3 Faktor Interaksi Wilayah
Wilayah di bagian atas bumi tidaklah sejenis akan namun heterogen yg mana memicu terjadinya hubungan daerah (spatial interaction). Interakasi wilayah adalah hubungan saling ketergantungan diantara dua wilayah atau lebih. Ullman mengemukakan 3 faktor yang memengaruhi hubungan keruangan yaitu:
Baca pula:
Perbedaan air murni dan air suling, mana yang sehat?
Kronologi proklamasi Indonesia
Masalah penduduk Indonesia kuantitatif
Pengertian erupsi freatik gunung apiJenis-jenis delta sungai serta bentuknya
Baca pula:
Perbedaan air murni dan air suling, mana yang sehat?
Kronologi proklamasi Indonesia
Masalah penduduk Indonesia kuantitatif
Pengertian erupsi freatik gunung apiJenis-jenis delta sungai serta bentuknya
1. Komplementaritas (Hubungan saling melengkapi)
apabila kota-kota memiliki disparitas sumberdaya baik alam maupun insan, hal tadi tidak otomatis menimbulkan mobilitas, harus ada kebutuhan saling melengkapi yg dikontrol oleh permintaan dan penawaran. Cianjur mengirim beras ke Jakarta karena Jakarta merupakan konsumennya. Relasi komplementaritas hanya terjadi jika tawaran terasa bermanfaat bagi pihak (wilayah) yang meminta. Manfaatnya dipengaruhi oleh poly hal yaitu budaya, pengetahuan, teknik, kondisi ekonomi dan lainnya. Semakin akbar komplementaritas maka semakin besar jua arus komoditasnya. Baca pula: Pengakuan de facto serta de jure sebuah negara
2. Transferabilitas (Adanya kemudahan transfer komoditas)
suatu komoditas baik barang atau jasa bisa berkiprah berdasarkan satu wilayah ke wilayah lain jika didukung oleh fasilitas transportasi yang memadai. Ongkos yang murah dan kelancaran pengiriman adalah galat satu faktor yg memengaruhi kecepatan transfer komoditas pada suatu ruang. Di jaman terkini ini, arus barang dan jasa semakin gampang serta cepat lantaran donasi teknologi serta komunikasi. Semakin mudah transferabilitas maka semakin besar arus komoditas.
3. Intervening opportunity (Ada kesempatan bercampur tangan)
Interaksi daerah bisa berjalan keliru satunya jika terdapatnya kesempatan bercampur tangan. Kesempatan tadi bisa dilihat dari banyak sekali aspek seperti daerah yang kondusif, jalur tansportasi yang baik, masyarakat yg terbuka, birokrasi yg lancar serta lainnya. Misalkan jiga terjadi bala alam misalnya erupsi, gempa, endemi penyakit dan lainnya, maka mobilitas migrasi, transportasi dan komunikasi akan terganggu. Manusia akan menetapkan menentukan tujuan lain selain wilayah yang mempunyai gangguan tersebut.
Baca pula:
5 macam ekosistem pada Indonesia
Tahap-termin perkembangan sungai
Bentang alam struktural serta jenisnya
Teori keruangan kota burgess
Perbedaan rip current serta longshore current
Tipe-tipe pasang surt air laut
Morfologi hasil erosi angin/eolian
Tipe-tipe lava erupsi gunung api yg unik
Baca pula:
5 macam ekosistem pada Indonesia
Tahap-termin perkembangan sungai
Bentang alam struktural serta jenisnya
Teori keruangan kota burgess
Perbedaan rip current serta longshore current
Tipe-tipe pasang surt air laut
Morfologi hasil erosi angin/eolian
Tipe-tipe lava erupsi gunung api yg unik
Sumber: Daljoeni. Geografi Kota dan Desa.
Gambar: disini