaf  sudah semaksimal mungkin melakukan perlawanan terhadap grup ini buat menjaga keamanan pada Filipina. Pada tahap awal pemerintah Filipina sudah berhasil membunuh pimpinan pertama Kelompok Abu Sayyaf, tetapi itu belum dapat menghentikan pergerakan kelompok ini. Selanjutnya, Kelompk Abu Sayyaf mulai melakukan kerjasama dengan Amerika. Kerjasama ini didahului menggunakan kerjasama Militer dimana Amerika mulai melatih anggota-anggota dari tentara Filipina dalam menaggulangi gerakan Filipina.
Kesimpulan
Diawali oleh banyak sekali permasalahan yang terjadi di Filipina, gerombolan Abu Sayyaf adalah gerakan separatis yang lahir berdasarkan sejarah pertarungan pada Filipina. Kelompok Abu sayyaf adalah galat satu gerakan yg lahir di Basilan. Kelahiran grup ini pada tandai dengan mulai terpecahnya gerakan MNLF, yangmana Abdurajak Janjalani yg nir setuju dengan cara-cara diplomasi yang dilakukan sang Nur Misuari selaku pimpinan MNLF ketika itu.
Untuk mencapai cita-citanya yakni mendirikan sebuah negara Islam di Filipina Selatan. Kelompok Abu Sayyaf melakukan perlawanan menggunakan cara kekerasan. Kelompok Abu Sayyaf melakukan pemboman, penculikan, dan pengeksekusian terhadap sandera. Gerakan Kelompok Abu sayyaf ini terlihat menggunakan kentara menjadi sebuah gerakan yg menyebabkan adanya sebuah permasalahan antar agama, dilain faktor politik yg awalnya diperjuangkan oleh Abdurajak Janjalani.
Walaupun gerakan Kelompok Abu sayyaf terbilang kecil, tetapi gerombolan ini telah berhasil menguncang kestabilan negara Filipina dengan melakukan pengeboman-pengeboman di wilayah-wilayah Filipina. Konflik yang diusung sang gerakan ini memang pertarungan antar kepercayaan , dimana kristen sebagai lebih banyak didominasi dan islam menjadi minoritas. Kelompok Abu sayyaf berjuang buat membebaskan umat Muslim Moro dari penjajahan orang-orang Kristen, karena apabila dicermati menurut sejarahnya, Filipina pernah menjadi sebuah negara kesultanan Islam Sulu yang pernah Jaya pada negara tersebut. Faktor inilah yg menjadi dasar menurut orang-orang Moro melakukan usaha untuk membebaskan diri menurut negara Filipina,
Perkembangan selanjutnya, dikarnakan sudah banyakanya orang-orang Kristen yang tinggal pada pulau Mindanao Selatan serta menyebabkan tersingkirnya orang-orang Muslim dari pulau ini ke daerah-daerah pesisir berdasarkan pulau ini. Lantaran measa tersingkirkan Kelompok Abu sayyaf berusaha buat membeaskan daerah ini dengan memusuhi orang-orang Kristen dengan cara meneror mereka dengan melakukan kekerasan.
Keeksistensiaan berdasarkan kelompok Abu Sayyaf, didukung oleh bantuan menurut luar Filipina. Al-Qaeda yg adalah sebuah jaringan teroris internasional telah banyak membantu grup Abu sayyaf pada hal financial. Al-Qaeda membantu Abu Sayyaf dalam rangka memperluas jaringannya. Segala keperluan Abu Sayyaf menyangkut persenjataan semuanya pada danai sang al-Qaeda. Diluar itu semua gerombolan Abu Sayyaf jua mendapatkan dana berdasarkan uang tebusan sandera.
Hingga waktu ini keberadaan Kelompok Abu Sayyaf permanen ada di Filipina, berusaha mendirikan negara Islam merupakan harapan mereka. Solusi telah banyak ditawarkan oleh pmerintah Filipian, namun grup ini tidak bisa mendapat cara-cara tenang serta lebih menentukan perang. Pemerintah Filipina dan Amerika telah berusaha untuk melakukan penghentian terhadap gerakan ini tetapi grup ini tetaplah sulit untuk dimusnahkan, lantaran mereka melakukan cara-cara gerilliya pada gerakannya.
//avarusyd.wordpress.com/2011/09/07/gerakan-abu-sayyaf/

Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

ADZAN IQOMAH DAN DOA SESUDAH ADZAN TERBARU

Mencari Keliling dan Luas Gabungan Dari Persegi Panjang dan Setengah Lingkaran Terbaru