JUKNIS PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI MELALUI DIPA DIREKTORAT PEMBINAAN PTK PENDIDIKAN DASAR BAGI GURU NON PNS TERBARU

Berdasarkan Juknisatau Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan Profesi Melalui DIPA Direktorat PembinaanPTK Pendidikan Dasar bagi pengajar Non PNS, kriteria  penerima tunjangan  profesi  melalui DIPA Direktorat  Pembinaan  PTK Pendidikan Dasar tahun 2018:
1.  Guru Tetap Bukan  PNS yg  diangkat  oleh Kepala  Daerah  yg dibuktikan  menggunakan  SK Pengangkatan  sang Bupati/Walikota/Gubernur atau  pejabat  yang diberi  wewenang oleh  Bupati/Walikota/Gubernur  yang masih  berlaku  serta pembiayaannya  dibebankan pada  APBD atau  Pengajar  Tetap Yayasan  yang  dibuktikan menggunakan  SK  Pengangkatan oleh Ketua  Yayasan,  dan mengajar  pada satuan  pendidikan pada  bawah  binaan Kementerian Pendidikan serta Kebudayaan kecuali guru pendidikan kepercayaan ;

2.  Pengajar PNS Jenjang Pendidikan Dasar di bawahbinaan provinsi;
3.  Pengawas Satuan Pendidikan dan PengawasMatapelajaran jenjang pendidikan dasar
4.  Memiliki satu atau lebih sertifikat pendidikyang sudah diberi satu Nomor Registrasi Guru (NRG)  yang diterbitkan  sang  Kementerian Pendidikan  serta  Kebudayaan. Setiap  pengajar hanya mempunyai satu(1) NRG walaupun pengajar yg bersangkutan memiliki satu atau lebih sertifikatpendidik;
5.  Memiliki Surat Keputusan Tunjangan Profesi(SKTP) yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
6.  Sebelum berlakunya  Pasal  17 tentang  rasio  pengajar siswa  dalam  Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2018 tentang Pengajar yaitu dalam awal tahun 2018,bagi satuan pendidikan yg  hanya  memiliki satu  rombongan  belajar pada  tingkat  kelas eksklusif  maka  jumlah rasio guru  siswa  dapat kurang  berdasarkan  20 buat  Sekolah Dasar/Sekolah Menengah pertama/SMA  serta kurang  berdasarkan  15 buat TK/Sekolah Menengah Kejuruan.
7.  Beban kerja  pengajar  ditentukan berdasarkan  kurikulum  yang berlaku  di  rombongan belajarnya. (Daftar sekolahpelaksana Kurikulum 2018 serta Kurikulum Tahun 2018 adalah yg terdaftar padaKementerian Pendidikan serta Kebudayaan).
8.  Beban kerja guru merupakan sekurang-kurangnya 24(dua puluh empat) jam tatap muka serta sebesar-banyaknya  40 (empat  puluh)  jam tatap  muka  pada 1  (satu)  minggu, sinkron dengan sertifikat pendidik yang dimilikinya.
9.  Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam angka 8dikecualikan jika guru:
a.  Mengajar dalam rombongan belajar diSMP/SMA/Sekolah Menengah Kejuruan yang melaksanakan Kurikulum 2018 dalam  semester  pertama sebagai  Kurikulum  Tahun 2006  pada  semester ke 2 tahun  pelajaran  2018/2015. Dalam  hal  terdapat pengajar  mata  pelajaran eksklusif  di SMP/Sekolah Menengah Atas/SMK  tersebut nir  dapat  memenuhi beban  mengajar minimal  24  (dua puluh empat)  jam  tatap muka per  minggu,  pemenuhan beban  mengajar  dilakukan melalui  ekuivalensi kegiatan pembelajaran/pembimbingan sebagaimana  diatur dalamPeraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2018 mengenai Ekuivalensi  Kegiatan Pembelajaran/Pembimbingan Bagi  Pengajar  yg Bertugas  dalam Sekolah Menengah pertama/Sekolah Menengah Atas/SMK yangMelaksanakan Kurikulum 2018 dalam Semester Pertama Menjadi Kurikulum Tahun 2018pada Semester Kedua Tahun Pelajaran 2018/2015
b.  Mendapat tugas  tambahan  sebagai ketua  satuan  pendidikan, mengajar  paling sedikit 6 (enam)jam tatap muka per minggu yg sinkron menggunakan sertifikat pendidik yg  dimilikinya atau  membimbing  40 (empat  puluh)  peserta didik  bagi  ketua satuan pendidikan yang berasal dariguru bimbingan serta konseling/konselor.
c.  Mendapat tugas tambahan sebagai wakil kepalasatuan pendidikan, mengajar paling sedikit 12  (dua  belas) jam  tatap  muka per  minggu  atau membimbing  80  (delapan puluh)  peserta didik  bagi  wakil kepala  satuan  pendidikan yang  dari  menurut guru bimbingan  serta  konseling/konselor,  buat jumlah  wakil  kepala satuan  pendidikan jenjangpendidikan Sekolah Menengah pertama adalah menjadi berikut.
i.  1-9 rombel = 1 (satu) orang wakil kepalasatuan pendidikan.
ii.  10-18 rombel = 2 (dua) orang wakil kepalasatuan pendidikan.
iii.  ≥18 rombel = 3 (3) orang wakil kepalasatuan pendidikan.
d.  Mendapat tugas  tambahan  sebagai ketua  perpustakaan  pada jenjang Sekolah Dasar/Sekolah Menengah pertama/Sekolah Menengah Atas/SMK, ketua  laboratorium  pada jenjang  SMP/Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan,  ketua acara keahlian/program  studi,  kepala bengkel,  ketua  unit produksi  dan sejenisnya,  mengajar paling  sedikit  12 (2  belas)  jam tatap  muka  per minggu. Pengangkatan  tugas  tambahan dalam  alfabet d ini  sang kepala  sekolah  dan diketahui oleh  ketua  dinas pendidikan Provinsi/kabupaten/kota  dengan  mengacu pada persyaratan  yg  telah dipengaruhi  pada  Permendiknas nomor   25  tahun 2008 tentang standar energi perpustakaan sekolah/madrasah. “Setiap  sekolah/madrasah buat  semua jenis  dan  jenjang yg  mempunyai  jumlah tenaga  perpustakaan sekolah/madrasah  lebih menurut  satu  orang, memiliki  lebih  berdasarkan enam  rombongan belajar  (rombel), serta  mempunyai  koleksi minimal  1000  (seribu) judul  materi perpustakaan dapatmengangkat kepala perpustakaan sekolah/madrasah”.
e.  Bertugas menjadi  guru  Bimbingan Konseling  mengampu  paling sedikit  150  (seratus lima puluh)  peserta  didik dalam  satu  atau lebih  satuan  pendidikan, menggunakan mengampu paling sedikit 40 orang siswa di satminkalnya.
f.  Bertugas menjadi  pengajar  pembimbing spesifik  dalam  satuan pendidikan  yang menyelenggarakan  pendidikan inklusi  atau  pendidikan terpadu  paling  sedikit 6 (enam)  jam  tatap muka  per  minggu; pengajar  pembimbing  khusus bisa  berasal  dari SLB atau  guru  PNS yang  terdapat  di sekolah  inklusi  yang sudah  dilatih  menjadi pengajar pembimbing spesifik.
g.  Bertugas sebagai  guru  dalam satuan  pendidikan  pada daerah  khusus  yg daerahnya/desanya  ditetapkan dalam  Peraturan  Menteri Pendidikan  dan Kebudayaan.  Penetapan wilayah  khusus  ini memakai  data  menurut Kementerian Pembangunan Desa Tertinggal serta Kementerian Pendidikan danKebudayaan.
h.  Bertugas dalam satuan pendidikan khusus,dimana peserta didiknya memiliki taraf kesulitan  pada mengikuti  proses  pembelajaran karena  kelainan  fisik, emosional mental, sosial, serta/atau memiliki potensi kecerdasan serta bakatistimewa.
i.  Bertugas dalam  sekolah  kecil (unit  sekolah  baru yang  memenuhi  persyaratan pendirian sekolah baru denganjangka ketika yang dipersyaratkan), sekolah terbuka dan sekolah terintegrasi(sesuai menggunakan persyaratan pendirian sekolah terbuka serta sekolah terintegrasi)serta sekolah darurat yang nir berada di wilayah khusus, serta ditetapkan  oleh Kementerian  Pendidikan  dan Kebudayaan,  maka  supaya permanen tunjangan  profesinya  dibayarkan, pengajar  tersebut  wajib  melakukan  aktivitas ekuivalensi  sebagaimana terdapat  dalam  lampiran. Bukti  dokumen  atau pemberkasan  sebagaimana dimaksud  pada  atas diverifikasi  oleh  Pemerintah/Dinas PendidikanProvinsi/Kab/Kota.
j.  Bertugas atas dasar  pertimbangan  kepentingan nasional,  yaitu  pengajar yang  bertugas pada sekolahIndonesia di luar negeri serta pengajar yang ditugaskan menjadi pengajar pada Negara lainatas dasar kerjasama antar negara.
k.  Bagi pengajar  produktif  yang berkeahlian spesifik/berkeahlian  langka/memilikketerampilanatau budaya spesial wilayah, buat mengajarkan praktik dapat dilakukan oleh gurulebih berdasarkan 1 (satu) orang menggunakan keahlian yang dibutuhkan.  
10.belum pensiun.
11.  Tidak beralih status menurut guru atau pengawassekolah.
12.tidak  terikat  menjadi tenaga  tetap  dalam instansi  selain  satuan pendidikan  loka bertugas dibawah binaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
13.tidak merangkap sebagai eksekutif, yudikatif, atau legislatif.
14.khusus  bagi  pengajar PNS  di  bawah binaan  pemerintah  provinsi, dalam  pelaksanaan peraturan  bersama Menteri  Pendidikan  Nasional, Menteri  Negara  Pendayagunaan Aparatur Negara serta ReformasiBirokasi, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan serta Menteri  Agama Nomor:  05/X/PB/2011,  SPB/03/M.pan-RB/10/2011,  48 Tahun  2018 158/PMK.01/2011, 11Tahun 2018 mengenai Penataan dan Pemerataan Pengajar Pegawai Negeri Sipil,  guru yang  sudah  mempunyai sertifikat  pendidik  namun dialihtugaskan  antarsatuan pendidikan,  antarjenjang dan/atau  antarmata  pelajaran masih  mendapatkan  tunjangan profesinya  maksimal  dua  (2)  tahun semenjak  dipindahtugaskan  apabila yang  bersangkutan memenuhipersyaratan nomor 1 sampai menggunakan 7 di atas, sebagaimana diatur dalam BAB IVKetentuan Peralihan, Pasal lima, Permendikbud Nomor 62 Tahun 2018 tentangSertifikasi Guru Dalam Jabatan Dalam Rangka Penataan dan Pemerataan Pengajar, yangdibuktikan:
a.  Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota tentang  alihtugas  antarsatuan pendidikan antarjenjang serta/atau  antarmata  pelajaran pada  rangka  Penataan serta Pemerataan  Guru  PNS dari  perencanaan  kebutuhan guru  seluruh Provinsi/kabupaten/kota;dan
b.  Surat keterangan  pembagian  tugas mengajar  yg  diterbitkan sang  satuan pendidikan  loka mengajar  yang  baru serta  disahkan  oleh dinas  pendidikan setempat
15.dinas  pendidikan  Provinsi/kabupaten/kota  mengirimkan SK  alihtugas  dan surat informasi  pembagian  tugas mengajar  sebagaimana  dimaksud dalam  nomor   14 kepada Direktorat  Pembinaan PTK Dasar.  Tunjangan  profesi bagi  guru  yang dipindahtugaskan antarkabupaten/kota dalam  tahun  berjalan tetap  menjadi  tanggungan Kabupaten/kota sesuai terbitnya  SK.  Pada tahun  berikutnya  sebagai tanggungan  kabupaten/kota  yg baru.
16.selama proses sertifikasi pengajar tahun 2018 sampai  dengan tahun 2018 terjadi perubahan angka  kode dan  nama  bidang studi  sertifikasi  guru dalam  tahun  2018 dengan mempertimbangkan Peraturan  Menteri  Pendidikan Nasional  Nomor  22 Tahun  2018 tentang  Standar Isi,  dan  Keputusan Direktorat  Jenderal  Manajemen Pendidikan  Dasar dan  Menengah No.251/C/KEP/MN/2008  tentang  Spektrum Keahlian  Pendidikan Menengah  Kejuruan yang  mulai  diimplementasikan  dalam tahun  2018,  maka buat kelengkapan persyaratan  pencairan  perlu adanya  penyesuaian  (konversi) nomor   kode serta  nama bidang  studi  sertifikasi guru  dalam  daftar Penyesuaian  (Konversi)  Bidang Studi Sertifikasi  sebelum  serta selesainya  tahun  2018 yg  telah  ditetapkan sang  Badan Pengembangan  SDM Pendidikan  dan  Kebudayaan serta  Penjaminan  Mutu Pendidikan, Kemdikbud.
17.bagi  guru  yg telah  memiliki  serifikat pendidik  tetapi  status kepegawaiannya  masih calon  pegawai negeri  sipil  (CPNS), maka  tunjangan  profesinya tidak  dibayarkan  sampai pengajar yang bersangkutan sebagai PNS danmemenuhi persyaratan lainnya.
18.ketentuan bagi pengawas merupakan menjadi berikut.
a.  Pengawas Taman Kanak-kanak melaksanakan tugas pengawasanakademik serta manajerial buat Taman Kanak-kanak, Pengawas SD  melaksanakan  tugas pengawasan  akademik serta  manajerial  untuk Sekolah Dasar serta mapel olahraga serta agama, Pengawas mapel melaksanakan tugaspengawasan akademik  dan  manajerial buat  Sekolah Menengah pertama/SMA/SMK.  Bagi pengawas  mata  pelajaran, dalam  melaksanakan tugas  kepengawasannya,  wajib  memiliki  sertifikat  pendidik kepengawasan sinkron peruntukannya.
1)    Pengawas TK/RA  melaksanakan  tugas supervisi  paling  sedikit 10  satuan pendidikan tingkatTK/RA.
2)   Pengawas Sekolah Dasar/MI  melaksanakan  tugas pengawasan  paling  sedikit 10  satuan pendidikan  taraf SD/MI,  termasuk  tugas pengawasan  terhadap  pengajar kepercayaan dan penjasorkes di satuan pendidikan yg sebagai binaannya.
3)   Pengawas mata  pelajaran  di Sekolah Menengah pertama/MTs  dapat  memenuhi beban  kerja  tugas pengawasan  pada SMA/MA  serta/atau  SMK/MAK dalam  mata  pelajaran yg  sama serta sebaliknya.
4)   Pengawas SMP/MTs, Sekolah Menengah Atas/MA, dan SMK/MAKmelaksanakan tugas pengawasan paling sedikit  7  (tujuh) satuan  pendidikan  dan/atau paling  sedikit  40 (empat puluh)  guru;  dalam hal  nir  mencukupi satuan  pendidikan,  maka pengawas satuan  pendidikan  yg belum  memenuhi  jumlah satuan  pendidikan  yg menjadi binaannya,  bisa  memenuhi kekurangan  tersebut  menggunakan melakukan training  guru  sesuai dengan  latar  belakang bidang  pendidikan/  sertifikat pendidik  yang dimilikinya.  Adapun  ekuivalensi satuan  pendidikan  terhadap jumlah guru adalah 1:6.
5)   Pengawas Sekolah Luar Biasa melaksanakantugas pengawasan paling sedikit lima (lima) satuan  pendidikan  dan/atau 40  (empat  puluh) pengajar  termasuk  pengajar pembimbing  khusus, baik  yang  ada  di  SLB maupun  sekolah  inklusi. Adapun ekuivalensi satuan pendidikan terhadap jumlah pengajar merupakan 1:6.
6)   Pengawas Bimbingan  serta  Konseling melaksanakan  tugas  supervisi paling sedikit 40 (empat puluh) pengajar Bimbingan serta Konseling.
7)   Pengawas Sekolah  yg  bertugas pada  wilayah  khusus melaksanakan  tugas pengawasan  paling sedikit  5  (5) satuan  pendidikan  lintas jenis  dan  jenjang satuan  pendidikan serta/atau  15  (lima belas)  guru.  Adapun ekuivalensi  satuan pendidikanterhadap jumlah guru merupakan 1:3.
8)   Pengawas satuan pendidikan Taman Kanak-kanak/RA atau Sekolah Dasar/MI pada  suatukecamatan/kabupaten yg  terdapat  desa tertinggalnya  sehingga  jumlah satuan  pendidikan  yg dibina paling  sedikit  5 (lima)  satuan  pendidikan dan  tidak  masih ada pengawas lain, maka pengawas tersebut tetap menerima tunjangan profesi.
9)   Pengawas Sekolah  harus  melakukan verifikasi  terhadap  output penilaian  kinerja guru berdasarkan guruyang sebagai binaannya.
b.  Guru yang  menjadi  binaan pengawas  sekolah  merupakan guru  yg  memiliki jam mengajar  pada  satuan pendidikan  (masih  aktif mengajar  sinkron  menggunakan peraturan perundangundangan).
19.bagi  Satuan  Pendidikan yang  memakai  Kurikulum Tahun  2018  bisa menambah beban  belajar  per minggu  sinkron  dengan kebutuhan  belajar  peserta didik  serta/atau kebutuhan  akademik, sosial,  budaya,  serta faktor  lain  yang dianggap  penting  di dalam struktur  program,  namun yg  diperhitungkan  Pemerintah maksimal   4  (empat) jam/minggu.
20.beban  kerja  bagi pengajar  pada  satuan pendidikan  yang  menggunakan Kurikulum  2018 diatur sebagaiberikut.
a.  Guru kelas/guru  matapelajaran  yg melaksanakan  tugas  tambahan sebagai pembina pramuka (minimal telah bersertifikat kursus mahir dasar)dihitung sebagai bagian berdasarkan pemenuhan beban kerja pengajar paling poly 2 jampelajaran per minggu. Jumlah  guru  yang diberi  tugas  tambahan menjadi  pembina  pramuka di  aktivitas ekstrakurikuler wajibdi satu satuan pendidikan merupakan menjadi berikut.
 Jumlah rombel 1 – 6 = 1 pembina pramuka;
 Jumlah rombel 7 – 12 = dua pembina pramuka;
 Jumlah rombel 13 – 18 = tiga pembina pramuka;
 Jumlah rombel > 18 = 4 pembina pramuka.
b.  Berdasarkan Lampiran  I  Surat Edaran  Kepala  BPSDMPK dan  PMP  No. 29277/J/LL/2014  Tanggal 25  November  2018 tentang  Jenis  dan Sertifikat  Pendidik Pengajar PengampuMata Pelajaran Kurikulum 2018: 
 Guru  Sekolah Menengah pertama  yg bersertifikat  keterampilan  dan IPA  bisa  mengampu matapelajaran prakarya di SMP.
 Pengajar Fisika, Kimia, Biologi, dan Ekonomi dapat mengajar matapelajaranprakarya serta kewirausahaan pada SMA menggunakan syarat sudah mengikuti pelatihanpenajaman aspek prakarya dan kewirausahaan pada instansi yg ditunjuk olehPemerintah.
 Pengajar yang mengajar rumpun mata pelajaran IPA dan IPS jenjang SMP, Sekolah Menengah Atas,dan Sekolah Menengah Kejuruan  beban  kerjanya dihitung  menurut  kurikulum yg  berlaku  pada rombongan belajar yang dibinanya
c.  Satuan Pendidikan  yg  melaksanakan kurikulum  2018  serta tetapkan  muatan lokal  menjadi mata  pelajaran  yang berdiri  sendiri,  dapat menambah  beban  belajar muatan  lokal paling  banyak  2 (dua)  jam  per minggu.  Kebutuhan  sumber daya pendidikan yg mencakup pendidik serta energi kependidikan, saranadan prasarana, serta dana termasuk Tunjangan Profesi sebagai implikasi penambahanbeban belajar muatan lokal ditanggung sang pemerintah wilayah yang menetapkan.
d.  Bertugas menjadi  pengajar  TIK/KKPI memberikan  layanan  kepada paling  sedikit  150 (seratus 5  puluh)  peserta didik  dalam  satu atau  lebih  satuan pendidikan,  bagi satuan  pendidikan yg  memakai  kurikulum 2013.  Jumlah  peserta didik  yang dilayani padasatminkal paling sedikit 40 siswa.
e.  Bagi Guru  TIK/KKPI  yg mendapatkan  tugas  tambahan menjadi  ketua  sekolah yang melaksanakan Kurikulum 2018untuk memenuhi 24 jam tatap muka per minggu harus membimbing paling sedikit 40(empat puluh) siswa.
f.  Bagi Pengajar  TIK/KKPI  yang mendapatkan  tugas  tambahan sebagai  Wakil  Kepala Sekolah/Kepala  Laboratorium/Kepala  Perpustakaan yg  melaksanakan  Kurikulum 2018  buat memenuhi  24  jam tatap  muka  per minggu  wajib   membimbing paling sedikit 80 (delapan puluh) siswa.
g.  Bagi Satuan  pendidikan  jenjang Sekolah  Dasar  yang menggunakan  Kurikulum  2018 dapat menambah  beban  belajar per  minggu  sesuai dengan  kebutuhan  belajar peserta  didik serta/atau  kebutuhan  akademik, sosial,  budaya,  serta faktor  lain  yang dipercaya penting  di  dalam struktur  acara,  tetapi yg  diperhitungkan Pemerintah  maksimal  2  (dua)  jam/minggu hanya  terbatas  bagi Mata  pelajaran Agama danPenjasorkes.
h.  Bagi Satuan pendidikan jenjang SMP, SMA/SMKyang memakai Kurikulum 2018 dapat menambah  beban  belajar per  minggu  sinkron dengan  kebutuhan  belajar peserta  didik dan/atau  kebutuhan  akademik, sosial,  budaya,  dan faktor  lain  yang dipercaya penting  pada  pada struktur  acara,  namun yg  diperhitungkan Pemerintahmaksimal dua (dua) jam/minggu.
21.pengajar  mempunyai  output evaluasi  kinerja  pengajar. Dalam masa  transisi,  hingga dengan  akhir tahun  2018, tunjangan  profesi  diberikan bagi  guru tanpamemperhitungkan  nilai  menurut hasil penilaian kinerja guru daninstrumen sinkron menggunakan Permendiknas Nomor 35 Tahun 2018  mengenai Petunjuk  Teknis  Pelaksanaan Jabatan  Fungsional  Pengajar serta  Angka Kreditnya. Bagi guruyang telah melaksanakan evaluasi kinerja pengajar sumatif tahun 2018, output  evaluasi kinerja  gurunya  dilaporkan pada  kepala  dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota sinkron  dengan  kewenangannya dalam  awal  tahun 2015.  Bagi guru  yang belum  pernah  melaksanakan penilaian  kinerja  guru, harus  melaksanakannya dalam  awal tahun 2015  (penilaian  formatif) sebagaimana diatur  dalamPermendiknas Nomor  35  Tahun 2010  dan  Buku Pedoman  Penilaian  Kinerja Pengajar  dari  Departemen Pendidikan Nasional. Hasilpenilaian kinerja guru sumatif tahun 2018 atau penilaian kinerja pengajar formatiftahun 2018  inilah  yg sebagai  bukti  aplikasi evaluasi  kinerja  pengajar untuk  pembayaran tunjangan  profesi tahun  2018. Hasil  Penilaian kinerja  pengajar  yg diakui  merupakan  output penilaian yang sinkron menggunakan sertifikatpendidik yang dimilikinya Untuk tahun-tahun berikutnya, pengajar harus mempertinggi output  penilaian kinerja sumatif tahun 2018 karenamulai tahun 2018 tunjangan profesi akan diberikan bagi guru dengan output  penilaian kinerja  pengajar  minimal baik.  Mekanisme  verifikasi output  evaluasi  kinerja guru adalah pengawas  memverifikasi hasil  evaluasi  kinerja pengajar  terhadap  guru yang menjadi binaannya, mengentrikan hasilnya melalui aplikasi SIMPAK,serta melaporkannya pada dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota sesuai dengankewenangannya.

Terima kasih, semoga bermanfaat.
=========================================




Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

ADZAN IQOMAH DAN DOA SESUDAH ADZAN TERBARU

Mencari Keliling dan Luas Gabungan Dari Persegi Panjang dan Setengah Lingkaran Terbaru