Posts

Showing posts with the label geografi kota

Faktor Penarik dan Pendorong Urbanisasi

Image
Urbanisasi merupakan suatu fenomena gerakan penduduk berdasarkan daerah agraris (desa) ke wilayah industri (kota). Urbanisasi hampir terjadi di seluruh negara dan menjadi gejala yang global serta lumrah terjadi. Baca juga: Sumber daya alam pulau Jawa Di Indonesia urbanisasi mulai meningkat pada era setelah kemerdekaan dengan keluarnya pembangunan kota-kota besar khususnya pada Pulau Jawa. Ada 2 faktor yg melandasi terjadi pola gerakan urbanisasi ini yaitu faktor penarik (pull factors) serta faktor pendorong (push factors). Baca juga: Rumus sex ratio serta dependency ratio Contoh bentang alam struktural di bumi Konsep keterkaitan keruangan atau asosiasi Jenis-jenis presipitasi atmosfer Pengertian batuan beku plutonik Kunci jawaban dan pembahasan UN Geografi Terbentuknya arus turbidit di lautan 11 faktor penentuan lokasi industri 1. Faktor penarik Kota sebagai suatu daerah industri dan pusat pelayanan jasa tentunya menaruh magnet tersendiri bagi rakyat desa untuk hijrah serta mencari

3 Faktor Interaksi Wilayah

Image
Wilayah di bagian atas bumi tidaklah sejenis akan namun heterogen yg mana memicu terjadinya hubungan daerah (spatial interaction). Interakasi wilayah adalah hubungan saling ketergantungan diantara dua wilayah atau lebih. Ullman mengemukakan 3 faktor yang memengaruhi hubungan keruangan yaitu: Baca pula: Perbedaan air murni dan air suling, mana yang sehat? Kronologi proklamasi Indonesia Masalah penduduk Indonesia kuantitatif Pengertian erupsi freatik gunung api Jenis-jenis delta sungai serta bentuknya 1. Komplementaritas (Hubungan saling melengkapi) apabila kota-kota memiliki disparitas sumberdaya baik alam maupun insan, hal tadi tidak otomatis menimbulkan mobilitas, harus ada kebutuhan saling melengkapi yg dikontrol oleh permintaan dan penawaran. Cianjur mengirim beras ke Jakarta karena Jakarta merupakan konsumennya. Relasi komplementaritas hanya terjadi jika tawaran terasa bermanfaat bagi pihak (wilayah) yang meminta. Manfaatnya dipengaruhi oleh poly hal yaitu budaya, pengetahuan, tek

Rumus Teori Titik Henti Breaking Point

Image
Teori titik henti merupakan modifikasi menurut teori gravitasi W. J Reilly. Teori ini bisa dipakai untuk memberikan gambaran tentang pola interaksi antara dua wilayah dan dapat memprakirakan penempatan lokasi suatu industri atau sentra pelayanan. Teori ini bisa dipakai apabila memenuhi beberapa kondisi yaitu: 1. Keadaan ekonomi penduduk nisbi sama 2. Topografi daerah datar 3. Wahana prasarana transportasi memadai 4. Daya beli masyarakat sama Baca jua: Memahami pendekatan keruangan, ekologi serta kewilayahan Ciri wilayah suburban perkotaan  7 Komoditas perkebunan unggulan Indonesia  Kaitan zero population dan kemakmuran  Menghitung iklim schmidt ferguson Faktor kepadatan penduduk tidak merata Menghitung nomor inflasi ekonomi Ciri serta jenis tanah pada Indonesia Fungsi desa bagi daerah sekitarnya Untuk mengetahui penempatan lokasi pelayanan tersebut, dipakai rumus dibawah ini (rumus yg biasa dipakai di Indonesia) Keterangan: DAB = jarak titik henti dAB = jarak wilayah A dan B PA = jum

Central Place Theory Christaller

Image
Apakah kalian pernah mendengar kata Central Place Theory (Teori Tempat Sentral)? Apabila pernah mendengar mungkin anda akan jangan lupa dengan gambar segi enam atau sarang lebah. Central Place Theory adalah keliru satu teori keruangan wilayah yg dikemukakan oleh Walter Christaller (Jerman) pada tahun 1933. Christaller meneliti pola ekonomi masyarakat pada wilayah selatan Jerman dan menganalisis kegiatan ekonomi mereka. Ia berasumsi bahwa suatu daerah bisa dikatakan sebagai loka sentral bila bisa memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat di kurang lebih loka sentral tersebut. Pola keruangan loka sentral tersebut digambarkan pada bentuk segi enam.  Baca jua: Karakteristik daerah karst atau kapur Kualitas dan salinitas air laut Ciri spasial citra inderaja Mengapa bentuk pola teori tempat sentral ini merupakan segi enam?Tidak kotak, segitiga atau bundar misalnya. Saya berfikir dan mencari tahu di web, dan pertimbangannya mungkin seperti ini. Bentuk heksagon adalah sama halnya menggunakan bent

Teori Sektoral Hummer Hoyt

Image
Pada postingan kali ini akan dibahas sedikit mengenai salah satu teori struktur ruang kota yg dikemukakan Hummer Hoyt pada tahun 1939. Hoyt berasumsi bahwa perkembangan kota nir berbentuk melingkar seperti teori konsentris Burgess, akan tetapi berkembang menurut sektor eksklusif seperti irisan kue. Perkembangan wilayah kota ditentukan sang syarat geografis daerah itu sendiri.  CBD (Cenral Bussines District) Merupakan Pusat Daerah Kegiatan yg adalah inti kota. Industry Industri mengikuti genre sungai, jalur kereta api, jalan raya. Pekerja kelas bawah bekerja di wilayah ini memproduksi barang kebutuhan kota. Low Class Residential Merupakan pemukiman pekerja kelas bawah, dekat menggunakan lokasi pabrik buat mengurangi biaya transport. Tingkat polusi pada wilayah ini sangat tinggi dan lingkungan yg tidak baik lantaran pengaruh pabrik. Middle Class Residental Merupakan zona pemukiman terluas, dihuni pekerja menggunakan tingkat ekonomi menengah. Kondisi lingkukngan lebih baik lantaran relat

Teori Keruangan Kota Burgess

Image
Kota adalah perwujudan kegiatan manusia di bagian atas bumi. Dalam sejarah perkembangan kota pada global, ada beberapa teori mengenai struktur ruang suatu kota. Salah satu teori keruangan kota dikemukakan oleh E. W. Burgess (1920) yang dikenal dengan teori konsentrik. Baca jua: Sumber daya alam pulau jawa Ia melakukan penelitian pada kota Chicago dan menemukan bahwa perkembangan kota mengarah ke arah luar sentra kota. Pola perkembangan kota ini berlapis-lapis serta membentuk struktur bulat dengan sentra kota pada tengahnya. Model teori ini berdasarkan dalam nilai huma tertinggi terletak di pusat kota, dikarenakan persaingan yang tinggi pada daerah pemukiman kota.  Pola struktur kota Burgess bisa dipandang pada gambar pada bawah ini. Baca jua: Soal USBN Geografi 2018 serta jawabannya 1. CBD (Central Bussines District) CBD adalah pusat daerah kegiatan kota yg merupakan inti kota. Di dalamnya masih ada kegiatan utama kota seperti bank, kantor pemerintahan, pasar, sekolah serta lainnya

Teori Keruangan Kota Harris dan Ullman Multiple Nucleus Theory

Image
Kota adalah wilayah yg adalah perwujudan kegiatan manusia pada permukaan bumi. Setiap kota akan memiliki karakteristik keruangan masing-masing. Salah satu teori mengenai pola keruangan kota adalah teori Harris - Ullman pada tahun 1945. Harris - Ullman berpendapat bahwa pola keruangan kota diawali oleh suatu sentra aktivitas (Central District Bussines) yg dapat berupa kegiatan ekonomi, pendidikan, sosial atau lain sebagainya. Baca pula: Pola pengembangan daerah negara maju Perbedaan arktik dan antartika Sumber daya alam terbarukan dan tak terbarukan Jadi yg mempunyai sentra kegiatan buka hanya inti kota, wilayah pinggiran yg masih ada suatu kegiatan pun bisa menjadi pusat wilayah kegiatan. Teori ini pula diklaim menjadi teori inti ganda. Pola keruangan kota ini tidak menampakan urutan-urutan yang teratur dikarenakan perkembangan kota dipengaruhi oleh faktor-faktor eksklusif misalnya sejarah, situs kota, keadaan geografis serta lain sebagainya. Gambar pola keruangan kota Harris - Ullman

Teori Lokasi Pertanian Von Thunen

Image
Johan Heinrich Von Thunen (1783-1850) merupakan adalah pakar ekonomi pertanian dari Jerman yg menciptakan teori mengenai lokasi pertanian pada awal abad ke 19. Von Thunen menyebarkan teori ini  dari pengamatan pada daerah tempat tinggalnya. Inti berdasarkan teori Von Thunen merupakan, beliau menitikberatkan dalam dua hal utama tentang pola keruangan pertanian yaitu: 1. Jarak lokasi pertanian ke pasar 2. Sifat produk pertanian (keawetan, harga, beban angkut) Pada zaman itu banyak daerah pertanian terletak di wilayah yg nir strategis. Petani yang berada pada lokasi jauh dari sentra pasar atau kota, harus menempuh jeda yg cukup jauh buat menjual output panennya. Padahal di zaman tadi alat transportasi yang digunakan buat mengangkut output pertanian masih berupa gerobak yg ditarik sang sapi, kuda atau keledai. Biaya transportasi yg dikerahkan tidak sebanding dengan upah yang di bisa. Hal ini menampakan betapa mahalnya kota sebagai sentra pasar. Dari output studi inilah Von Thunen mengelua