Sejarah Kerajaan Tarumanegara Lengkap Terbaru
Sejarah Kerajaan Tarumanegara Lengkap - Kerajaan kerajaan yg masih ada pada Indonesia mempunyai asal sejarahnya masing masing. Salah satunya ialah sejarah Kerajaan Tarumanegara. Kerajaan Tarumanegara adalah keliru satu jenis kerajaan Hindu tertua ke dua pada Indonesia. Untuk kerajaan Hindu tertua pertama adalah kerajaan Kutai. Kerajaan Tarumanegara juga bisa disebut kerajaan Tarum. Kerajaan tadi bisa menguasai wilayah Jawa dalam abad ke 4 sampai abad ke 7 M. Nama kerajaan ini berasal dari kata Tarum dan Nagara. Untuk kata Tarum adalah nama sungai yg namanya kini menjadi sungai Citarum. Sedangkan istilah Nagara artinya negara atau kerajaan.
Lalu bagaimana sejarah kerajaan Tarumanegara? Kerajaan ini pula relatif populer di Indonesia lantaran meninggalkan bukti bukti prasasti milik kerajaan. Siapa sajakah raja raja yang pernah memerintah kerajaan Tarumanegara? Kali ini saya akan mengungkapkan secara lengkap tentang sejarah kerajaan Tarumanegara. Untuk detail dapat anda simak pada bawah ini.
Menurut sejarah kerajaan Tarumanegara pada naskah tersebut pula mencatat pemimpin berdasarkan sejumah pengungsi Calankayana. Rombongan ini dikuasai sang Maharesi yg dikenal dengan nama Jayasingawarman. Jayasingawarman bermukim di lebih kurang sungi Citarum atas persetujuan menurut raja Barat Jawa yaitu Dewawarman VIII, raja Salakanagara. Pemukiman yg didirikan sang Jayasingawarman kemudian dikenal menggunakan desa Taruma atau Tarumadesya. Kemudian desa ini sebagai lebih besar setelah sepuluh tahun kemudian banyak penduduk desa lain yg masuk ke desa Taruma. Pada akhirnya status desa Taruma berkembang menjadi setingkat Negara atau kota. Lantaran semakin hari negara ini semakin berkembang membuat Jayasingawarman mendirikan kerajaan Tarumanegara.
Dalam sejarah kerajaan Tarumanegara terdapat masa masa kejayaannya. Kejayaan Tarumanegara ketika masa pimpinan menurut raja Purnawarman. Pada masa itu kerajaan Tarumanegara memperluas daerahnya dengan menaklukan kerajaan kerajaan disekitarnya. Menurut sejarah kerajaan Tarumanegara yang tercatat pada naskah, luas wilayahnya hampir sama dengan luas daerah Jawa Barat yg kini . Raja Purnawarman pula menciptakan Undang Undang kerajaan, silsilah dinasti Warman, peraturan angkatan perang dan siasat perang. Raja tadi populer sebagai raja yg bijak serta bertenaga dimata rakyatnya.
Sejarah kerajaan Tarumanegara dibuktikan dengan beberapa prasasti yg ditemukan. Namun pada sejarah tercacat 7 butir prasasti sebagai berikut :
Prasasti Ciareteun
Sejarah kerajaan Tarumanegara ini meninggalkan bukti berupa prasasti ciareteun. Prasasti ini asal berdasarkan Ciampek, Bogor. Prasasti Ciareteun masih ada goresan tapak kaki, laba laba serta puisi menggunakan bahasa Sansekerta serta aksara Palawa. Tulisan puisi yg ditemukan berbunyi:
"Kedua (jejak) telapak kaki yg seperti (telapak kaki) Wisnu ini kepunyaan raja dunia yg gagah berani yang termashur Purnawarman penguasa Tarumanagara."
Prasasti Pasri Koleangkak
Jenis prasasti dalam sejarah kerajaan Tarumanegara selanjutnya ialah prasasti Pasri Koleangkak. Prasasti ini dari menurut perkebunan Jambu. Prasasti Pasri Koleangkak pula dapat diklaim Prasasti Jambu. Dalam prasasti ini mengungkapkan mengenai Raja Sri Purnawarman adalah raja setia tiada tara dan termansyur yang pernah memerintah kerajaan Taruma. Bahkan baju yg dikenakan raja Purnawarman tidak dapat ditembus oleh panah panah musuhnya. Telapak kaki inilah yang sebagai benteng serta kehormatan bagi mereka yang setia kepada rajanya. Tetapi bisa sebagai sebuah duri bagi musuh musuhnya.
Prasasti Kebonkopi
Jenis prasasti pada sejarah kerajaan Tarumanegara selanjutnya ialah prasasti Kebonkopi. Prasasti Kebonkopi asal berdasarkan kampung Muara Hilir, Cibungbulang. Untuk prasasti kebonkopi berisi tentang 2 kaki gajah yg hampir sama dengan telapak kaki gajah Airawati. Gajah Airawati merupakan tunggangan menurut Dewa Wisnu. Prasasi Kebonkopi berbunyi :
" jujur, rupawan serta gagah dengan tugasnya merupakan pemimpin manusia yang tiada tara, termasyhur Sri Purnawarman, memerintah taruma dan baju zirahnya tak dapat ditembus oleh musuh ..."
Prasasti Pasir Awi yg asal berdasarkan wilayah Pasir Awi, Bogor.
Prasasti Tugu yang asal dari wilayah Tugu, Jakarta.
Prasasti Muara Cianten yg asal dari wilayah Bogor.
Jenis prasasti pada sejarah kerajaan Tarumanegara yg terakhir ialah prasasti Lebak atau Cidanghiang. Prasasti ini dari menurut kampung Lebak, Pandeglang Banten, pada pinggir sungai Cidanghiang. Prasasti tersebut menampakan indikasi keberanian, keperwiraaan serta keagungan menurut raja sesungguhnya yaitu Purnawarman. Beliau dikenal menjadi raja sekaligus panji.
Dalam sejarah kerajaan Tarumanegara nir hanya prasasti prasasti diatas yg dijadikan menjadi sumber sejarahnya. Tetapi terdapat asal asal sejarah lainnya yang dari berdasarkan Cina misalnya :
Sejarah Kerajaan Tarumanegara Lengkap
Menurut sejarah kerajaan Tarumanegara, masyarakatnya melakukan kegiatan bertani serta beternak demi mencukupi perekonomiannya. Kegiatan ekonomi yg dilakukan tadi tercatat pada bukti Prasasti Tugu yang ditemukan. Dalam prasasti tersebut dijelaskan bahwa terdapat pembangunan saluran Gomati yg mempunyai panjang 12 km atau 6112 tombak. Kegiatan pembangunan yg dilakukan berlangsung selama 21 hari. Lokasi kerajaan Tarumanegara berada disekitar selat Sunda. Dengan kata lain, banyak masyarakat Tarum yang berprofesi sebagai pedagang. Kerajaan Tarum termasuk jenis kerajaan tertua kedua setelah berdirinya Kerajaan Kutai. Pada abad ke 4 sampai ketujuh Masehi, kerajaan Tarum menguasai daerah barat pulau Jawa.Baca jua : Proses Masuknya Penjajahan Bangsa Eropa ke IndonesiaSejarah kerajaan Tarumanegara ini mencatat berdirinya kerajaan tersebut. Tetapi ketika berdirinya kerajaan tadi masih sebagai pertanyaan bagi para pakar di bidang sejarah. Sumber sejarah yg membahas tentang kerajaan Tarumanegara artinya naskah Wangsakerta. Keaslian isi dari naskah Wangsakerta juga masih sebagai perdebatan antara sejarawan. Menurut naskah tersebut, masih ada beberapa pengungsi India yg mendatangi aneka macam daerah dan pulau pada Nusantara buat mendapatkan proteksi lantaran perang akbar yg terjadi dinegaranya. Peristiwa tersebut terjadi pada abad ke 4 Masehi. Pengungsi yg tiba asal berdasarkan kerajaan Palawa serta kerajaan Calankayana India. Kedua kerajaan ini kalah melawan Kerajaan Samudragupta dalam peperangan India.
Menurut sejarah kerajaan Tarumanegara pada naskah tersebut pula mencatat pemimpin berdasarkan sejumah pengungsi Calankayana. Rombongan ini dikuasai sang Maharesi yg dikenal dengan nama Jayasingawarman. Jayasingawarman bermukim di lebih kurang sungi Citarum atas persetujuan menurut raja Barat Jawa yaitu Dewawarman VIII, raja Salakanagara. Pemukiman yg didirikan sang Jayasingawarman kemudian dikenal menggunakan desa Taruma atau Tarumadesya. Kemudian desa ini sebagai lebih besar setelah sepuluh tahun kemudian banyak penduduk desa lain yg masuk ke desa Taruma. Pada akhirnya status desa Taruma berkembang menjadi setingkat Negara atau kota. Lantaran semakin hari negara ini semakin berkembang membuat Jayasingawarman mendirikan kerajaan Tarumanegara.
Dalam sejarah kerajaan Tarumanegara terdapat masa masa kejayaannya. Kejayaan Tarumanegara ketika masa pimpinan menurut raja Purnawarman. Pada masa itu kerajaan Tarumanegara memperluas daerahnya dengan menaklukan kerajaan kerajaan disekitarnya. Menurut sejarah kerajaan Tarumanegara yang tercatat pada naskah, luas wilayahnya hampir sama dengan luas daerah Jawa Barat yg kini . Raja Purnawarman pula menciptakan Undang Undang kerajaan, silsilah dinasti Warman, peraturan angkatan perang dan siasat perang. Raja tadi populer sebagai raja yg bijak serta bertenaga dimata rakyatnya.
Baca jua : 8 Peninggalan Sejarah Kerajaan Islam di IndonesiaDibalik masa kejayaan dalam sejarah kerajaan Tarumanegara adapula masa masa keruntuhannya. Pada ketika itu kerajaan Tarumanegara dipimpin sang seorang raja bernama Linggawarman. Beliau memerintah dalam abad ke 12 dan mempunyai 2 orang putri. Putri pertama Linggawarman bernama Dewi Manasih yg diperistri oleh Tarusbawa. Sedangkan putri kedua bernama Sobakencana yang menikah dengan Dapunta Hyang Sri Jayanasa (pendiri berdasarkan Kerajaan Sriwijaya). Kemudian kerajaan Tarumanegara diperintah oleh Tarusbawa serta berpusat dikerajaan Sunda. Kemudian kerajaan Taruma diganti sebagai kerajaan Sunda.
Sejarah kerajaan Tarumanegara dibuktikan dengan beberapa prasasti yg ditemukan. Namun pada sejarah tercacat 7 butir prasasti sebagai berikut :
Prasasti Ciareteun
Sejarah kerajaan Tarumanegara ini meninggalkan bukti berupa prasasti ciareteun. Prasasti ini asal berdasarkan Ciampek, Bogor. Prasasti Ciareteun masih ada goresan tapak kaki, laba laba serta puisi menggunakan bahasa Sansekerta serta aksara Palawa. Tulisan puisi yg ditemukan berbunyi:
"Kedua (jejak) telapak kaki yg seperti (telapak kaki) Wisnu ini kepunyaan raja dunia yg gagah berani yang termashur Purnawarman penguasa Tarumanagara."
Prasasti Pasri Koleangkak
Jenis prasasti dalam sejarah kerajaan Tarumanegara selanjutnya ialah prasasti Pasri Koleangkak. Prasasti ini dari menurut perkebunan Jambu. Prasasti Pasri Koleangkak pula dapat diklaim Prasasti Jambu. Dalam prasasti ini mengungkapkan mengenai Raja Sri Purnawarman adalah raja setia tiada tara dan termansyur yang pernah memerintah kerajaan Taruma. Bahkan baju yg dikenakan raja Purnawarman tidak dapat ditembus oleh panah panah musuhnya. Telapak kaki inilah yang sebagai benteng serta kehormatan bagi mereka yang setia kepada rajanya. Tetapi bisa sebagai sebuah duri bagi musuh musuhnya.
Prasasti Kebonkopi
Jenis prasasti pada sejarah kerajaan Tarumanegara selanjutnya ialah prasasti Kebonkopi. Prasasti Kebonkopi asal berdasarkan kampung Muara Hilir, Cibungbulang. Untuk prasasti kebonkopi berisi tentang 2 kaki gajah yg hampir sama dengan telapak kaki gajah Airawati. Gajah Airawati merupakan tunggangan menurut Dewa Wisnu. Prasasi Kebonkopi berbunyi :
" jujur, rupawan serta gagah dengan tugasnya merupakan pemimpin manusia yang tiada tara, termasyhur Sri Purnawarman, memerintah taruma dan baju zirahnya tak dapat ditembus oleh musuh ..."
Prasasti Pasir Awi yg asal berdasarkan wilayah Pasir Awi, Bogor.
Prasasti Tugu yang asal dari wilayah Tugu, Jakarta.
Prasasti Muara Cianten yg asal dari wilayah Bogor.
Baca jua : Sejarah Kerajaan Samudera PasaiPrasasti Lebak atau Cidanghiang
Jenis prasasti pada sejarah kerajaan Tarumanegara yg terakhir ialah prasasti Lebak atau Cidanghiang. Prasasti ini dari menurut kampung Lebak, Pandeglang Banten, pada pinggir sungai Cidanghiang. Prasasti tersebut menampakan indikasi keberanian, keperwiraaan serta keagungan menurut raja sesungguhnya yaitu Purnawarman. Beliau dikenal menjadi raja sekaligus panji.
Dalam sejarah kerajaan Tarumanegara nir hanya prasasti prasasti diatas yg dijadikan menjadi sumber sejarahnya. Tetapi terdapat asal asal sejarah lainnya yang dari berdasarkan Cina misalnya :
- Berita yang dari menurut Dinasti Tang Muda yang mengungkapkan bahwa terdapat utusan Tolomo yang tiba dalam tahun 666 dan 669 Masehi.
- Berita yang dari dari musafir Cina (pendeta Budha) bernama Fa-Hien. Ia terdampar di Tolomo dalam tahun 414. Menurut catatannya, warga Tolomo hanya sedikit yg memeluk agama Budha. Ia jua hanya menjumpai Animisme dan Brahmana saja.
- Berita yg dari dari Dinasti Soui yg mengungkapkan bahwa terdapat utusan Tolomo dibagian selatan yang datang pada tahun 528 dan 535 M.
Dalam sejarah kerajaan Tarumanegara mulai dari abad ke 4 sampai ketujuh, terdapat beberapa raja yang pernah memimpin. Dibawah ini terdapat 12 raja yg pernah memimpin kerajaan Tarumanegara.
- Raja Jayasingawarman memimpin berdasarkan 358 hingga 382 M.
- Raja Dharmayawarman memimpin berdasarkan 382 sampai 395 M.
- Raja Purnawarman memimpin menurut 395 sampai 434 M.
- Raja Wisnuwarman memimpin menurut 434 hingga 455 M.
- Raja Indrawarman memimpin menurut 455 hingga 515 M.
- Raja Candrawarman memimpin dari 515 sampai 535 M.
- Raja Suryawarman memimpin berdasarkan 535 sampai 561 M.
- Raja Kertawarman memimpin berdasarkan 561 sampai 628 M.
- Raja Sudhawarman memimpin menurut 628 hingga 639 M.
- Raja Hariwangsawarman memimpin dari 639 hingga 640 M.
- Raja Nagajayawarman memimpin menurut 640 sampai 666 M.
- Raja Linggawarman memimpin menurut 666 sampai 669 M.
Kehidupan ekonomi pada sejarah kerajaan Tarumanegara merupakan berupa peternakan serta pertanian. Hal tadi bisa diketahui dari inovasi Prasasti Tugu yg menceritakan ekskavasi atau pembangunan dari saluran Gomati menggunakan panjang 12 km atau 6112 tombak. Penyelesaiannya terjadi selama 21 hari. Selain itu rakyat Taruma pula berperan sebagai pedagang yg berada dekat di selat Sunda. Pembangunan yg dilakukan memiliki makna hemat buat rakyat Tarumanegara lantaran digunakan buat media pencegahan banjir serta pengairan. Prasasti Tugu jua berisi mengenai pembangunan saluran Candrabhaga. Maka dari itu masyarakat mempunyai kehidupan yg sejahtera, makmur dan kondusif.
Untuk segi kebudayaan dalam sejarah kerajaan Tarumanegara telah tergolong tinggi. Hal ini dibuktikan dalam jaman itu telah masih ada pemikiran untufk membuat irigasi air bersama pencegahan banjir. Kemajuan dari kebudayaan tersebut juga terlihat dalam cara serta teknik menulis huruf alfabet yang terdapat dalam prasasti.
Demikianlah penjelasan tentang sejarah kerajaan Tarumanegara. Semoga artikel ini dapat berguna. Terima kasih.