Perbedaan Lahar Panas dengan Lahar Dingin
Apakah kamu pernah melihat gunung api meletus?Material apa saja yang
dikeluarkan gunung barah tersebut menurut dalam bumi?. Salah satu jenis material/produk yang didapatkan gunung barah merupakan lahar. Lahar adalah istilah dalam kamus geologi Indonesia yg adalah merupakan produk-produk gunung barah yg diangkut sang media air atau asal berdasarkan danau kepundan. Jadi urutannya seperti ini = MAGMA-LAVA-LAHAR. Lahar berkecimpung mengalir misalnya lava serta dikendalikan sang gravitasi dan kemiringan lereng. Di Indonesia orang awan sering menyamakan kata lava dengan lahar padahal lava itu magma yang keluar menurut kepundan kaldera gunung api (masih panas berwarna merah) jika lahar merupakan lava yg sudah membeku lalu terkena air sehingga mengalir. Baca pula: Menghitung sex ratio serta dependency ratio
Tidak seluruh gunung barah di Indonesia menghasilkan genre lahar. Lahar umumnya dijumpai pada gunung api yg secara periodik menerangkan kegiatannya serta mengeluarkan material piroklastik contohnya merupakan G. Merapi dan G. Semeru. Berdasarkan proses terjadinya lahar dibagi menjadi 2 yaitu lahar dingin serta lahar panas. Baca pula: 3 Pendekatan geografi
1. Lahar Dingin
Material gunung api output letusan yg masih belum terkonsolidasi akan berkumpul pada puncak atau lereng lebih kurang kawah. Pada ketika terjadi hujan maka bahan-bahan endapan piroklastik tadi akan diangkut dan berkecimpung ke bawah menjadi genre pekat menggunakan densitas tinggi. Bahan-bahan material tadi berupa bongkah, bom vulkanik, lapili dan debu. Semua bahan tersebut akan melewati lereng atau lembah gunung api sampai jeda yg sangat jauh.
Endapan lahar dingin memiliki karakteristik pemilahannya yang sangat buruk meski masih nampak adanya fragmen-fragmen yg akbar serta berat akan berkumpul di bagian bawah endapan. Kadang endapan lahar dingin sulit dibedakan dengan endapan awan panas terutama bila telah usang. Endapan lahar dingin pada saat usang akan menjadi aliran sungai baru.
2. Lahar Panas
Beberapa gunung barah di Indonesia memiliki dasar kepundan yg bersifat kedap air sehingga sejumlah air hujan akan berkumpul serta membentuk danau, contohnya merupakan G. Kelud, G. Galunggung dan G. Agung. Bahan lempung pembentuk dasar kepundan dari berdasarkan ubahan batuan yg membentuk dinding kepundan oleh gas yg keluar menurut pipa gunung barah. Baha halus ini akan diangkut oleh hujan yang turun dan akan mengendap pada dasar kepundan.
Menurut catatan geolog Indonesia, G. Galunggung pada Tasikmalaya Jawa barat dalam tahun 1882 meletus dan memuntahkan semua danau beserta isinya yang sudah bercampur menggunakan magma. Akibatnya merupakan terjadi genre lahar panas yg bisa mencapai radius 60 km. Erupsi Kelud dalam 1919 juga membentuk lahar panas serta merusak hingga 130 km persegi lahan pertanian. Salah satu upaya buat mengantisipasi terjadinya bencan aliaran lahar panas tersebut adalah dengan menciptakan terowongan-terowongan untuk mengurangi volume air yg ada pada kepundan sebagai akibatnya ketika terjadi letusan nir akan banyak mengeluarkan lahar.
Itulah disparitas lahar dingin menggunakan lahar panas, semoga berguna. Baca juga: Jenis-jenis patahan kerak bumi
Sumber serta Gambar:
Djauhari Noor. Mineral dan Batuan
disini, disini, disini
dikeluarkan gunung barah tersebut menurut dalam bumi?. Salah satu jenis material/produk yang didapatkan gunung barah merupakan lahar. Lahar adalah istilah dalam kamus geologi Indonesia yg adalah merupakan produk-produk gunung barah yg diangkut sang media air atau asal berdasarkan danau kepundan. Jadi urutannya seperti ini = MAGMA-LAVA-LAHAR. Lahar berkecimpung mengalir misalnya lava serta dikendalikan sang gravitasi dan kemiringan lereng. Di Indonesia orang awan sering menyamakan kata lava dengan lahar padahal lava itu magma yang keluar menurut kepundan kaldera gunung api (masih panas berwarna merah) jika lahar merupakan lava yg sudah membeku lalu terkena air sehingga mengalir. Baca pula: Menghitung sex ratio serta dependency ratio
Tidak seluruh gunung barah di Indonesia menghasilkan genre lahar. Lahar umumnya dijumpai pada gunung api yg secara periodik menerangkan kegiatannya serta mengeluarkan material piroklastik contohnya merupakan G. Merapi dan G. Semeru. Berdasarkan proses terjadinya lahar dibagi menjadi 2 yaitu lahar dingin serta lahar panas. Baca pula: 3 Pendekatan geografi
1. Lahar Dingin
Material gunung api output letusan yg masih belum terkonsolidasi akan berkumpul pada puncak atau lereng lebih kurang kawah. Pada ketika terjadi hujan maka bahan-bahan endapan piroklastik tadi akan diangkut dan berkecimpung ke bawah menjadi genre pekat menggunakan densitas tinggi. Bahan-bahan material tadi berupa bongkah, bom vulkanik, lapili dan debu. Semua bahan tersebut akan melewati lereng atau lembah gunung api sampai jeda yg sangat jauh.
Endapan lahar dingin memiliki karakteristik pemilahannya yang sangat buruk meski masih nampak adanya fragmen-fragmen yg akbar serta berat akan berkumpul di bagian bawah endapan. Kadang endapan lahar dingin sulit dibedakan dengan endapan awan panas terutama bila telah usang. Endapan lahar dingin pada saat usang akan menjadi aliran sungai baru.
2. Lahar Panas
Beberapa gunung barah di Indonesia memiliki dasar kepundan yg bersifat kedap air sehingga sejumlah air hujan akan berkumpul serta membentuk danau, contohnya merupakan G. Kelud, G. Galunggung dan G. Agung. Bahan lempung pembentuk dasar kepundan dari berdasarkan ubahan batuan yg membentuk dinding kepundan oleh gas yg keluar menurut pipa gunung barah. Baha halus ini akan diangkut oleh hujan yang turun dan akan mengendap pada dasar kepundan.
Menurut catatan geolog Indonesia, G. Galunggung pada Tasikmalaya Jawa barat dalam tahun 1882 meletus dan memuntahkan semua danau beserta isinya yang sudah bercampur menggunakan magma. Akibatnya merupakan terjadi genre lahar panas yg bisa mencapai radius 60 km. Erupsi Kelud dalam 1919 juga membentuk lahar panas serta merusak hingga 130 km persegi lahan pertanian. Salah satu upaya buat mengantisipasi terjadinya bencan aliaran lahar panas tersebut adalah dengan menciptakan terowongan-terowongan untuk mengurangi volume air yg ada pada kepundan sebagai akibatnya ketika terjadi letusan nir akan banyak mengeluarkan lahar.
Itulah disparitas lahar dingin menggunakan lahar panas, semoga berguna. Baca juga: Jenis-jenis patahan kerak bumi
Djauhari Noor. Mineral dan Batuan
disini, disini, disini