Teori Basis Ekspor Export Base Theory

Salah satu teori pengembangan daerah adalah Teori Basi Ekspor. Teori ini merupakan contoh pendapatan yang paling sederhana. Teori ini menyederhanakan suatu sistem regional sebagai 2 bagian yakni daerah yg bersangkutan dan wilayah yg lainnya. Penduduk di pada satu daerah disebut menjadi suatu sistem sosial ekonomi. Sebagai suatu sistem, seluruh penduduk melakukan perdagangan lintas daerah. Faktor penentu pertumbuhan ekonomi dikaitkan langsung dengan permintaan barang dari daerah lain pada luar batas wilayah ekonomi regional. Pertumbuhan industri yg menggunakan asal daya lokal seperti energi kerja dan material buat komoditas ekspor akan menaikkan kesempatan kerja serta pendapatan rakyat.

Aktifitas pada perekonomian regional digolongkan dalam dua sektor kegiatan yakni aktifitas basis dan non basis. Kegiatan basis adalah kegiatan yang melakukan aktifitas yang berorientasi ekspor barang dan jasa ke luar batas ekonomi regional. Kegiatan non basis merupakan aktivitas yg menyediakan barang serta jasa yang dibutuhkan sang masyarakat yg tidak sama di dalam batas daerah pereonomian yang bersangkutan. Lingkup produksi dan pemasarannya hanya bersifat lokal saja.

Aktifitas basis mempunyai peranan sebagai penggerak utama (utama mover) dalam pertumbuhan ekonomi wilayah. Semakin akbar ekspor suatu daerah ke daerah lain maka laju pertumbuhan wilayah tersebut meningkat dan kebalikannya. Setiap perubahan yg terjadi dalam sektor basis akan menyebabkan dampak ganda (multiplier effect) pada perekonomian regional.

Analisis basis ekonomi berkaitan menggunakan identifikasi pendapatan basis. Semakin bertambahnya kegiatan basis pada satu wilayah akan menaikkan arus pendapatan ke pada daerah yg bersangkutan yg akan berdampak nantinya pada penambahan permintaan barang dan jasa dan volume kegiatan non basis pun akan bertambah, begitu pun sebaliknya.

Walaupun teori ini memiliki kelemahan yg membagi perekonomian regional sebagai 2 sektor yaitu basis dan non basis namun upaya tersebut bisa berguna menjadi sarana buat memperjelas pengertian mengenai struktur daerah atau wilayah yang bersangkutan serta bukan menjadi alat buat membuat proyeksi jangka pendek atau jangka panjang.

Untuk menganalisa basis ekonomi suatu daerah, keliru satu metode yg banyak dipakai adalah Location Quetient (LQ). Metode LQ digunakan buat mengetahui seberapa akbar taraf spesialisasi sektor-sektor basis atau unggulan (leading sectors). Dalam teknik LQ berbagai faktor bisa digunakan menjadi indikator pertumbuhan wilayah contohnya kesempatan kerja (energi kerja) serta Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) suatu wilayah.

Analisis LQ adalah suatu alat yang dapat dipakai menggunakan gampang, cepat serta tepat. Lantaran metodenya yg simple, LQ ini dapat dihitung berulang kali dengan memakai berbagai faktor acuan dan periode saat. LQ adalah rasio antara jumlah energi kerja pada sektor tertentu (industri) atau total nilai PDRB suatu daerah dibandingkan menggunakan rasio energi kerja dan sektor yg sama di propinsi dimana kabupaten tersebut berada pada lingkupnya. Perhitungan LQ bisa dilakukan jua buat membandingkan indikator pada taraf propinsi menggunakan pada tingkat nasional. Rumus LQ merupakan menjadi berikut:

Jika LQ lebih akbar berdasarkan 1, maka sektor tadi masuk sektor basis, adalah taraf spesialisasi kabupaten lebih tinggi berdasarkan propinsi.
Jika LQ lebih kecil berdasarkan 1, maka sektor tadi masuk sektor non basis, artinya sektor yang tingkat spesialisasinya lebih rendah dari tingkat propinsi.
Jika LQ sama dengan  1, maka tingkat spesialisasi kabupaten sama dengan taraf propinsi.

Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

ADZAN IQOMAH DAN DOA SESUDAH ADZAN TERBARU

Mencari Keliling dan Luas Gabungan Dari Persegi Panjang dan Setengah Lingkaran Terbaru