Rumus Teori Titik Henti Breaking Point
Teori titik henti merupakan modifikasi menurut teori gravitasi W. J Reilly. Teori ini bisa dipakai untuk memberikan gambaran tentang pola interaksi antara dua wilayah dan dapat memprakirakan penempatan lokasi suatu industri atau sentra pelayanan. Teori ini bisa dipakai apabila memenuhi beberapa kondisi yaitu:
1. Keadaan ekonomi penduduk nisbi sama
2. Topografi daerah datar
3. Wahana prasarana transportasi memadai
4. Daya beli masyarakat sama
Baca jua:
Memahami pendekatan keruangan, ekologi serta kewilayahan
Ciri wilayah suburban perkotaan
7 Komoditas perkebunan unggulan Indonesia
Kaitan zero population dan kemakmuran
Menghitung iklim schmidt ferguson
Faktor kepadatan penduduk tidak merata
Menghitung nomor inflasi ekonomi
Ciri serta jenis tanah pada Indonesia
Fungsi desa bagi daerah sekitarnya
Untuk mengetahui penempatan lokasi pelayanan tersebut, dipakai rumus dibawah ini (rumus yg biasa dipakai di Indonesia)
DAB = jarak titik henti
dAB = jarak wilayah A dan B
PA = jumlah penduduk kota A
PB = jumlah penduduk kota B
Nantinya biasanya kota A adalah kota dengan penduduk terbanyak, izin mudah sih membaginya. Titik henti nanti adalah menurut kota B. Tapi saya pula menemukan contoh rumus lain yang didapat dari situs luar negeri. Jadi pembilangnya merupakan menurut kota dengan penduduk terkecil. Sebenarnya hasilnya akan sama.
Contoh Soal
Diketahui penduduk kota A = 250.000 jiwa serta kota B = 100.000 jiwa. Jarak antara kota A dan B adalah 75 km. Dimanakah lokasi titik henti?
Jawab:
Baca jua:
Pembahasan soal UN Geografi