Tips Beli Kamera Digital Agar Tidak Tertipu Penjual
Halo sahabat-sahabat, kali ini aku akan berikan sedikit pengalaman aku waktu beli kamera digital di keliru satu toko pada mall. Kalian yg mau beli barang elektronika terutama kamera harus ekstra hati-hati lantaran mampu jadi anda dipermainkan sang penjual. Lho kok begitu?. Ya iya lah bisnis itu wajib kejam, jika gak kejam ga untung. Ini berlaku pula buat barang elektronika lain seperti hp, laptop dll. Oke jadi sebelum aku kasih tips beli kamera supaya tidak tertipu, saya akan berikan dulu pengalaman singkat saya dulu.
Jadi gini, dulu aku pulang ke galat satu sentra mall serta masuk stand elektronika buat beli kamera digital. Sampai pada sana pastilah suara-suara gendam sales terdengar pada kuping. Lalu saya hampiri keliru satu stand serta menanyakan kamera merek X. Nah sesudah itu kemudian si penjual mengeluarkan kamera X.
Disinilah penjual mulai mengeluarkan gendam-gendamnya menjelekan kekurangan kamera X serta memberikan kamera lain merek Y. Ia pula coba buat mengotak-atik kamera dan menyatakan bahwa kualitas gambarnya bla..bla..bla, sambil ditampilkan ke aku . Berhubung dulu saya masih polos jadi aku iya..iyain aja. Setelah itu ia jua menunjukkan aksesoris lainnya dengan harga yg gak lumrah. Tapi akhirnya saya beli, meski kameranya udah ancur dan kini tinggal kenangan. Ini pengalaman aku beberapa tahun lalu.
Saat ini selesainya aku tanya-tanya kepada sahabat yg jago fotografi ternyata memang penjual-penjual barang elektro khususnya yg di mall-mall itu kebanyakan merupakan satu persekutuan. Mereka mengincar konsumen-konsumen yang "oon" banget soal barang apalagi orang tua. Sekali bisa mereka pasti akan bisa laba poly. Coba perhatikan saja ketika ke mall, pasti saat stok barang di salah satu stand penjual habis maka pegawainya akan carikan barang ke stand lain. Jadi ini sistemnya muter dan bagi-bagi amplop aj antar penjual disana. Memang yang namanya jualan harus untung, akan tetapi bila caranya galat dan merugikan konsumen tentu tidak baik jua. Jadi tips saya jikalau engkau beli barang elektronik khususnya kamera digital agar nir tertipu adalah:
1. Tanya teman yg ahli
Coba engkau tanya dulu ke sahabat yang sudah pernah beli kamera serta pakar pada bidang tersebut. Biasanya beliau akan memberikan saran apabila mau membeli kamera. Pokonya cari ilmunya dulu sebelum membeli.
2. Bandingkan di situs-situs besar
Selalu cek barang (literasi) sebelum membeli. Coba kamu cek situs-situs seperti plazakamera atau tokocamzone yang menurut aku relatif ok lah serta gak merugikan banget harganya.
3. Fokus ke satu barang
Jika kamu telah fix mau beli barang X karena sinkron budget maka pastikan kamu membeli barang tersebut. Jangan sampai waktu ke toko, pilihan kamu berubah apalagi jika diiming-imingi penjual.
Ingat bahwa fotografi itu 10% tools dan 90% skill. Jadi waktu beli kamera pastikan engkau telah kenal dengan kamera tersebut, minimal gak buta banget. Kuncinya adalah literasi, cari tahu infonya sedetail mungkin sebelum membeli. Memang praktik culas misalnya ini selalu ada, serta bisa jadi penjual membarui aksesoris kamera izin harganya murah entah itu pada baterai, memory card atau lainnya. Pokonya minimal kamu gak buta banget soal kamera waktu membeli jadi gak terlalu oon di depan penjual, so penjual ga terlalu membombardir engkau agar beli kamera lain yang lebih mahal.
Jadi gini, dulu aku pulang ke galat satu sentra mall serta masuk stand elektronika buat beli kamera digital. Sampai pada sana pastilah suara-suara gendam sales terdengar pada kuping. Lalu saya hampiri keliru satu stand serta menanyakan kamera merek X. Nah sesudah itu kemudian si penjual mengeluarkan kamera X.
Disinilah penjual mulai mengeluarkan gendam-gendamnya menjelekan kekurangan kamera X serta memberikan kamera lain merek Y. Ia pula coba buat mengotak-atik kamera dan menyatakan bahwa kualitas gambarnya bla..bla..bla, sambil ditampilkan ke aku . Berhubung dulu saya masih polos jadi aku iya..iyain aja. Setelah itu ia jua menunjukkan aksesoris lainnya dengan harga yg gak lumrah. Tapi akhirnya saya beli, meski kameranya udah ancur dan kini tinggal kenangan. Ini pengalaman aku beberapa tahun lalu.
Saat ini selesainya aku tanya-tanya kepada sahabat yg jago fotografi ternyata memang penjual-penjual barang elektro khususnya yg di mall-mall itu kebanyakan merupakan satu persekutuan. Mereka mengincar konsumen-konsumen yang "oon" banget soal barang apalagi orang tua. Sekali bisa mereka pasti akan bisa laba poly. Coba perhatikan saja ketika ke mall, pasti saat stok barang di salah satu stand penjual habis maka pegawainya akan carikan barang ke stand lain. Jadi ini sistemnya muter dan bagi-bagi amplop aj antar penjual disana. Memang yang namanya jualan harus untung, akan tetapi bila caranya galat dan merugikan konsumen tentu tidak baik jua. Jadi tips saya jikalau engkau beli barang elektronik khususnya kamera digital agar nir tertipu adalah:
1. Tanya teman yg ahli
Coba engkau tanya dulu ke sahabat yang sudah pernah beli kamera serta pakar pada bidang tersebut. Biasanya beliau akan memberikan saran apabila mau membeli kamera. Pokonya cari ilmunya dulu sebelum membeli.
2. Bandingkan di situs-situs besar
Selalu cek barang (literasi) sebelum membeli. Coba kamu cek situs-situs seperti plazakamera atau tokocamzone yang menurut aku relatif ok lah serta gak merugikan banget harganya.
3. Fokus ke satu barang
Jika kamu telah fix mau beli barang X karena sinkron budget maka pastikan kamu membeli barang tersebut. Jangan sampai waktu ke toko, pilihan kamu berubah apalagi jika diiming-imingi penjual.
Ingat bahwa fotografi itu 10% tools dan 90% skill. Jadi waktu beli kamera pastikan engkau telah kenal dengan kamera tersebut, minimal gak buta banget. Kuncinya adalah literasi, cari tahu infonya sedetail mungkin sebelum membeli. Memang praktik culas misalnya ini selalu ada, serta bisa jadi penjual membarui aksesoris kamera izin harganya murah entah itu pada baterai, memory card atau lainnya. Pokonya minimal kamu gak buta banget soal kamera waktu membeli jadi gak terlalu oon di depan penjual, so penjual ga terlalu membombardir engkau agar beli kamera lain yang lebih mahal.
