Panduan Materi Belajar

Kota sebagai suatu perwujudan kegiatan insan senantiasa mengalami perubahan berdasarkan saat ke waktu. Suatu kota berawal berdasarkan komunitas mini yg lama kelamaan berkembang sebagai sebuah komunitas akbar. Baca pula: Trickle down effect pembangunan wilayah Lewis Munford mengklasifikasikan perkembangan kota dari segi fisik serta budayanya ke pada enam tahap yaitu: 1. Eopolis Tahap ini adalah awal pembentukkan benih sebuah kota yg dicirikan dengan adanya perkampungan. Kegiatan masyarkat dalam tahap ini masih terfokus  pada sektor pertanian, pertambangan, perkebunan serta perikanan. 2. Polis Tahap ini dicirikan dengan munculnya pasar pada tengah perkampungan serta mulai berdirinya industri mini . Pengaruh industri dalam tahap ini masih belum begitu besar . 3. Metropolis Tahap ini kenampakan struktur ruang kota telah berkembang relatif akbar. Pengaruh kota telah terasa sampai daerah sekitarnya sebagai akibatnya banyak ditemukan kota satelit atau wilayah penyokong kota primer.  4. Meg

RANGKUMAN MATERI UKG PKN SMP         A.pengERTIAN MAPEL PKN (KISI-KISI 20.tiga.1) Mata Pelajaran buen huMorii merupakan mata pelajaran yang memfokuskan dalam pembentukan warganegara yang memahami dan bisa melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, serta berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila serta UUD 1945. B.tujuAN MAPEL PKN (KISI-KISI 20.3.1) Mata pelajaran buen huMorii bertujuan agar peserta didik mempunyai kemampuan menjadi berikut. 1.berpikir secara kritis, rasional, serta kreatif dalam menanggapi gosip kewarganegaraan 2.berpartisipasi secara aktif serta bertanggung jawab, serta bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, serta bernegara, dan anti-korupsi 3.berkembang secara positif dan demokratis buat menciptakan diri dari karakter-karakter rakyat Indonesia agar bisa hayati bersama menggunakan bangsa-bangsa lainnya 4.berinteraksi menggunakan bangsa-bangsa lain pada percaturan global secara eksklusif

Pengertian MBS Manajemen berbasis sekolah (MBS) bisa diartikan sebagaimodel pengelolaan yang memberikan otonomi (wewenang dantanggungjawab) lebih akbar kepada sekolah, memberikan fleksibilitas/ keluwesan keluwesankepada sekolah, serta mendorong partisipasi secara pribadi wargasekolah (pengajar, murid, ketua sekolah, karyawan) serta warga (orangtua siswa,tokoh warga , ilmuwan, pengusaha, serta sebagainya.), buat menaikkan mutusekolah dari kebijakan pendidikan nasional dan peraturanperundang-undangan yg berlaku. Dengan swatantra tersebut, sekolah diberikankewenangan dan tanggungjawab buat mengambil keputusan-keputusan sinkron dengankebutuhan, kemampuan dan tuntutan sekolah serta rakyat atau stakeholder yangada. (Catatan: MBS nir dibenarkan menyimpang dari peraturanperundang-undangan yg berlaku). Otonomi bisa diartikan menjadi kemandirian yaitukemandirian pada mengatur serta mengurus dirinya sendiri, kemandirian dalamprogram dan pendanaan adalah tolok ukur utama kemandirian sekolah. Pada