Sejarah Kerajaan Samudera Pasai Terbaru

Sejarah Kerajaan Samudera Pasai - Seperti yang anda ketahui di Indonesia dulu banyak terdapat kerajaan kerajaan  yang beredar diseluruh wilayah. Hal tersebut dapat diketahui berdasarkan peninggalan peninggalan sejarah yg telah poly ditemukan. Salah satu bentuk peninggalan sejarah yang ditemukan merupakan milik kerajaan Samudera Pasai. Tidak sedikit pula peninggalan peninggalan yg ditemukan dalam kerajaan ini. Kerajaan samudera pasai bahkan pernah tercatat dalam karya dari Abu Abdullah bin Batuthah yang berjudul pengembaraan ke timur. Kali ini buen humorii akan mejelaskan secara lengkap tentang sejarah kerajaan Samudera Pasai. Langsung saja bisa anda simk dibawah ini.

Sejarah Kerajaan Samudera Pasai

Kerajaan Samudera Pasai tergolong jenis kerajaan islam yang berada di tepi pantai Sumatera bagian utara kota Lhokseumawe, Aceh. Pada tahun 1267 kerajaan ini didirikan sang Meurah Silu yang memiliki gelar Sultan Malik as Saleh. Menurut penelitian kerajaan Samudera Pasai jua tercatat pada buku Rihlah ila I Masyriq atau pengembaraan ke timur yg ditulis oleh Abu Abdullah bin Babtuthah. Dalam karyanya tertulis bahwa beliau merupakan musafir menurut Maroko yg hanya mampir dikerajaan ini. Tidak sedikit pula para peneliti sejarah yg mencari bukti keberadaan kerajaan ini dengan berpedoman riwayat raja raja berdasarkan Pasai. Kemudian dihubungkan dengan makam makam raja terdahulu sampai menemukan koin emas juga perak yg didalamnya masih ada nama raja terdahulu. Sampai ketika ini sejarah kerajaan lautan pasai masih sebagai penelitian.

Kerajaan Samudera Pasai

Sejarah kerajaan lautan pasai berlandaskan riwayat raja raja dari Pasai dengan landasan tadi ditemukan wacana mengenai kerajaan ini yang dahulu diperintah oleh Sultan Malik al Nasser dan lalu digantikan sang Meurah Silu. Sebelumnya Meurah Silu memiliki gelar Sumerlangga karena berada didaerah yang sama, tetapi selesainya naik tahta kemudian dijuluki Sultan Malik as Saleh. Beliau lalu mangkat dalam tahun 1297 M/696 H. Dahulu nama Samudera dengan Pasai adalah istilah yang terpisah karena menunjuk 2 wilayah yang tidak sinkron. Perbedaan nama tersebut didasari oleh riwayat para raja maupun Sulalatus Salatin, tetapi berdasarkan tulisan Tiongkok nir ada disparitas arti dalam nama tadi. Dalam sejarah kerajaan samudera pasai ini jua ditemukan catatan Marco Polo mengenai daftar kerajaan pantai timur Sumatera seperti Ferlec atau Perlak yang berada diwilayah selatan sampai utara, kerajaan Samudera atau Samara dan kerajaan Basma.
Baca Juga : Ciri Ciri, Kelebihan serta Kelemahan Pemerintahan Presidensial
Sultan Malik as Saleh menikah menggunakan putri dari Raja Perlak dan kemudian memiliki putera bernama Sultan Muhammad Malik az Zahir. Setelah ayahnya yang telah nir sanggup melanjutkan tahtanya kemudian dia digantikan oleh puteranya yang bernama Sultan Muhammad Malik az Zahir. Pada masa pemerintahannya, Sultan Muhammad Malik mulai memperkenalkan koin emas sampai kerajaan Samudera Pasai menjadi tempat perkembangan dakwah kepercayaan islam serta pusat perdagangan dibeberapa daerah. Sultan Muhammad Malik az Zahir kemudian memiliki anak bernama Sultan Mahmud Malik az Zahir.  Pada tahun 1326 kemudian Sultan Muhammad Malik az Zahir wafat dan pemerintahan kerajaan Samudera Pasai digantikan oleh anaknya sampai tahun 1345. Berdasarkan sejarah kerajaan Samudera Pasai ini tercatat bahwa Batuthah telah berkunjung  ke negara Samudera dengan sambutan yang relatif ramah sang Rajanya. Dinegara tadi juga mempunyai ajaran Mazhab Syafi'i. 

Sampai dalam akhirnya Sultan Mahmud Malik az Zahir mempunyai putera jua bernama Sultan Ahmad Malik az Zahir yg melanjutkan pemeritahan ayahnya. Pada tahun 1345 hingga 1350 terjadilah penyerbuan berdasarkan tentara kerajaan Majapahit menuju kerajaan Samudera Pasai. Penyerangan tersebut menciptakan Sultan melarikan diri dari ibukota. Pada tahun 1383 kerajaan Samudera Pasai mulai bangkit menurut penjajahan menggunakan pimpinannya yg bernama Zain l Abidin Malik az Zahir tetapi hanya bertahan hingga tahun 1405. Berdasarkan sejarah kerajaan Samudera Pasai terdapat catatan Cina yang menjelaskan tsai nu li a pi ting ki yang berarti ia sudah meninggal ditangan Raja Nakur. Kemudian pemerintahan kerajaan Samudera Pasai digantikan lagi oleh istrinya yang bernama Sultanah Nahrasiyah. Pada tahun 1405, 1408 dan tahun 1412 kerajaan Samudera Pasai dikunjungi sang armada Cheng Ho menggunakan jumlah kapal sebanyak 208 kapal. Setiap pelayaran yang dilakukan oleh Cheng Ho dicatat oleh Ma Huan dan Fei Xin selaku bawahannya. 
Baca Juga : Proses Masuk serta Berkembangnya Hindu Budha di Indonesia
Apabila ditelusuri kerajaan Samudera Pasai terletak di perbatasan kerajaan Aru menurut arah timur, arah baratnya merupakan perbatasan kerajaan Nakur juga Lide, sebelah utara masih ada bahari, sedangkan arah selatannya adalah wilayah pegunungan yg cukup tinggi. Dalam sejarah Kerajaan Samudera Pasai pula ditemukan kerajaaan Lambri atau Lamuri yang berada disebelah barat kerajaan ini namun waktu tempuhnya lebih kurang 3 hari 3 malam dari Pasai. Dalam catatan Cheng Ho pula dijelaskan bahwa beliau mendapatkan hadiah berupa Lonceng Cakra Donya dari Kaisar Cina. Pemberian hibah tadi terjadi pada tahun 1434 sang Ha li zhi han selaku saudara menurut Raja Pasai. Tetapi dia mati di Beijing. Berita ketewasan tadi disampaikan oleh Wang Jinhong yg merupakan utusan menurut Kaisar Xunde Kerajaan Ming. Kerajaan Samudera Pasai jua berada diantara Sungai Pasai atau Krueng Pase dengan Sungai Jambu Air atau Krueng Jambo Aye di daerah Aceh bagian utara.
Berdasarkan cerita Batuthah, kerajaan Samudera Pasai tidak memiliki benteng batu seperti pada kerajaan lainnya namun kerajaan ini memiliki benteng kayu yang letaknya sekitar pelabuhan yang dimilikinya. Batuthah hanya berlabuh di Pasai kurang lebih dua minggu. Sejarah Kerajaan Samudera Pasai ini juga ditambahkan dengan catatan Ma Huan bahwa diwilayah Pasai terdapat muara besar dengan ombak yang besar hingga dapat membalikkan kapal, adapula masjid serta pasar yang disepanjangnya terdapat sungai tawar yang menuju laut. Di kerajaan Samudera Pasai terdapat sistem pemerintahan menteri, kadi maupun syahbandar bahkan anak dari Sultan serta pemimpin kerajaan tersebut memiliki gelar Tun. Sedangkan untuk penguasa kerajaannya memiliki gelar Sultan. Pada saat Sultan Muhammad Malik az Zahir memerintah maka saat itu juga kerajaan Perlak bergabung dengan kerajaan Pasai bahkan kerajaan Samudera juga telah diberikan wakil pemimpin yang dipegang oleh Sultan Mansur selaku puteranya,
Baca Juga : Sejarah Pembentukan PPKI (Latar Belakang, Tujuan, serta Tugas PPKI)
Sampai dalam akhirnya kerajaan Samudera menggunakan kerajaan Pasai bergabung menjadi satu dan berpusat diwilayah Pasai. Kerajaan Pasai jua tidak mempunyai hubungan baik dengan kerajaan Nakur hingga membuat Sultan Pasai mati. Negara Pasai termasuk kedalam daerah perdagangan yg memiliki andalan hasil penanaman lada. Lada yang berjumlah 100 kati bisa mempunyai harga jual sebesar 1 tahil perak. Pada masa pemerintahan tadi juga sudah dijelaskan bahwa kerajaan Samudera Pasai sudah mengeluarkan koin emas menggunakan komposisi 0,60 emas atau kurang lebih 70% emas, mempunyai 17 karat serta diameter koinnya 10 mm. Dalam sejarah kerajaan lautan pasai juga dijelaskan bahwa masyarakat juga menanam padi dan mempunyai sapi perah sebagai bahan dasar keju. Rumah penduduknya memiliki tinggi dua,lima meter serta penduduknya menganut ajaran islam. Saat akhir masa pemerintahan Sultan Pasai terdapat pertengkaran antara saudara. Berdasarkam sejarah kerajaan samudera pasai menurut catatan Sulalatus Salatin menceritakan bahwa Sultan Pasai ingin meredam pemberontakan yg terjadi dengan donasi Sultan Melaka. Tetapi Kerajaan Pasai dikuasai sang Portugal pada tahun 1521.
Wilayah Pasai telah termasuk kedalam kekuasaan negera Aceh dalam tahun 1534. Berdasarkan sejarah kerajaan Samudera Pasai masih ada poly pergantian raja yang terjadi. Berikut ini masih ada daftar raja yg pernah memerintah kerajaan Samudera Pasai yg mencakup Sultan Meurah Silu pada tahun 1267 hingga 1297, Sultan Al Malik Azh Zhahir I dalam tahun 1297 sampai 1326, Sultan Ahmad I tahun 1326 sampai 1330.an, Sultan   Al Malik Azh Zhahir II tahun 1330.an sampai 1349, Sultan Zainal Abidin I tahun 1349 sampai 1406, Ratu Nahrasyiyah tahun 1406 hingga 1428, Sultan Zainal Abidin II tahun 1428 sampai 1438, Sultan Shalahuddin tahun 1438 sampai 1462, Sultan Ahmad II tahun 1462 sampai 1464, Sultan Abu Zaid Ahmad III tahun 1464 sampai 1466, Sultan Ahmad IV tahun 1466, sultan Mahmud tahun 1466 sampai 1468, Sultan Zainal Abidin III tahun 1468 hingga 1474, Sultan Muhammad Syah II tahun 1474 hingga 1495, Sultan Al Kamil tahun 1495, Sultan Adlullah tahun 1495 sampai 1506, Sultan Muhammad Syah III tahun 1506 sampai 1507, Sultan Abdullah tahun 1507 sampai 1509, Sultan Ahmad V tahun 1509 hingga 1514, dan Sultan Zainal Abidin tahun 1514 sampai 1517.
Inilah penjelasan mengenai sejarah kerajaan Samudera Pasai yang bisa aku hidangkan lengkap. Kerajaan Samudera Pasai banyak sekali mengalami pergantian raja seperti yg saya jelaskan diatas. Tetapi kerajaan ini permanen berjaya pada masanya. Semoga artikel ini dapat menambah pemahaman anda tentang kerajaan Samudera Pasai. Terima Kasih sudah berkunjung di blog ini.

Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

Mencari Keliling dan Luas Gabungan Dari Persegi Panjang dan Setengah Lingkaran Terbaru

Contoh Soal USBN Biologi SMA dan Kunci Jawabannya Part3 Terbaru