Teori Kehanyutan Benua Pada Bumi

1. (Continental Drift Theory)
Pada tahun 1910, Alfred Wegener, seorang pakar meteorologi Jerman melakukan penelitian antarbenua secara geologis, kartografis, paleontologis, serta klimatologis. Berdasarkan output penelitian tadi, Wagener menyimpulkan bahwa seluruh benua masa sekarang, pada zaman dahulu pernah tergabung sebagai sebuah benua akbar yg disebut “Eanos&T- Pangea, yg sebagian akbar terbentuk berdasarkan batuan granit, terapung dalam batuan basalt yg mengelilinginya (granit lebih ringan daripada basalt) misalnya es terapung. Kemudian Pangea terpecah-pecah, kepingannya hanyut ke mana-mana.
Pada awalnya, poly para ahli menolak konsep ini karena tidak dapat membayangkan suatu kekuatan pada bumi yang cukup hebat buat mendorong benua (yg pada konsep ini dinilai ringan serta agak rapuh) melalui batuan basalt yg padat. 

Namun demikian, akhirnya, para ahli tadi dapat menerima bahwa benua memang hanyut, namun nir pada atas dasar batuan basalt.  Perdebatan mengenai kehanyutan benua mulai terpecahkan setelah penemuan alat pengukur magnetometer dalam pasca Perang Dunia II. Alat yang peka terhadap magnetisme dalam batuan ini diciptakan di Inggris. Temuan lain adalah pendugaan kedalaman bahari dengan memakai gema yang dilakukan Angkatan Laut Alaihi Salam.  Pendugaan kedalaman bahari ini menghasilkan corak topografi yang secara umum dikuasai, yakni sebuah rantai pematang dan pegunungan sepanjang 75.600 km yg melengkung di tengah-tengah antara Benua Amerika pada satu sisi dan Eropa dan Afrika pada sisi lainnya. 

Fakta ini menghidupkan balik spekulasi tentang hubungan antara benua yg satu menggunakan benua lainnya. Apalagi pematang tadi ternyata mengeluarkan sejumlah besar panas bumi dalam poly loka.  Dengan teknologi komputer dan pemetaan bawah air, para ilmuwan mencoba membandingkan kesesuaian antara Amerika Selatan dan Afrika bagian barat terutama tepi paparan benuanya sampai kedalaman beberapa ratus meter. 

Hasil perbandingan tersebut memberitahuakn bahwa masih ada sedikit kesesuaian antara kedua garis pantai tersebut serta kesesuaian yg hampir paripurna antara paparan benua wilayah Amerika Selatan serta bagian barat Afrika.


⇑ Berdasarkan teori kehanyutan benua, pada awalnya semua benua yg terdapat sekarang merupakan satu benua besar yg dianggap Pangea. Pangea tersebut dilingkupi oleh Laut Tethys.

Demikian Teori Kehanyutan Benua Pada Bumi.semoga bermanfaat

Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

Contoh Soal PG Pendidikan Agama Islam PAI Kelas XI Semester 1 K13 Beserta Jawaban Part3 Terbaru

INILAH CONTOH ISIAN CATATAN FAKTA PKG 14 KOMPETENSI