Sejarah Contoh Pergolakan Daerah di Indonesia
Jangan dikira negara Indonesia ini aman-aman saja semenjak merdeka puluhan tahun silam. Sejak proklamasi pada lepas 17 Agustus 1945 hingga waktu ini, Indonesia mengalami beberapa kali perlawanan atau pergolakan daerah. Hal ini diakibatkan sang adanya ketidakpuasan dari gerombolan -grup eksklusif terhadap pemerintah. Pergolakan ini banyak dilatarbelakangi oleh ideologi politik, ekonomi serta sosial budaya. Beberapa contoh pergolakan daerah yang terjadi pada Indonesia diantaranya:
1. Pemberontakan PKI pada Madiun
Pemberontakan ini diawali menggunakan adanya penandatanganan Perjanjian Renville oleh Amir Syarifudin yg waktu itu menjabat sebagai pimipinan kabinet. Karena dirasa merugikan Indonesia, Soekarno mencabut mandatnya dari Amir Syarifudin pada tanggal 28 Juni 1948. Lantas presiden membentuk kabinet baru yang dipimpin Mohammad Hatta. Rasa tidak puas atas kebijakan Soekarno itu mengakibatkan Amir Syarifudin berhubungan dengan Muso membentuk PDR atau Partai Demokrasi Rakyat menggunakan tujuan menentang kabinet Hatta.
2. Pemberontakan DI/TII
Basis pemberontakan DI/TII ada di Jawa Barat yg dipimpin sang Kartosuwiryo. Di Aceh, DI/TII dipimpin sang Daud Bereuh serta pada Sulawesi Selatan oleh Kahar Muzakar. Pemberontakan ini dipicu ketidaksetujuan mereka terhadap output Perundingan Renville. Mereka menolak bergabung dengan pasukan Siliwangi waktu melakukan hijrah ke Yogyakarta sebagai konsekuensi output perundingan .
3. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)
Pemberontakan RMS timbul saat sebagian masyarkaat suku Ambon menolak bergabung menggunakan Indonesia sehabis Negara Indonesia Timur ketika masa Republik Indonesia Serikat bergabung dengan Republik Indonesia. Pemberontakan ini dipimpin oleh Dr. Soumokil. Setelah pimpinan RMS tertangkap sejumlah pimpin mlarikan diri ke Belanda dan bergabug menggunakan orang-orang Ambon yg sudah bermukim di sana serta mendirikan Republik Maluku Selatan di pengasingan.
4. Pemberontakan PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) pada Sumatera Barat serta PERMESTA (Perjuangan Rakyat Semesta) pada Sulawesi Utara
Pemberontakan PRRI pada Sumatera Barat terdiri dari Dewan Banteng, Dewan Gajah serta Dewan Garuda. Tuntutan yang mereka ajukan berpangkal pada swatantra wilayah serta perimbangan keuangan antara sentra serta daerah. Dengan dipimpin oleh Achmad Husen, dewan-dewan ini memproklamasikan berdirinya PRRI dalam 15 Februari 1958. Perjuangan PERMESTA sama menggunakan PRRI yaitu menolak kebijakan pemerintah mengenai sentralisasi ekonomi karena tidak berperikeadilan.
5. Pemberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) pada Jawa Barat
Pemberontakan APRA dipimpin Westerling menggunakan tuntutan buat mempertahankan negara Pasundan yang waktu itu dibubarkan pemerintah. Rasa tidak puas ini dicetuskan lewat pemberontakan terhadap pemerintah.