Terbentuknya Kabinet Wilopo Program Kerja dan Penyebab Jatuhnya Kabinet Terbaru

Terbentuknya Kabinet Wilopo, Program Kerja dan Penyebab Jatuhnya Kabinet - Kabinet Wilopo merupakan keliru satu jenis kabinet yang terdapat dalam masa demokrasi liberal. Terbentuknya kabinet wilopo pada lepas 3 April 1952 sampi 2 Juni 1953. Program kerja kabinet wilopo diketuai sang Mr. Wilopo selaku perdana menteri. Kabinet ini bisa pada sebut zaket kabinet. Hal ini dikarenakan tersusun sang beberapa pakar yg ahli dalam bidangnya. Namun kabinet Wilopo tidak bertahan usang. Hal ini dikarenakan terjadi bentrokan bersenjata yang sebagai penyebab jatuhnya kabinet wilopo.
Wilopo adalah salah satu tokoh menteri luar negei Republik Indonesia. Beliau lahir pada tanggal 21 Oktober 1908. Beliau sebagai perdana menteri Indonesia yg ketujuh sejak tahun 1952 sampai tahun 1953. Bahkan Wilopo juga menjabat menjadi Menteri Luar Negeri dalam kurun ketika 25 hari sampai kemudian digantikan oleh Moekarto Notowidigdo. Wilopo mempunyai jabatan Menteri Luar Negeri RI tersingkat selama sejarah penjabatan Menteri Luar Negeri lainnya. Meskipun begitu, Wilopo mendirikan kabinetnya sendiri dengan nama Kabinet Wilopo. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai proses terbentuknya kabinet wilopo, program kerja kabinet wilopo, dan penyebab jatuhnya kabinet wilopo. Untuk lebih jelasnya dapat anda simak pada bawah ini.

Terbentuknya Kabinet Wilopo, Program Kerja dan Penyebab Jatuhnya Kabinet

Wilopo pernah menduduki jabatan Menteri Muda Perburuhan pada periode kabinet Mr. Amir Syarifuddin pertama pada tahun 1847 serta periode Mr. Amir Syarifuddin kedua dalam tahun 1948. Kemudian dalam tahun 1949-1950, Wilopo diangkat menjadi Menteri Perburuhan Republik Indonesia Serikat. Setelah itu dalam tahun 1951-1952, Wilopo diangkat sebagai Menteri Perdagangan serta Perindustrian waktu periode kabinet Suwiryo dan kabinet Sukiman. Pada tahun 1952 Wilopo pula menjabat menjadi Menteri Luar Negeri menggunakan kurun saat 25 hari serta mendirikan kabinetnya sendiri menggunakan nama Kabinet Wilopo. Hingga pada akhirnya terbentuknya Kabinet Wilopo menggunakan ketuai oleh dirinya sendiri. Didalamnya masih ada program kerja kabinet Wilopo yang disepakati sang setiap anggotanya. Namun kabinet ini tidak bertahan lama lantaran masih ada penyebab jatuhnya kabinet wilopo yg pastinya sangat merugikan pihak kabinet.
Setelah itu Wilopo menjabat sebagai Ketua Konstituante dalam tahun 1955 sampai tahun 1959. Lalu pada tahun 1968 sampai 1978, dia menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Agung Indonesia. Pada tahun 1970, beliau menjabat pulang sebagai Anggota Komite Empat Tim Pemberantas Korupsi yang adalah jabatan terakhir pada karirnya. Di bawah ini terdapat penerangan tentang proses terbentuknya kabinet wilopo, program kerja kabinet wilopo, dan penyebab jatuhnya kabinet wilopo.
Baca juga : Ciri Ciri Masyarakat Nomaden Pada Zaman Prasejarah Lengkap

Terbentuknya Kabinet Wilopo

Presiden Soekarno memilih Prawoto Mangkusasmito (Masyumi) serta Sidik Djojosukarto (PNI) menjadi formatur dalam tanggal 1 Maret 1952. Fomatur merupakan suatu tim yg dibentuk melalui pertemuan/kedap buat diberikan mandat agar dapat membentuk kepengurusan organisasi. Pemilihan formatur didasarkan pada kekuatan kabinet yg bisa mendukung perlemen. Namun ke 2 formatur tadi gagal membentuk kabinet yang kuat. Hal ini dikarenakan nir memiliki konvensi antar calon yang dapat menduduki kabinet tadi. Kedua fromatur tersebut mengembalikan jabatannya pada Presiden Soekarno pada tanggal 19 Maret 1952. Pada saat itu jua Mr. Wilopo (PNI) ditunjuk menjadi formatur baru. Hal inilah yang menjadi faktor terbentuknya kabinet wilopo. Mr Wilopo berhasil mendirikan kabinetnya selama dua minggu. Kemudian Mr. Wilopo mengajukan susunan kabinetnya pada tanggal 30 Maret 1952 yg terdiri dari :
  1. PSI sebesar dua orang
  2. Parkindo atau Partai Kristen Indonesia
  3. Masyumi  sebanyak 4 orang serta PNI sebanyak 4 orang
  4. PKRI atau Partai Katholik Republik Indonesia
  5. Golongan tidak mempunyai partai sebesar tiga orang
  6. Partai Buruh 
  7. Parindra atau Partai Indonesia Raya
  8. PSII sebesar satu orang
Terbentuknya Kabinet Wilopo secara resmi didasari sang Keputusan Presiden No. 85 Tahun 1952 dalam lepas 1 April 1952. Di bawah ini terdapat susunan Kabinet Wilopo yg mencakup :
  • Mr. Wilopo (PNI) sebagai Perdana Menteri serta Menteri Luar Negeri.
  • Prawoto Mangkusasmito (Masyumi) menjadi Wakil Perdana Menteri.
  • Mr. Moh. Roem (Masyumi) menjadi Menteri Dalam Negeri.
  • Sri Sultan Hamengku Bowono IX menjadi Menteri Pertahanan.
  • Mr. Lukman Wiriadinata (PSI) menjadi Menteri Kehakiman.
  • Mr. Arnold Mononutu (PNI) sebagai Menteri Penerangan.
  • Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo (PSI) sebagai Menteri Keuangan.
  • Moh. Sardjan (Masyumi) menjadi Menteri Petanian.
  • Mr. Sumanang (PNI) sebagai Menteri Perekonomian.
  • Ir. Djuanda menjadi Menteri Perhubungan.
  • Ir. Suwarta (partai Katolik) menjadi Menteri Pekerjaan Umum.
  • Ir. Iskandar Tedjasukmana (partai Buruh) menjadi Menteri Perburuhan.
  • Anwar Tjokroaminoto (PSII) menjadi Menteri Sosial.
  • Prof. Dr. Bader Djohan sebagai Menteri P & K.
  • K.H Faqih Usman (Masyumi) menjadi Menteri Agama.
  • Dr. Johanes Leimena (Parkindo) sebagai Menteri Kesehatan.
  • R.P. Suroso (Parindra) sebagai Menteri Urusan Pegawai Negeri.
  • M.A. Pallaupessy (Demokrat) menjadi Menteri Urusan Umum.

Program Kerja Kabinet Wilopo

Di bawah ini terdapat program kerja kabinet wilopo yg meliputi :
  1. Berupaya buat mengembalikan Irian Barat agar kembali menjadi wilayah Republik Indonesia.
  2. Mempersiapkan pemilihan generik.
  3. Meningkatkan kesejahteraan dan keamanan.
  4. Melakukan politik luar negeri yang bebas serta aktif.
  5. Memperbarui bidang pengajaran dan pendidikan Indonesia.

Penyebab Jatuhnya Kabinet Wilopo

Selanjutnya saya akan membahas tentang penyebab jatuhnya kabinet wilopo. Kebinet Wilopo mengalami beberapa kesulitan misalnya mengatasi gerakan separatisme yang terjadi pada berbagai wilayah, penekanan Presiden Sookano yang dilakukan oleh sejumlah perwira Angkatan Darat dalam lepas 17 Oktober 1952 supaya perlemen dibubarkan, serta peristiwa Tangjung Morawa yg terjadi di Sumatera Utara. Peristiwa Tanjung Morawa terjadi akibat persetujuan pemerintah sesuai menggunakan KMB supaya menaruh izin kepada pengusaha asing supaya bisa mengusahakan tanah perkebunan di Indonesia lagi. Tanah ini sebelumnya digarap oleh para pertani karena bertahun tahun sudah ditinggalkan oleh pemiliknya pada ketika Kabinet Sukiman. Saat itu juga Mr. Iskaq Cokroadisuryo selaku menteri dalam negeri menaruh persetujuan supaya tanah Deli dikembalikan. 

Tanah tersebut berhasil dikembalikan ketika masa Kebinet Wilopo. Kemudian pada lepas 16 Maret 1953, pihak polisi mengusir penggarap sawah yg tidak memiliki biar . Akibat eksodus tersebut, poly terjadi bentrokan bersenjata yang menyebabkan tewasnya 5 orang petani. Peristiwa friksi itu mendapatkan sorotan yang tajam berdasarkan pihak parlemen juga pers. Hal inilah yang tentunya menjadi penyebab jatuhnya kabinet wilopo. Akibatnya Kabinet Wilopo memperoleh mosi tidak percaya menurut Sidik Kertapati menurut Serikat Tani Indonesia atau Sakti. Lalu Wilopo mengembalikan mandatnya kepada Presiden dalam lepas 2 Juni 1953.

Sekian pembahasan mengenai proses terbentuknya kabinet wilopo, program kerja kabinet wilopo, dan penyebab jatuhnya kabinet wilopo.semoga artikel ini berguna. Terima kasih.

Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

Mencari Keliling dan Luas Gabungan Dari Persegi Panjang dan Setengah Lingkaran Terbaru

Contoh Soal USBN Biologi SMA dan Kunci Jawabannya Part3 Terbaru