Ruang Lingkup dan Pendekatan Penelitian Ilmu Geografi Terbaru
Ruang lingkup ilmu geografi secara umum adalah sama luasnya dengan objek studi yang menjadi kajian dari ilmu geografi, yaitu mencakup semua gejala geosfer, baik tanda-tanda alam juga tanda-tanda sosial, serta hubungan antara manusia dengan lingkungannya.
Ruang lingkup studi ilmu geografi yaitu:
1. Kajian terhadap wilayah (region);
2. Interaksi antara manusia menggunakan lingkungan fisik yang merupakan keliru satu bagian berdasarkan keanekargaman daerah;
3. Persebaran dan kaitan antara penduduk (insan) menggunakan aspek-aspek keruangan dan bisnis insan buat memanfaatkannya.
Kenyataan yg ada kini ini, ketiga ruang lingkup ilmu geografi tadi telah terintegrasi dalam suatu analisis wilayah (region). Hal ini ditimbulkan karena analisis suatu daerah dalam hakikatnya merupakan kajian yang komprehenshif dan terpadu antara unsur-unsur yang ada di daerah tersebut, seperti unsur lokasi, fisik, sosial jua interaksi serta interrelasi antarunsur.
Berikut ini, gambar skema ruang lingkup studi ilmu geografi
Ruang lingkup studi ilmu geografi yaitu:
1. Kajian terhadap wilayah (region);
2. Interaksi antara manusia menggunakan lingkungan fisik yang merupakan keliru satu bagian berdasarkan keanekargaman daerah;
3. Persebaran dan kaitan antara penduduk (insan) menggunakan aspek-aspek keruangan dan bisnis insan buat memanfaatkannya.
Kenyataan yg ada kini ini, ketiga ruang lingkup ilmu geografi tadi telah terintegrasi dalam suatu analisis wilayah (region). Hal ini ditimbulkan karena analisis suatu daerah dalam hakikatnya merupakan kajian yang komprehenshif dan terpadu antara unsur-unsur yang ada di daerah tersebut, seperti unsur lokasi, fisik, sosial jua interaksi serta interrelasi antarunsur.
Berikut ini, gambar skema ruang lingkup studi ilmu geografi
Pendekatan Penelitian Geografi
Dalam geografi terpadu, para pakar geografi tidak hanya memfokuskan kajianya dalam objek material, tetapi lebih menekankan dalam sudut pandang keilmuannya. Menurut Peter Hagget buat menemukan masalah geografi, maka digunakan 3 bentuk pendekatan, yaitu pendekatan keruangan, pendekatan ekologi, serta pendekatan kompleks daerah.
1. Pendekatan Keruangan
Fenoma geografi tidak sama berdasarkan wilayah yang satu dengan daerah yang lain dan memiliki pola keruangan/spasial eksklusif (spatial structure). Tugas para pakar geografi adalah menjawab pertanyaan mengapa pola keruangan menurut fenomena geografi tadi terstruktur seperti itu, dan bagaimana terjadinya (spatial process). Berdasarkan disparitas ini ada interaksi antarwilayah pada bentuk adanya pergerakan insan, barang serta jasa. Tema analisis keruangan adalah karakteristik primer berdasarkan geografi, selain itu, analisis keruangan jua paling kuat kemampuannya buat melakukan perumusan (generalisasi) pada rangka menyusun teori. Misal, contoh konkret penggunaan pendekatan keruangan untuk mempelajari antara taraf kemiringan lereng, jenis tanah, serta vegetasi menggunakan terjadinya erosi.
Pada saat ini, data keruangan tersedia dalam format SIG atau format-format yang kompatibel menggunakan SIG. Untuk bidang/disiplin ilmu lain yg berbeda serta membentuk berbagai data spasial, bisa dipresentasikan hasil-hasil kerjanya (hasil) dalam bentuk SIG. Analisis keruangan bisa dijadikan indera komunikasi antar berbagai disiplin ilmu, sekaligus adalah wahana pertukaran data yang efektif. (Edi Prahasta, 2018:8)
2. Pendekatan Ekologi
Analisis ekologi memandang rangkaian kenyataan pada satu kesatuan ruang. Fenomena geografi membangun suatu rangkaian yang saling berkaitan pada dlaam sebuah sistem, dengan manusia sebagai unsur utamanya. Memang benar bahwa tanpa insan pun proses alam tetap berlangsung dalam keseimbangan yg serasi. Justru dengan campur tangan manusia maka keseimbangan kadang-kadang sebagai terganggu serta bahkan hingga ke taraf yg mengkhawatirkan.
Tidak mengherankan bahwa poly pada antara para ahli geografi memasukkan analisis ekologi sebagai keliru satu analisis geografi yang penting pada samping analisis geografi lainnya. Analisis ekologi ini poly digunakan pada kehidupan manusia, antara lain buat mengkaji daur hidrologi, siklus erosi, pengeolaan DAS, dan pengelolaan lingkungan serta asal daya. Kelemahan analisis ekologi terletak pada kekuatan perumusan yg lebih mini dibanding dengan analisis keuangan. Sebagai akibatnya, kekuatan buat berakibat teori pun lebih kecil pula dan keunggulannya terletak pada penekanan yg lebih akbar terhadap masalah lingkungan.
3. Pendekatan Kompleks Wilayah
Analisis kompleks wilayah merupakan deretan antara analisis keruangan serta analisis ekologi. Kelemahan analisis kompleks daerah adalah kurang jelasnya struktur serta fokus yg berorientasi pada perkara. Keunggulannya terletak dalam kegunaannya sebagai sintesis yg memungkinkan pemahaman secara holistik dan komprehensif atas wilayah. Hal ini sangat diharapkan didalam pengelolaan lingkungan dan asal daya. Pendekatan kompleks daerah sebagai salah satu analisis geografi antara lain dikemukakan sang Harshorne (1939), Luckermann (1964), Broek (1965), Mitchell (1979), serta Hagget (1983).
Sumber artikel ruang lingkup dan pendekatan penelitian ilmu geografi: Buku Geografi Untuk Sekolah Menengah Atas/MA Kelas X, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan.