Apa itu Daerah Konvergensi Antar Tropik DKAT
Jika kalian memeriksa mengenai materi iklim dan cuaca pastinya akan menemukan istilah
Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT) atau pada bahasa inggris Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ). DKAT merupakan kata pada meteorologi serta kilmatologi yang memberitahuakn daerah di bumi yg termasuk ke pada sentra daerah bertekanan rendah atau doldrums. Daerah ini berada pada kisaran lintang 20 LU- 20 LS serta Indonesia temasuk pada daerah tadi. Pada wilayah ini pemanasan surya yang berlangsung sepanjang tahun mengakibatkan terjadinya arus panas konveksi yang lalu sebagai wilayah sentra awan hujan. Arus konveksi tersebut terbentuk dampak bertemunya 2 massa angin yaitu angin passat timur laut dengan angin passat tenggara. DKAT merupakan keliru satu kunci dalam sistem sirkulasi iklim secara dunia. Jumlah homogen-homogen hari hujan di DKAT bisa mencapai 200 hari pada setahun sebagai akibatnya daerah ini adalah wilayah paling basah pada bumi misalnya Indonesia kita tercinta. DKAT secara generik jauh berdasarkan sifat kering dan akan selalu basah serta lembab sepanjang tahun.
Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT) atau pada bahasa inggris Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ). DKAT merupakan kata pada meteorologi serta kilmatologi yang memberitahuakn daerah di bumi yg termasuk ke pada sentra daerah bertekanan rendah atau doldrums. Daerah ini berada pada kisaran lintang 20 LU- 20 LS serta Indonesia temasuk pada daerah tadi. Pada wilayah ini pemanasan surya yang berlangsung sepanjang tahun mengakibatkan terjadinya arus panas konveksi yang lalu sebagai wilayah sentra awan hujan. Arus konveksi tersebut terbentuk dampak bertemunya 2 massa angin yaitu angin passat timur laut dengan angin passat tenggara. DKAT merupakan keliru satu kunci dalam sistem sirkulasi iklim secara dunia. Jumlah homogen-homogen hari hujan di DKAT bisa mencapai 200 hari pada setahun sebagai akibatnya daerah ini adalah wilayah paling basah pada bumi misalnya Indonesia kita tercinta. DKAT secara generik jauh berdasarkan sifat kering dan akan selalu basah serta lembab sepanjang tahun.
Lokasi DKAT ini selalu berpindah-pindah sepanjang tahun mengikuti alur gerak semu tahunan matahari. Gambar di atas menampakan posisi DKAT dalam bulan Juli berada di belahan bumi utara sedangkan bulan Januari berada pada belahan bumi bagian selatan. Di pada ekamatra masih ada ketentuan bahwa suhu akan berbanding terbalik menggunakan tekanan. Jadi di wilayah yg bersuhu tinggi maka tekanannya kan rendah sedangkan wilayah yang bersuhu rendah akan bertekanan tinggi. Indonesia karena suhu rata-ratanya panas maka tekanan udaranya termasuk rendah serta adalah pusat terbentuknya siklon.
Negara-negara lain yang terdapat di wilayah DKAT ini merupakan Brazil, Ekuador, Peru, Venezuela, Malaysia, India dan negara pada Afrika Tengah. Yang perlu dipahami sang rakyat mengenai fenomena pada atmosfer ini adalah mengenai perbedaan penyebaran pola hujan di aneka macam daerah di Indonesia. Indonesia saat ini mempunyai lebih kurang 324 pola curah hujan menurut Aceh sampai Papua sebagai akibatnya datangnya trend hujan pasti berbeda waktu. Sekarang ini contohnya kita telah masuk bulan Nopember serta di Aceh diberitakan telah terjadi banjir lantaran curah hujan tinggi sedangkan di wilayah lain seperti Jawa, Kalimantan belum sama sekali muncul hujan.
Jadi prinsipnya pola hujan di Indonesia akan bergeser dari barat ke timur. Jadi apabila ada yang berprofesi sebagai petani maka wajib mengenali dulu kapan kira-kira datangnya hujan sempurna di wilayah tadi.
Negara-negara lain yang terdapat di wilayah DKAT ini merupakan Brazil, Ekuador, Peru, Venezuela, Malaysia, India dan negara pada Afrika Tengah. Yang perlu dipahami sang rakyat mengenai fenomena pada atmosfer ini adalah mengenai perbedaan penyebaran pola hujan di aneka macam daerah di Indonesia. Indonesia saat ini mempunyai lebih kurang 324 pola curah hujan menurut Aceh sampai Papua sebagai akibatnya datangnya trend hujan pasti berbeda waktu. Sekarang ini contohnya kita telah masuk bulan Nopember serta di Aceh diberitakan telah terjadi banjir lantaran curah hujan tinggi sedangkan di wilayah lain seperti Jawa, Kalimantan belum sama sekali muncul hujan.
Jadi prinsipnya pola hujan di Indonesia akan bergeser dari barat ke timur. Jadi apabila ada yang berprofesi sebagai petani maka wajib mengenali dulu kapan kira-kira datangnya hujan sempurna di wilayah tadi.
Sumber dan Gambar: