Teori Sektor Pembangunan Wilayah Sector Theory of Growth
Di postingan sebelumnya, saya telah menjabarkan mengenai apa itu Teori Basis Ekspor dalam pembangunan wilayah. Kali ini saya akan menaruh penjelasan mengenai Teori Sektor. Setiap wilayah pada dasarnya mengalami perkembangan meliputi daur pendek dan jangka panjang. Faktor analisa jangka pendek merupakan penduduk, tenaga kerja, upah, harga, teknologi dan penyebaran penduduk sedangkan laju pertumbuhan jangka panjang umumnya diukur melalui keluaran (output) dan pendapatan. Pada biasanya pertumbuhan bisa bisa terjadi menjadi dampak dari faktor-faktor penentu intern juga ekstern yaitu faktor-faktor yg terdapat di dalam daerah yg bersangkutan atau faktor-faktor di luar daerah atau sanggup saja kombinasi antara keduanya.
Teori Sektor adalah keliru satu teori pertumbuhan daerah yg paling sederhana. Teori ini dikembangkan oleh Clark-Fisher yg mengemukakan hipotesa bahwa kenaikan pendapatan per kapita akan dibarengi dengan penurunan pada proporsi sumber daya yg dipakai dalam sektor pertanian (utama) dan kenaikan dalam sektor industri manufaktur (sekunder) serta lalu industri jasa (tersier). Laju pertumbuhan pada sektor yg mengalami perubahan (sector shift) dianggap menjadi determinan utama dalam perkembangan suatu wilayah.
Alasan dibalik perubahan sektor tersebut merupakan pada sisi permintaan serta penawaran. Pada sisi permintaan, yaitu elastisitas pendapatan berdasarkan permintaan barang serta jasa yg disuplai oleh industri manufaktur serta industri jasa merupakan lebih tinggi dibandingkan produk-produk primer. Pendapatan yg meningkat akan diikuti oleh perpindahan asal daya dari sektor primer ke manufaktur serta jasa. Sisi penawaran yaitu relokasi sumber daya tenaga kerja serta kapital dilakukan sebagai akibat menurut perbedaan taraf pertumbuhan produktifitas pada sektor-sektor yang bersangkutan.
Tingkat produktifitas bergantung dalam penemuan dan kemajuan teknik atau skala pangsa pasar. Bila produktifitas lebih tinggi dalam industri-industri maka permintaan produk akan semakin tinggi tajam serta ada kausalitas "produktifitas tinggi-harga rendah-permintaan menignkat", bukan kebalikannya. Terjadinya perubahan serta pergeseran sektor serta penilaian spesialisasi dianggap menjadi sumber dinamika pertumbuhan wilayah. Pengembangan dari teori sektor ini adalah teori tahapan atau stages theory yg mendeskripsikan bahwa perkembangan daerah merupakan evolusi tahapan berikut:
1. Tahapan perekonomian substistem dimana hanya ada sedikit investasi atau perdagangan. Masyarakat sebagian akbar merupakan pekerja sektor agraris.
2. Kemajuan transportasi lantas akan mendorong perdagangan dan spesialisasi. Industri pedesaan masih sederhana untuk memenuhi kebutuhan petani.
3. Dengan bertambah majunya perdagangan antar wilayah maka wilayah yg maju akan memprioritaskan dalam pengembangan sub sektor flora pangan selanjutnya diikuti sang sub sektor peternakan dan perikanan.
4. Industri sekunder berkembang, dalam awalnya mengolah kebutuhan utama sekarang sebagai lebih terspesialisasi.
5. Pengembangan industri tersier melayani permintaan pada pada daerah maupun di luar daerah.