Posts

Showing posts matching the search for Klasifikasi Iklim Junghuhn

Klasifikasi Iklim Junghuhn

Image
Iklim merupakan kondisi homogen-homogen atmosfer dalam jangka saat tertentu serta meliputi wilayah yang luas. F. W Junghuhn mengklasifikasikan tipe iklim pada Indonesia berdasarkan faktor ketinggian dan jenis vegetasi yg tumbuh di daerah tadi. Junghuhn adalah seseorang pakar botani berkebangsaan Jerman yg pernah tinggal pada Indonesia (Bandung) dan melakukan penelitian terhadap penyebaran vegetasi di Jawa khususnya Jawa Barat.  Baca jua: Memahami jenis front cuaca   Menghitung skala foto udara pada peta  Animasi pembentukkan hujan konvektif, orografik dan frontal Perbedaan batuan beku serta sedimen Soal UN geografi 2018 dan jawabannya Perbedaan peta umum, temaik dan topografi Profil negara maju di benua Asia Menurut Junghuhn pembagian terstruktur mengenai wilayah iklim bisa dibedakan sebagai berikut: 1. Daerah panas/tropis Ketinggian loka antara 0 – 600 m menurut permukaan bahari. Suhu 26,3° – 22°C. Tanamannya seperti padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, serta cokelat. 2

Klasifikasi Iklim Di Bumi Lengkap

Image
Sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya, iklim mempakan unsur geografis yang sangat mensugesti kehidupan tumbuh-tanaman , fauna, serta insan. Kenyataan menampakan bahwa manusia nir sanggup menghindari maupun mengendalikan efek iklim.  Karakteristik suatu iklim, dinyatakan menurut output pengukuran beberapa unsur cuaca serta iklim selama periode waktu eksklusif. Biasanya, dengan memakai dua atau tiga unsur saja dipercaya sudah dapat mewakili. Misalnya, temperatur dan curah hujan.  Karakteristik iklim dalam permukaan bumi tidak selaras dari satu tempat ke tempat lain. Contoh yang ekstrim merupakan disparitas antara iklim daerah tropis menggunakan iklim kutub. Faktor-faktor yang mensugesti terjadinya perbedaan iklim adalah rotasi dan revolusi bumi, disparitas garis lintang, dan sifat muka bumi  Secara generik dikenal 5 jenis penjabaran iklim, yaitu iklim surya, iklim fisis, iklim Junghuhn, iklim Koppen, dan iklim Schmidt Ferguson. Iklim Matahari   Klasifikasi iklim matahari didasarkan pa

Klasifikasi Iklim Koopen

Image
Klasifikasi iklim Koopen merupakan penentuan kriteria iklim berdasarkan temperatur, kelembaban bulanan dan tahunan dan kelembaban musiman. Klasifikasi iklim ini hingga ketika ini paling banyak digunakan oleh pakar klimatologi pada dunia. Klasifikasi iklim Koopen menggunakan dua alfabet . Huruf awal yaitu iklim utama dan alfabet ke 2 yaitu sub iklimnya. Terdapat lima jenis iklim berdasarkan Koopen yaitu A, B, C, D serta E. Baca jua: Mekanisme angin darat dan angin laut Sirkulasi atmosfer pada bumi yg rumit 1. Iklim A (Tropis) Iklim ini memiliki karakteristik suhu homogen-rata 18, 4 derajat Celcius serta mempunyai keanekaragaman hayati yang poly. Iklim A terbagi menjadi Aw, Af dan Am.  Iklim Af merupakan iklim A dengan curah hujan bulanan 60 mm.  Iklim Aw adalah tipe iklim A yang memiliki animo kemarau yang panjang (Savana). Iklim Am adalah peralihan antara Af serta Aw. Persediaan air tanah relatif sebagai akibatnya vegetasi tetap. 2. Iklim B (Gurun) Terdapat pada wilayah gurun atau sem

Klasifikasi Iklim Schmidt Ferguson

Image
Pada postingan kali ini akan dijelaskan tentang pembagian terstruktur mengenai iklim berdasarkan Schmidt Ferguson. Schmidt Ferguson mengkasifikasikan iklim dari ukuran bulan basah, bulan lembab serta bulan kering. Kriteria tersebut mengacu dalam jumlah curah hujan yg diterima setiap wilayah. Baca juga :  Perbedaan sirkum pasifik dan mediterania  Letak strategis Indonesia serta pengaruhnya  5 potensi fisik wilayah Indonesia Pengertian asal daya alam terestrial Faktor perubahan iklim dan dampaknya Klasifikasi iklim Oldeman Klasifikasi iklim Schmidt Ferguson dikembangkan dalam tahun 1950. Schmidt merupakan  pengajar besar dan pejabat Direktur Lembaga Meteorologi serta Geofisika di Jakarta, sedangkan Ferguson adalah seseorang guru akbar pengelolaan hutan Fakultas Pertanian Universitas Indonesia pada saat itu. Mereka berdua membuat pembagian terstruktur mengenai iklim ini menggunakan alasan sistem klasifikasi yang sudah dikenal seperti Koppen, Thornwaite. SistemThornwaite kurang sesuai men

Upaya Mengurangi Kerusakan Tanah Reduce of Soil Damages

Image
Kerusakan tanah dapat terjadi karena faktor alam (bala) dan faktor aktivitas insan. Seiring perkembangan peradaban manusia, taraf kerusakan tanah cenderung meningkat lantaran aneka macam kepentingan manusia. Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan buat mengurangi taraf kerusakan tanah, antara lain: 1. Metode Vegetatif 2. Metode Mekanik Baca pula:  Ciri wilayah suburban fringe  Komoditas perkebunan andalan Indonesia  Rumus sex ratio serta dependency ratio Tahap-termin perkembangan kota Aspek fisik serta non fisik geografi Klasifikasi tanah menurut IPB Pelapukan fisika, kimia serta hayati Metode vegetatif adalah pemanfaatan tumbuhan/flora menjadi indera untuk mengurangi taraf erosi pada tanah. Metode vegetatif ada bermacam-bermacam yaitu Reboisasi: Penanaman pulang huma yang sudah gundul/kritis. Contour Strip Cropping: Penanaman tanaman mengikuti jalur kontur/ketinggian. Fungsinya buat mengurangi laju erosi di bagian atas tanah. Crop Rotation: Sistem pergiliran tumbuhan pada satu huma,

Jenis Irigasi

Image
Irigasi adalah kegiatan atau upaya yang dilakukan buat mengairi lahan pertanian. Irigasi telah dikenal sejak jaman peradaban manusia dulu seperti Mesir, Mesopotamia, Cina serta lainnya. Pada dasarnya irigasi dilakukan menggunakan cara mengalirkan air dari sumbernya (danau/sungai) menuju lahan pertanian. Di era terkini ini sudah berkembang aneka macam macam jenis metode irigasi buat huma pertanian. Ada 4 jenis irigasi yg poly ditemui waktu ini yaitu: 1. Irigasi bagian atas (surface irrigation) 2. Irigasi bawah permukaan (sub surface irrigation) 3. Irigasi pancaran (sprinkle irrigation) 4. Irigasi tetes (drip irrigation) Irigasi permukaan merupakan jenis irigasi paling kuno serta pertama di dunia. Irigasi ini dilakukan menggunakan cara mengambil air pribadi berdasarkan sumber air terdekat lalu disalurkan ke area bagian atas lahan pertanian mengggunakan pipa/saluran/pompa sehingga air akan meresap sendiri ke pori-pori tanah. Sistem irigasi ini masih banyak dijumpai di sebagian akbar war