Proses Masuk dan Berkembangnya Hindu Budha di Indonesia Terbaru

Proses Masuk dan Berkembangnya Hindu Budha pada Indonesia - Selain masa penjajahan yg panjang waktu Indonesia ingin merdeka, ada juga agama kepercayaan yang mulai berkembang di Indonesia. Pada masa perdagangan di Indonesia agama Hindu Budha mulai masuk menggunakan membawa kebudayaan kebudayaan masing masing. Orang orang India mulai aktif dalam perdagangan karena mereka ingin membuatkan serta membuatkan kepercayaan yang sudah mereka anut. Tak hanya itu mereka pula tertarik dengan kekayaan Indonesia yg melimpah seperti cengkih, perak, emas, juga lada. Hal tersebut dapat diketahui dari pernyataan Claudius Ptolomeus yang berasal menurut Yunani. Sejak abad ke 5 Masehi proses perkembangan tadi telah terjadi. Dengan masuknya pedagang pedagang berdasarkan luar negerilah yg menciptakan Indonesia mengenal dan tahu kebudayaan serta agama yg mereka bawa.

Proses Masuk dan Berkembangnya Hindu Budha pada Indonesia

Indonesia mempunyai beragam kepercayaan dengan kebudayaan yg dimiliki sang kepercayaan masing masing. Tetapi walaupun keberagaman tadi Indonesia permanen hidup rukun dan saling menghargai. Salah satu agama dan kebudayaan yg masuk adalah kepercayaan Hindu Budha. Awal terjadi masuknya hindu budha ketika perdagangan menuju Indonesia. Kali ini saya akan menjelaskan proses masuk dan berkembangnya Hindu Budha pada Indonesia. Untuk lebih jelasnya langsung saja kita simak dibawah ini.

Proses Masuknya Hindu Budha pada Indonesia

Pada awal masehi masih ada kerjasama antara 2 negara yg memiliki peradaban serta ekonomi yg tinggi. Untuk nir menyianyiakan negara mereka masing masing maka diadakannya  kerjasama pada bidang perdagangan maupun ekonomi dengan baik. Negara tadi adalah negara Cina serta negara India. Jalur perdagangan yang terjadi antara kedua negara tersebut bisa dilakukan melalui jalur darat maupun jalur laut. Jalur laut yg dilewati antara Cina dengan India dapat dianggap dengan Selat Malaka. Selat tersebut berada dekat menggunakan Indonesia sebagai akibatnya Indonesia menerima laba dari perdagangan Cina India tersebut. Indonesia berada diantara jalur silang 2 lautan dan 2 benua. Dengan posisi tadi maka keuntungan yang dapat diperoleh Indonesia meliputi bisa memiliki kesempatan pada melakukan perdagangan yang bersifat Intenasional, seringkali kedatangan negara negara luar misalnya Arab, Cina, India juga Persia, pergaulan antar negara semakin berkembang, serta masuknya pegaruh Hindu Budha dengan kebudayaan masing masing. Indonesia ikut andil pada perdagangan tersebut sehingga menimbulkan kebudayaan dan agama yg mereka anut bisa tercampurnya budaya yang telah terdapat. 

Ada jua teori yang menurut para ahli yg menyatakan proses masuknya budaya Hindu Budha pada Indonesia yang meliputi:
  • Teori Ksatria 
Teori ini dikemukakan sang F.D.K Bosch yg adalah tokoh pendukung dalam teori ini. Di dalam teori ini budaya juga kepercayaan Hindu Budha disebarkan dan dikembangkan oleh ksatria ksatria. Pada jaman dahulu pada negara India masih ada peperangan antara warga satu menggunakan masyaraat lain. Peperangan tadi mengakibatkan kejenuhan dan kekalahan bagi beberapa orang. Orang orang yang mengalami kekalahan tadi kemudian pulang meninggalkan negaranya lantaran malu. Bahkan orang orang tadi juga berada dan menetap pada Indonesia. Orang orang tersebutlah yang lalu membangun grup baru dan mengembangkannya di Indonesia. Hal tersebutlah yang membuat agama dan budaya Hindu Budha bisa masuk serta menyebar pada Indonesia.
  • Teori Brahmana
Teori ini telah dikemukakan dan didukung sang Van Leur. Tokoh tadi menyatakan grup brahmanalah yg sudah berbagi kepercayaan serta budaya Hindu Budha yang terdapat di Indonesia. Bahkan brahmana juga diundang dan dipercaya penguasa negara Indonesia dalam mengangkat raja dan memimpin proses keagamaannya pula.
  • Teori Waisya
Tokoh pakar yang mengemukakan teori ini adalah N.J. Krom. Teori ini mulai disebarkan sang kaum kaum waisya. Para kaum inilah yg sudah membuatkan Hindu Budha pada Indonesia. Tak hanya penyebaran saja tetapi mereka pula mempunyai interaksi baik antara pengusaha dengan rakyat. Karena hubungan inilah yg membuat kepercayaan dan budaya Hindu Budha dapat tersebar.
  • Teori Sudra
Teori ini menceritakan bahwa kaum sudra telah dibuang pada peperangan yg terjadi di negara India. Hal tadi telah dinyatakan sang Von Van Faber. Kemudian kelompok sudralah yang mempunyai prosentase yg akbar dalam penyebaran Hindu Budha di Indonesia. Hal tadi bermula saat kelompok sudra meninggalkan India lantaran mengikuti jejak kelompok Waisya.
Baca jua : Sejarah Pembentukan PPKI (Latar Belakang, Tujuan, dan Tugas PPKI)
  • Teori Arus Balik
Tidak hanya para ahli saja yg ikut andil dalam penyebaran kepercayaan Hindu Budha di Indonesia. Selain hal tadi diduga rakyat Indonesia jua memeriksa dan tahu kepercayaan dan budaya Hindu Budha tadi. Dalam menyelidiki agama tadi diluar negeri mereka membangun sebuah serikat yg dapat dianggap Sanggha. Mereka mempelajari setiap detil Hindu Budha yg berkembang selesainya mereka telah paham lalu pulang menuju negara Indonesia lagi. Penyebaran Hindu Budha tersebut kemudian masuk di Indonesia. Hal tersebut merupakan Teori Arus Balik.

Selain teori tersebut aku jua akan membahas mengenai kepercayaan Hindu dan agama Budha tadi. Anda dapat menyimaknya dibawah ini:

1. Agama Hindu
Agama Hundu terdapat di negara India dari tahun 1500 SM. Mereka pula mengajarkan ajarannya berdasarkan Kitab Weda. Kitab Weda masih ada empat Samhit(bagian) yang meliputi Reg Weda (lagu pujian pada dewa), Yajur Weda (mantera pada upacara keselamatan), Sama Weda (suara nyanyian yg bersifat kudus), serta Atharwa Weda (doa yg berfungsi pada menyembukan penyakit). Selain Kitab Weda kepercayaan Hindu memiliki kitab lain yang juga penting misalnya Kitab Upanishad (ajaran pada mengikuti poly dewa/Polytheisme) dan Kitab Brahmana (herbi sesaji pada upacara). Dalam Polytheisme masih ada strata yang kuasa yg disebut Trimurti yaitu Dewa Bramana adalah yang kuasa tertinggi yang dianggap ilahi Pencipta, Dewa Wisnu yang memelihara serta melindungi pengikut pengikutnya, dan Dewa Siwa adalah ilahi terendah yang merusak Mengganggu nikmat yg sudah diciptakan sang dewa pencipta. 

Dalam kepercayaan Hindu juga terdapat Dewa Indra atau Dewa Air sebagai penurun hujan dan Dewa Agni atau Dewa Api. Orang orang pula menduga beberapa loka kudus misalnya sungai Gangga yang dapat menghilangkan dosa dosa yang sudah dibuat oleh umat umat Hindu sebagai akibatnya mereka nanti akan bisa menuju Nirwana. Selain itu jua terdapat tempat Benares yg merupakan bersemayamnya ilahi Siwa. Kaum Hindu jua membedakan masyarakat sebagai empat kasta yaitu Kasta Brahmana berisi rahib rahib, Kasta Ksatria berisi para bangsawan serta raja maupun keluarganya, Kasta Waisya berisi pedagang menengah dan pengikutnya, dan Kasta Sudra berisi buruh kecil, budak dan petani. Adapula Kaum Candala yang merupakan pelanggar anggaran anggaran kasta tersebut serta dikeluarkan menurut golongan kasta tersebut.

2. Agama Budha
Pada tahun 531 SM mulai berkembanglah agama Budha yang sudah dibawa oleh Sidharta Gautama. Sidharta Gautama memiliki ayah sebagai raja yaitu Sudhodana serta memiliki bunda bernama Dewi Maya. Kitab yang digunakan oleh agama Budha artinya Kitab Tripitaka yg memakai bahasa Poli yang berarti Tiga Keranjang. Kitab tersebut mengandung beberapa makna misalnya Sutrantapittaka yg merupakan ajaran dan larangan yang masih ada pada Budha, Winayapittaka yang merupakan peraturan dan hukuman bagi pemeluk agama Budha, serta Abdhidarmapittaka yang adalah mengenai hal yg berkaitan menggunakan agama Budha. Dalam mencapai Nirwana orang Budha harus melakukan kebenaran (Astavidha) yang mencakup niat, pandangan, perkataan, penghidupan, perbuatan, usaha, bersemedi serta perhatian yg dilakukan dengan sahih. 
Serta wajib melakukan kewajiban Tiga Kebaikan (Tri Dharma) seperti Budha yang dilakukan artinya berbakti dalam oleh Budha, Dharma yang berisi ajaran yang wajib diikuti, serta Sangga yg adalah kebaktian terhadap pemeluk Budha lainnya. Agama Budha bisa dibagi sebagai 2 yaitu Budha Mahayana adalah pengikut yg saling bekerja sama serta tolong menolong buat sampai ke surga serta Budha Hinayana yaitu masing masing harus berusaha sendiri buat dapat sampai ke surga dan semua orang dapat sampai kesana. Adapula tempat loka yang dipercaya kudus yg mencakup Kapilawastu (tempat Budha dilahirkan), Bodh Gaya (tempat semedi untuk menerima Bodhi), Benares (loka pertama kali Budha menyebarkan ajarannya), dan Kusinagara (loka saat Budha mangkat )

Perkembangan Hindu Budha pada Indonesia

Hindu Budha masuk ke Indonesia menggunakan membawa pengaruh dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Hal tadi membuat budaya serta agama bisa berubah serta ditambah lagi. Hal tersebut membuat beberapa perubahan dan penambahan budaya seperti :
  • Sosilal yang meliputi perubahan rapikan kehidupan yang berupa adanya strata kasta.
  • Kepercayaan yaitu kepercayaan yg mereka anut tanpa melupakan akidah nenek moyang.
  • Kebudayaan yang mengenalkan tulisan pada masyarakat Indonesia dan menghasilkan budaya budaya lain seperti seni sastra, bangunan candi, dan kisah kisah Epos Mahabarata serta Ramayana.
  • Ekonomi yg pengaruhnya tidak terlalu besar lantaran sebelumnya warga Indonesia sudah mengenal perekonomian perdagangan serta pelayaran.
  • Agama yang merubah agama dinamisme serta animisme menjadi Hindu Budha sebagai akibatnya rapikan krama dapat terkendali.
  • Arsitektur yang berisi cara pembuatan bangunan maupun candi.
  • Pemerintahan yang berisi agama bahwa orang terkuatlah yg dapat dijadikan kepala suku misalnya pada kerajaan Tarumanegara, Kutai maupun Sriwijaya.
  • Sastra yaitu misalnya kisah mahabarata serta ramaya yang telah dibuat sebelumya sehingga anak belia Indonesia bisa menciptakan karya sastra lain seperti kisah sutasoma, arjunawiwaha serta masih poly lagi.
  • Bahasa yang memperkenalkan bahasa Sansekerta maupun Pallawa yang telah dibuktikan pada penemuan penemuan prasasti jaman dahulu.
Berkembangnya Hindu Budha jua membuat kerajaan kerajaan yg sudah bergaya  Hindu Budha misalnya kerajaan Kutai yg masih ada pada Jawa, kerajaan Salakanagara, kerajaan Sunda Galuh, kerajaan Tarumanegara, kerajaan Mataram Hindu, kerajaan Kalingga, kerajaan Kediri, kerajaan Singasari, kerajaan Majapahit, kerajaan Sriwijaya serta kerajaan Melayu Dharmasraya. Selain itu proses masuk serta perkembangan Hindu Budha pula meninggalkan beberapa peninggalan kerajaan yg telah berdiri misalnya:
1. Seni Bangunan 
Seni bangunan tadi juga membuat candi candi yg bergaya Hindu Budha dari beberapa kerajaan. Kerajaan tersebut meninggalkan candi yg tidak sama beda seperti:
  • Peninggalan Kerajaan Mataram Lama
Candi yang bergaya Hindu misalnya candi Gunung Wukir (sebelah timur wilyah Muntilan), candi Dieng (di daerah Wonosobo), candi Selogriyo (dikaki Gunung Sumbing), candi Pringapus (sebelah timur Gunung Sundoro), candi Gedong Songo (dilereng Gunung Ungaran), candi Perot dan candi Argopuro (dilereng Gunung Sumbing), candi Ijo (didekat candi Prambanan), candi Gebang serta candi Sambisari (dekat kota Yogyakarta), dan candi Lorojonggrang atau candi Prambanan (perbatasan Yogyakarta dengan Klaten). Selain itu ada juga candi yg bergaya Budha seperti candi Borobudur serta candi Mendut (Magelang), candi Kalasan (Sleman), candi sari (dekat candi kalasan), candi Sajiwan dan candi Banyunibo (dekat candi Prambanan), candi Plaosan serta candi Sewu (dekat candi Prambanan), candi Bubrah serta candi Lumbung (dekat candi Prambanan), candi ngawen (Muntilan) dan candi Pawon (Magelang).
  • Peninggalan Kerajaan Medang
Peninggalan candi kerjaan ini meliputi candi Lor (Nganjuk), candi Songgoroti (Batu Malang), candi Gunung Gangsir (Bangil), candi Belahan, candi Sumber Nanas (Blitar) serta Pertapaan Pucangan (di Gunung Penanggungan).
  • Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya juga meninggalkan beberapa candi mencakup candi Muara Takus (Riau), candi Gunung Tua (Sumut).
  • Peninggalan Kerajaan Singasari 
Berupa candi Kidal (Malang), candi Jawi (dekat Pringen), candi Singasari (Malang), serta candi Jago (Malang).
  • Peninggalan Kerajaan Majapahit
Majapahit memiliki candi candi peninggalan yaitu candi Rimbi (Mojokerto), candi Simping, candi Panggih, candi Surawana (Kediri), candi Kalicilik (Blitar), candi Tigawangi (Pare), candi Pari (Porong), candi Jabung (Kraksaan Probolinggo), candi Tikus (Mojokerto), candi Panataran (Blitar), candi Brahu (Mojokerto), candi Samentar (Blitar), serta candi Sukuh (Karanganyar).
  • Peninggalan Kerajaan Kanjuruhan berupa Candi Badut (Malang).
  • Peninggalan Kerajaan Bali berupa candi Gunung Kawi (Tampaksiring)
2. Seni Rupa
Hasil dari seni rupa yang dihasilkan dari perkembangan Hindu Budha di Indonesia merupakan seni relief. Relief adalah karya seni yg berupa pengisian bidang yang masih ada pada dinding candi . Seperti halnya pada candi Borobudur terdapat relief karmawibbhangga dan dalam candi Prambanan masih ada relief Ramayana, relief Kresnayana, relief Jajaghu, relief Surowono dan relief Panataran.

3. Seni Patung
Pada peninggalan perkembangan Hindu Budha yang masuk pada Indonesia juga membentuk seni patung yg umumnya merupakan patung Dewa Dewi.

Seni sastra pula telah ditinggalkan sang beberapa kerajaan. Kerajaan tadi seperti Kerajaan Kediri menghasilkan  karya sastra Baratayudha, Hariwangsa, Gatotkacasraya, Wratasancaya, Smaradhana, dan Krenayana. Adapula Kerajaan Majapahit menggunakan output karya sastraya yaitu Kertagama, Sutasoma, Sundayana, serta karya sastra berupa kitab Sorandoko.

Demikianlah penjelasan tentang proses masuk serta berkembangna Hindu Budha di Indonesia. Dengan adanya kepercayaan serta budaya baru yg dibawa oleh Hindu Budha dapat menciptakan keberagaman peninggalan serta karya lainnya yang masih ada pada Indonesia. Semoga artikel ini bisa bermanfaat. Terima kasih.

Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

Mencari Keliling dan Luas Gabungan Dari Persegi Panjang dan Setengah Lingkaran Terbaru

Contoh Soal USBN Biologi SMA dan Kunci Jawabannya Part3 Terbaru