Struktur dan Tata Ekologis Kota di Negara Berkembang
Kota merupakan bagian berdasarkan peradaban insan semenjak awal pembentukannya dari sebuah komunitas mini kemudian menjadi desa serta berkembang menjadi sebuah kota. Dewasa ini perkembangan kota menyebabkan aneka macam macam masalah khususnya menyangkut menggunakan perubahan syarat ekologisnya. Kota-kota di negara berkembang serta pada negara maju mempunyai persamaan serta disparitas.
1. Perbedaan
- pertumbuhan penduduk di negara berkembang terutama ibukota negara sangat pesat sekali. Contohnya Jakarta pada tahun 1948 berpenduduk 0,8 juta dan tahun 1996 sebagai 11 juta. Kuala Lumpur berdasarkan 0,2 juta menjadi 1 juta. Sedangkan Amsterdam antara tahun 1960 dan 1985 jumlah penduduknya permanen pada kisaran nomor 0,8 - 0,9 juta.
- pusat pemukiman penduduk pada kota negara maju terletak dipinggiran atau tidak jauh menurut pusat kota yang di dalamnya merupakan sentra pelayanan sosial (bank, pasar, kantor dll). Sebaliknya pada negara berkembang, kota nir memiliki batas yg kentara antara tempat pemukiman serta sentra pelayanan.
- di negara maju kotanya sporadis mempunyai wilayah kumuh (slump area). Sedangkan di negara berkembang jumlah slump area sangat poly apalagi setiap terjadi penggusuran.
- di negara berkembang, kota memunculkan sumberdaya serta profesi baru yg aneh misalnya tumpukkan sampah yang masih bisa dimanfaatkan isinya oleh golongan pemulung.
2. Persamaan
- kondisi bagian atas air tanah cenderung turun dan dalam ekspresi dominan kering penurunan relatif ekstrem sebagai akibatnya air laut bisa memasuki daerah kota (banjir rob) seperti yg kini seringkali terjadi di Jakarta.
- pencemaran air sungai, selokan, serta air tanah sang limbah industri adalah penyebab utama berbagai jenis penyakit (muntaber, iritasi dll).
Itulah sedikit disparitas dan persamaan tentang struktur kota di negara berkembang dan negara maju. Di negara maju efek negatif dari perkembangan kota diantisipasi menggunakan penerapan teknologi terkini serta perubahan pola pikir masyarakat sebagai akibatnya impak negatif pembangunan tidak begitu terasa, sedangkan pada negara berkembang tekonolgi masih sangat minim serta pola pikir warga sulit dirubah.
Sumber:
Daldjoeni. N. Geografi Kota dan Desa
Gambar:disini